(rather) hectic days

…nggak separah kedengarannya, kok. tapi hari-hari ini memang agak membuat gw (sedikit) capek. well, ada beberapa hal yang terjadi, sih.

diawali dengan sebuah telepon di hari kamis (31/8) malam, yang mengabarkan bahwa saudara (kakak? adik? tergantung cara memandangnya juga, sih, jawabannya bisa berbeda.. =P ) gw yang kuliah di Bandung ternyata harus diopname di rumah sakit, mengakibatkan nyokap gw langsung berangkat ke Bandung keesokan paginya… dan sempat membuat keadaan di rumah agak hectic juga.

…dan di hari jumat pagi, gw masih harus mengurusi beberapa hal di kampus (termasuk, menemui beberapa orang dan bantu-bantu di acara wisuda fakultas yang akan diadakan hari sabtu 2/9). jadi? gw terpaksa ketinggalan rombongan yang berangkat ke Bandung… dan mengakibatkan gw harus memikirkan pilihan-pilihan yang ada untuk gw tempuh.

misalnya begini. kalau gw berangkat ke Bandung hari sabtu pagi, gw tidak akan bisa menghadiri acara wisuda. kalau berangkat hari sabtu sore, waktunya tidak akan efisien, sementara senin (4/9) pagi gw harus kembali berada di Depok untuk mengikuti hari pertama kuliah semester 5 yang diawali dengan kuliah Analisis Numerik jam 0800. kalau tidak berangkat? out of question… itu bukan pilihan yang akan gw pertimbangkan.

well, akhirnya gw memutuskan untuk berangkat hari sabtu pagi. yang berarti, gw tidak akan menghadiri acara wisuda fakultas. sudahlah. lagipula, toh tidak ada juga sesuatu yang benar-benar ingin gw lihat di acara wisuda…

jadi akhirnya, gw memutuskan untuk bantu-bantu persiapan acara wisuda fakultas di Balai Sidang UI di hari jumat, dan akhirnya menginap di lokasi. tidur kurang dari 3 jam, dan kembali ke kos jam 0500. tidur(an) lagi sebentar, dan akhirnya berangkat ke Bandung jam 1000… Cawang-Cipularang-Pasteur pun terlalui dalam keadaan masih menahan ngantuk.

sampai di Bandung. langsung ke RS Borromeus. nyokap gw sudah pulang. sial. yah, tapi bagusnya, ada seorang bibi (dia ini adiknya nyokap gw) yang menunggu di ruangan. dan akhirnya, gw ngobrol-ngobrol saja dengan beliau dan sang pasien… ternyata rujukannya karena DB (= demam berdarah) dan typhii (= tifus, tapi para dokter menyebutnya begini).

well, kalau terbiasa hidup di sekitar dokter, kemungkinan besar sih orang akan familiar dengan istilah-istilah yang umum seperti itu. secara kebetulan, nyokap gw dan salah seorang adiknya berprofesi sebagai dokter, jadi sedikit banyak gw tahu istilah-istilah seperti itu.

nah. sekarang mikir lagi. mau pulang kapan? gw harus kembali ke Depok paling lambat hari senin pagi. dan berangkat senin subuh jelas tidak feasible. jadi kemungkinan yang paling enak adalah balik hari minggu pagi atau siang… dan langsung ke Depok. atau dengan kata lain: langsung masuk kos untuk kuliah hari senin pagi.

wah. bahkan membayangkannya saja gw sudah malas: baru pulang dari luar kota dan langsung kuliah pagi harinya? tapi tampaknya memang tidak ada pilihan lain yang lebih feasible.

dan hari sabtu berakhir dengan gw menginap di RS… dan (lagi-lagi) dengan kuantitas tidur yang minim. telepon lintas kota dengan nyokap yang ada di Pamulang (ini di selatan Jakarta, bukan di Jakarta Selatan, lho =P ), lalu ngobrol-ngobrol di ruangan (yang kalau tidak ingat bahwa pasiennya harus istirahat, mungkin bakal nyambung terus sampai malam). begitulah pokoknya.

akhirnya. kembali ke Jakarta minggu siang, dan sampai di Depok jam 1530. langsung ke kos, tidur (kayaknya gw udah perlu banget nih)… dan tiba-tiba terbangun di tengah malam, dengan 3 sms dan 2 missed calls di ponsel. dan saat ini sedang akan mencoba untuk tidur lagi, dan berharap tidak bangun kesiangan untuk kuliah pertama di semester 5.

