something to struggle

ada banyak alasan orang untuk melakukan sesuatu. senang-senang. cari pengalaman. iseng-iseng. untuk orang-orang yang dicintai. tanggung jawab. dan sebagainya. tentu saja, hal kayak begini sifatnya tergantung masing-masing orang. bahkan ada juga orang-orang yang nggak peduli soal kayak begitu, yang hanya menjalani hidup berdasarkan ‘apa yang seharusnya terjadi’. yah, itu tergantung masing-masing orang, sih. tapi gw bukan mau ngomongin itu.

pmb (penyambutan mahasiswa baru) fasilkom akan dilaksanakan sebentar lagi, hanya dalam hitungan bulan. masalah kecil: gw belum menemukan sesuatu untuk gw perjuangkan di sini. maksudnya, sesuatu yang akan membuat gw rela mengorbankan hal yang lain. sesuatu yang membuat gw merasa bahwa gw sedang melakukan sesuatu yang benar. dan tentu saja, nggak sembarang hal bisa membuat gw bersikap seperti itu.

coba kita runut alasan yang mungkin satu per satu.

demi almamater? no way. gw nggak akan bersedia mengorbankan sesuatu demi kolektivisme yang cenderung emosional. tambahan lagi, gw nggak terlalu suka konsep satu-untuk-semua dan semua-untuk-satu. kesannya seperti orang nggak punya identitas, dan berlindung di balik suatu identitas kolektif yang bernama ‘almamater’ atau ‘fakultas’. itu menurut gw, sih. pandangan kayak begini cenderung subjektif, sebenarnya.

untuk membentuk mahasiswa baru menjadi manusia yang lebih baik? somehow i don’t think it makes any sense. siapa sih kita, sampai berani berusaha membentuk orang lain? gw sendiri merasa bahwa dalam diri gw yang sederhana ini masih terdapat banyak sekali kekurangan. apakah kita sudah lebih baik dari sesuatu yang ingin kita ubah? atau jangan-jangan… kita cuma menggunakan alasan itu sebagai kedok di balik alasan ‘ingin bersenang-senang’ dengan ‘membantai’ mahasiswa baru? alasan ini menurut gw kurang layak diperjuangkan.

untuk kebanggaan angkatan? sekali lagi, no thanks. gw nggak peduli soal angkatan. gw punya teman-teman baik yang kebetulan satu angkatan, dan juga punya teman-teman baik yang kebetulan beda angkatan. dan banyak yang sama sekali nggak ada hubungannya dengan angkatan. angkatan itu apa sih? cuma sekumpulan orang yang kebetulan masuk pada tahun yang sama, nothing more. menurut gw, menyedihkan sekali kalau manusia cerdas yang disebut sebagai ‘mahasiswa’ masih mengkotak-kotakkan angkatan untuk banyak kepentingan.

untuk tradisi? tradisi yang seperti apa? apa tujuan dari tradisi itu? adakah tradisi itu dibentuk hanya untuk senang-senang? adakah tradisi itu dibentuk dari tujuan luhur? gw belum tahu. yang jelas, gw nggak bisa memperjuangkan sesuatu untuk sesuatu yang gw nggak mengerti sepenuhnya.

it’s just about the reason to struggle. ketika tidak ada alasan yang layak untuk gw perjuangkan, maka gw tidak akan melakukan sesuatu. it probably sounds like apathetic or antisocial, but that’s the way it is. gw nggak ingin melakukan sesuatu hanya karena gw harus melakukan hal tersebut.

…i haven’t found the reason. ada yang bisa bantu?