___

sekarang jam 0131 pagi. sayangnya, nggak ada koneksi internet di kos…

satu huruf beragam makna

beberapa waktu lalu, seorang rekan gw mengatakan bahwa cara ngomong gw ‘berubah’. yah, dia ini memang bisa dikatakan sudah cukup lama mengenal gw, jadi… mungkin tidak salah juga (karena dia yang ngomong begitu!).

(…ada yang merasa? santai aja =) )

well, entah ‘terseret’ oleh kebiasaan gw nonton anime dan j-drama (dorama? bahasa mana itu? =) ) atau kebanyakan belajar lafal bahasa Prancis (moi = ‘moa’, francais = ‘fron-se’, dan sebagainya)… tapi gw rasa, mungkin lebih banyak karena faktor pertama, sih.

tapi kalau dipikir-pikir, mungkin ada benarnya juga. katanya sih, omongan gw lebih banyak menggunakan ‘satu huruf untuk banyak makna’. yah, sebenarnya sih terutama huruf ‘e’. dan sambil iseng, beberapa waktu terakhir ini gw mencoba meng-‘analisis’ (lagaknya =P) cara ngomong gw.

misalnya begini.

“yud1, cara ngomong kamu berubah, yah?”

“…e?” (singkat dengan intonasi naik di ujung ‘e’)

tuh kan. ‘e’ yang ini artinya kira-kira mirip ‘hah?’. tapi gw sendiri sudah lupa kenapa gw tidak lagi ngomong ‘hah’ bukannya ‘e’.

contoh lain lagi.

“lebih bagus mana, tas yang kiri atau yang kanan?”

“ee.. yang kanan, sih.” (agak panjang dengan intonasi menurun)

kalau ini ‘e’ yang buat mikir sebelum ngomong. intonasinya beda dengan yang pertama.

ada lagi.

“yaah, katanya sih kejadiannya.. (begini-dan-begitu)”

“eeeeee…” (intonasi rendah, naik, lalu menurun)

hmm. mungkin maknanya lebih kayak ‘oooh, gw ngerti…’. yah, kira-kira begitulah.

dan masih ada lagi.

“lagunya bagus banget! gw paling suka waktu… (begini-dan-begitu)”

“e. memang, sih.” (pendek, intonasi rendah dengan tekanan di ujung ‘e’)

‘e’ yang ini menyatakan persetujuan. lebih kedengaran seperti ‘eh’, sih. nggak tahu sejak kapan gw jadi ngomong kayak begini.

tuh kan. satu huruf ‘e’ saja ternyata bisa beragam makna… dari konfirmasi, pertanyaan, sampai persetujuan. dan kayaknya, ini memang sedikit-banyak dampak karena gw kebanyakan nonton film (sambil belajar bahasa) jepang!

tentu saja, mungkin nanti, omongan gw bisa saja agak terbawa-bawa prancis (mungkin, lho), atau mungkin ada saatnya gw akan menyelipkan beberapa potongan bahasa Inggris ketika gw ngomong (eh.. kayaknya sih ini pernah terjadi, dulu… =P). yah, hal-hal seperti itulah.

aneh, yah. soal omong-omongan ini, maksudnya. gw sendiri nggak sadar, sampai ada yang ngomong begitu ke gw. tapi iya juga, sih. mana ada orang yang sadar kalau dirinya berubah? mungkin ada sih, tapi yang jelas gw tidak merasa demikian =P.

…yah, mungkin nanti omongan gw akan ‘berubah’ lagi… tapi gw rasa, sekarang ini masih begitu-begitu saja =)

hal yang gampang-gampang susah

“…for what reason do you live?”

___

satu pertanyaan sederhana. tapi jawabannya gampang-gampang susah.

untuk alasan apa gw hidup, dan berada di dunia ini?

kadang, sampai sekarangpun gw masih bingung mau menjawab apa kalau ditanya hal seperti ini. tentu saja, rekan-rekan di sekitar gw mungkin punya berbagai jawaban yang ‘bagus dan sesuai dengan hati nurani mereka’. tapi gw bertanya-tanya juga, sih. apa sebenarnya yang gw perjuangkan dalam hidup ini?

tentu saja, ada cara yang gampang dalam menjawabnya. siapa yang peduli? yang penting gw sekarang ini hidup, dan gw hanya akan menjalaninya. itu jawaban yang gampang. dan bagus. dan masalah pun selesai.

tapi gw merasa, jawaban seperti itu bukan untuk gw. maksud gw, gw tidak ingin berakhir seperti itu saja. gw tidak ingin lahir, hidup, melakukan beberapa hal, lalu mati, dan selesai. gw ingin ada alasan di balik segala sesuatu yang gw perjuangkan dalam kehidupan gw yang singkat ini.

misalnya begini. sekarang ini gw adalah mahasiswa. mungkin saat ini, gw punya tujuan jangka pendek. mendapatkan IP bagus, lulus tepat waktu, dan sebagainya. lalu apa? setelah itu, mungkin akan ada tujuan-tujuan jangka pendek yang lain. misalnya kerja dan mengembangkan karier. dan seterusnya.

tapi itu semua semu, kan?

maksud gw, semua tujuan itu semu. coba kita pikirkan.

ketika kita lahir, kita sudah dipersiapkan untuk menjadi manusia dewasa. kita mungkin diajarkan oleh orangtua. kita mungkin mengenyam pendidikan di sekolah. kita mungkin memasuki dunia kuliah. kemudian mungkin lulus dan bekerja. kemudian mungkin menikah dan berkeluarga. kemudian memiliki keturunan, dan mengulangi proses yang sama terhadap keturunan kita.

gw tidak ingin seperti itu. gw tidak ingin cuma lahir – tumbuh – sekolah – kuliah – kerja – menikah – tua – mati. gw tidak ingin cuma sekadar ‘menjalani hidup’, tanpa memiliki suatu makna di balik kehadiran gw di dunia ini.

tentu saja, dengan keadaan seperti itu, secara jujur gw bingung ketika dihadapkan dengan sebuah pertanyaan: ‘kenapa… manusia harus terus hidup?’. iyalah. apa yang ingin gw perjuangkan? ketika tidak ada suatu alasan untuk hidup, apa gunanya manusia hidup?

entahlah. mungkin, saat ini, yang bisa gw katakan hanyalah bahwa gw (sampai saatnya nanti gw menemukan suatu alasan yang tepat) tidak ingin terlalu pusing dengan hal tersebut. yang jelas, gw menjalani hidup ini dan menikmatinya. dan mungkin, dalam prosesnya, gw berharap bisa melakukan sesuatu yang baik dan berguna bagi orang-orang di sekitar gw.

mungkin… tapi setidaknya, gw berharap gw bisa melakukan hal tersebut.

mungkin sekarang gw belum bisa menemukan alasan untuk gw perjuangkan dalam kehidupan ini. mungkin sekarang gw masih berpegang kepada tujuan-tujuan yang semu. mungkin sekarang gw belum menemukan suatu alasan yang bisa dengan mantap membuat gw menjawab pertanyaan tersebut. tapi gw ingin menemukannya.

dan gw berharap, bahwa suatu saat nanti gw akan menemukannya. suatu alasan kenapa gw masih harus hidup, sebelum waktunya perjalanan gw berakhir.

…tapi sejauh ini, gw merasa bahwa hidup ini cukup menyenangkan =)

there is (not) a reason behind…

“listen. we are pros. but being a pro does not mean to take any jobs that is offered to us.”

-Reno of Turks-

beberapa orang rekan menanyakan kepada gw, kenapa gw tidak melakukan sesuatu yang ‘seharusnya gw lakukan saat ini’. bukan hal yang aneh juga, sih (dan terima kasih sudah menanyakan =) ) kalau mengingat bahwa gw dulu sempat cukup tertarik dengan hal-hal seperti itu.

dan untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut, gw menjawab bahwa gw belum menemukan suatu alasan untuk memperjuangkan hal tersebut.

well… gw bukannya bersikap antisosial atau apatis (dan gw berharap semoga tidak ada yang berpikir demikian =) ) dengan memutuskan untuk tidak melakukan sesuatu yang ‘seharusnya’ gw lakukan (tentu saja, bersama rekan-rekan yang lain) tersebut. hanya saja, gw ingin memperjuangkan sesuatu dengan suatu alasan. suatu alasan di mana gw bisa mengatakan bahwa gw sedang melakukan sesuatu yang benar. suatu alasan yang akan membuat gw bersedia memperjuangkannya sekuat tenaga.

tentu saja, kalau tidak ada alasan yang cukup kuat untuk membuat gw melakukan sesuatu, maka gw tidak akan melakukan hal tersebut. sebaliknya, ketika gw memiliki alasan yang (menurut gw) tepat, maka gw akan memperjuangkan suatu hal sampai akhir.

mungkin… hal seperti itu lebih ke arah masalah prinsip, sih.

tentu saja, hal seperti ini sifatnya relatif. untuk suatu tindakan, orang yang berbeda bisa memiliki alasan yang berbeda untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan tersebut. dan hal tersebut biasanya kembali kepada hati nurani masing-masing. dan kadang, alasan ini tidak bisa di-‘bongkar-pasang’. maksudnya, alasan seseorang untuk melakukan sesuatu mungkin bisa begitu pas untuk satu orang, tapi tidak cukup kuat untuk orang lain. demikian pula sebaliknya.

mana yang salah? tidak ada. setiap manusia berhak memiliki kebenaran pribadi. maksudnya, hal-hal yang diputuskan oleh hati nuraninya sendiri. dan hal ini relatif terhadap setiap individu.

sebenarnya (percaya atau tidak), selama beberapa waktu terakhir ini gw mencoba memikirkan. alasan-alasan apa yang tepat untuk gw dalam melakukan hal ini. tentu saja, beberapa orang rekan yang membicarakan hal ini dengan gw punya alasan yang bagus, dan gw menghormati alasan tersebut. dan gw rasa, alasan-alasan tersebut memang cocok untuk mereka. tapi di saat yang sama, gw merasa bahwa alasan seperti itu bukan untuk gw. maksudnya, itu memang alasan yang bagus, tetapi gw merasa bahwa itu tidak tepat untuk gw.

tentu saja, gw menghormati alasan-alasan rekan-rekan gw, dan gw yakin sepenuhnya bahwa mereka memiliki niat yang tulus untuk melakukan suatu hal yang baik.

tapi gw rasa, gw tidak menemukan alasan yang tepat untuk gw.

dan ketika gw tidak menemukan suatu alasan, maka gw tidak akan melakukan sesuatu. ini bukan soal salah atau benar, tapi ini lebih kepada soal bertanggungjawab kepada diri sendiri. setidaknya, itulah yang gw pikirkan. gw ingin segala sesuatu yang gw lakukan, segala sesuatu yang gw perjuangkan, gw melakukannya dengan suatu alasan yang layak.

gw tidak ingin melakukan sesuatu hanya karena gw harus melakukan hal tersebut.

perhaps it’s simpler to put it that way =)

hotspot that went cold

sebenarnya, ada beberapa alasan yang bisa membuat gw untuk datang ke kampus di hari libur seperti ini. rapat pengurus senat mahasiswa, misalnya. atau mempersiapkan materi training yang akan dilaksanakan hari Kamis besok untuk mahasiswa baru PPKB (dulu disebut dengan PMDK, jalur masuk kuliah tanpa SPMB) yang telah lebih dulu sampai di kampus dibandingkan rekan-rekan yang mengikuti SPMB. atau yang lain. banyak, deh.

dan salah satunya adalah internet gratis dengan menggunakan jaringan wireless Hotspot UI. alasan yang bagus untuk datang ke kampus. di mana lagi ada akses internet gratis 24 jam? jelas ini alasan yang bagus untuk datang ke kampus. apalagi dengan kenyataan bahwa M-E-T-E-O-R- (= laptopku tercinta =P ) dilengkapi oleh built-in Wireless Network Adapter, pokoknya asyik-lah. gw tinggal duduk di ruang senat dan langsung online

…tapi itu biasanya. hari-hari ini tidak.

jaringan wireless Hotspot UI hari ini tidak bisa diakses. hah? sejak kapan? sampai kapan? hanya angin yang membisu menjawab pertanyaan gw *halah*. yang jelas sih sudah beberapa hari ini hotspot tidak bisa diakses. yang berarti, akses internet hanya bisa diperoleh dari jaringan lokal non-wireless, yaitu lab kampus. oh. iya. dan komputer lain yang berada dalam jaringan. termasuk, komputer ruangan senat.

begitulah. bagusnya, ruang senat juga memiliki komputer yang terhubung ke jaringan kampus. jadi, sementara ini gw menulis entry ini dari komputer ruang senat yang sedang sepi setelah rapat selesai.

sayang juga, sebenarnya. biasanya gw menggunakan hotspot untuk banyak hal. bahkan dalam banyak kasus gw menggunakan hotspot sebagai pengganti lab 1101-03 yang biasanya penuh di hari-hari kuliah, apalagi menjelang deadline tugas =P.

tapi gw rasa, saat-saat seperti ini kehilangan hotspot belum begitu berpengaruh dalam kehidupan perkuliahan gw. mungkin nanti… ketika ada deadline tugas, lab penuh, dan hotspot mati. dan itu biasanya -agak- menyebalkan.

…sudahlah. setidaknya, gw hanya bisa menjalani apa-apa yang ada sekarang. yah, dan gw berharap semoga Hotspot UI bisa cepat online lagi.

…masak mau ganti nama jadi coldspot? gak mungkin, kan =)

setahun kemarin

biasanya sih, gw menetapkan milestone satu tahunan dalam kehidupan gw pada bulan Juli, bukannya Januari seperti halnya kebanyakan orang. kenapa begitu, sebenarnya masalahnya simpel saja. gw lebih suka mengevaluasi banyak hal dari kehidupan gw pada pertengahan tahun. dan pada awal tahun, gw biasanya sedang dalam keadaan in the middle of many things to do, jadi… yah, begitulah pokoknya.

OK. cukup basa-basinya. langsung saja deh. selama setahun belakangan ini, gw melakukan beberapa hal.

jadi staf senat mahasiswa fasilkom. pengalaman yang menyenangkan, dan cukup banyak tantangan.

panitia pmb 2005. masih penuh semangat dan idealisme untuk membuktikan diri. sekarang, idealisme gw sudah berkembang ke arah lain.

kuliah Pemrograman Lanjut yang masih berkesan sampai sekarang (masih ingat EJB?)

berbagai kepanitiaan di berbagai kegiatan kampus. cukup menyenangkan, walaupun sempat diganjar sakit flu agak parah-dan-lama gara-gara kurang istirahat.

jadi asisten dosen. capek! tapi selalu ada hal yang menyenangkan dari segala sesuatu.

belajar PHP kilat gara-gara kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. sampai sekarang pun gw masih merasa belum jago.

ikut IPSC (=Internet Problem Solving Contest) untuk pertama kalinya. tahun sebelumnya nggak ikut, sih. terima kasih buat rekan-rekan satu tim gw.

jadi lebih sering menginap di ruang senat karena beberapa kegiatan. belakangan, ada omong-omongan dari beberapa rekan yang mengatakan gw sebagai ‘penghuni’ ruang senat. rasanya sih nggak se-ekstrem itu ah =)

semakin jarang beli majalah komputer. mahal! padahal sejak SMU sampai kuliah gw selalu beli teratur secara eceran.

pertama kali bawa laptop sendiri. senangnya. akhirnya kuberi nama M-E-T-E-O-R- System (Mobility Enhanced TFT-Equipped Optimized Resource System).

memutuskan untuk kos setelah bolak-balik kampus-rumah selama setahun lewat. bagus sih begitu. ongkos naik, dan kayaknya lebih efisien kalau kos. akhirnya kos lagi setelah kos masa SMU dulu.

belajar desain grafis dan gambar-gambar pakai Photoshop. setidaknya sekarang sudah bisa mewarnai gambar (emang anak TK? =) ).

sempat ‘disalahpahami secara menyenangkan’ oleh beberapa orang. nggak kok, sebenarnya waktu itu keadaannya bukan seperti itu. =)

sekarang sudah agak lebih bisa bahasa Jepang dibandingkan sebelumnya.

sempat membenci diri sendiri dan orang lain karena sesuatu hal. sekarang sih gw nggak ada masalah dengan siapapun. semoga hal menyakitkan seperti itu tidak perlu terjadi lagi.

download 4.4 GB dari internet via hotspot UI. pas jaringan kampus kosong, kok. santai saja.

pertama kali punya domain dan blog. sempat merasa ‘bego’ karena nggak ngerti setting database dan file management. sekarang sudah agak lebih jago, sih.

piala dunia 2006. akhirnya. setahun belakangan ini minat gw terhadap sepakbola kembali naik setelah sempat agak turun untuk beberapa waktu. ternyata sudah 4 tahun berlalu sejak 2002.

ada beberapa hal yang terjadi. tidak menyenangkan. sekarang, semua sudah lewat dan gw sudah memaafkan semua yang terjadi selama itu. tapi beberapa hal tidak akan pernah kembali seperti dulu.

menamatkan berbagai mode liga dan piala (6-stars) dalam game Winning Eleven. masih merasa belum jago main WE sampai sekarang.

selama setahun ini jadi sering merasa punya kebutuhan untuk duduk dan minum kopi di sore hari. terutama di akhir minggu.

memecahkan rekor tidur malam gw. sebelumnya, rekor gw tidur jam 4 pagi. setahun ini ‘pecah’ dengan rekor baru jam 6 pagi berkat coding proyek RPL. pokoknya code-nya beres seberes-beresnya… (definisi tidur: terlelap sebelum hari terang. setelah itu, namanya ‘tidak tidur’ =P )

setahun ini mengalami fenomena ‘kehabisan space di harddisk gara-gara film, musik, dan komik’. kayaknya perlu DVD-RW drive, nih.

tiba-tiba punya minat terhadap fotografi. nggak sih, sebenarnya sudah sejak bertahun-tahun lalu. sayangnya selama itu nggak punya sarana untuk menyalurkan =)

jauh lebih sering beli dan minum minuman botol 500 ml dibandingkan dulu. sejak kapan tempat sampah gw isinya banyak botol 500 ml?

sampai sekarang masih sering ditanya ‘kapan lo mau punya pasangan kalau hidup lo kayak begini?’. sialan. atau omongan lain. ‘semoga lo juga cepat bahagia, ya…’ =! sudahlah. thanks anyway =)

…yah, begitulah. sebenarnya masih banyak, banyak lagi yang bisa gw tulis soal apa yang terjadi selama setahun kemarin. tapi kayaknya akan terlalu panjang kalau gw tulis di sini. =)

tapi setidaknya, selalu ada hal yang bisa dipelajari dari berbagai keadaan. senang atau sedih, suka atau duka. semua memiliki hikmahnya sendiri. setidaknya, sesuatu tidak sia-sia.

miscalculation of trajectory

kadang, dalam hidup ini terjadi sesuatu yang menyebalkan. maksudnya, misalnya saat-saat di mana kita yakin bahwa sesuatu akan berjalan lancar. eh, ternyata yang terjadi sebaliknya. dan kadang, hal menyebalkan sepeti ini terjadi karena sesuatu hal yang bernama ‘salah perhitungan’. parah deh.

jadi ceritanya, dalam beberapa hari ini akan ada rapat kerja kepengurusan senat yang baru (setelah evaluasi kepengurusan lama yang gw tulis kemarin). dan beberapa hari ini, terjadi beberapa… well, miscalculation yang menyebalkan. puncaknya sih hari kamis (22/6).

ceritanya dimulai beberapa hari yang lalu. sejak hari rabu (21/6) sampai kamis (22/6), ada acara sinkronisasi program kerja yang akan dilaksanakan oleh senat dalam satu masa kepengurusan ke depan. eh, iya. sebenarnya ‘senat’ ini sudah ganti nama menjadi ‘bem’ fasilkom, tapi gw tulis ‘senat’ aja, supaya nggak rancu sama bem ui. lagipula, gw lebih suka nama ‘senat’ daripada ‘bem’… =). yah, whatever. dan sebagai orang yang in charge untuk mempersiapkan program kerja (proker) dari departemen RDE (=Riset dan Edukasi), gw harus ikut rapat sinkronisasi. tapi bukan itu masalahnya.

jadi masalahnya. gw harus (sempat) berada di rumah sebelum raker (=rapat kerja) dimulai karena beberapa hal. yah, salah satunya sih mengambil beberapa perlengkapan, tapi bukan itu yang penting. hari rabu ada sinkronisasi, dan sampai jam 2000. gw mikir: gw bisa (1) menginap di kos (2) menginap di ruang senat (3) pulang ke rumah. oh. iya. gw juga harus mempersiapkan materi program kerja yang akan dibawa ke raker. coba kita pikirkan.

kalau (1), gw nggak bisa nonton pertandingan Belanda-Argentina di piala dunia. kalau (2), gw sudah cukup siap membawa baju ganti dan perlengkapan. kalau (3), selepas jam 2000, gw tahu persis bahwa bus yang ke arah Lebak Bulus sudah hampir (kalau nggak bisa dibilang) habis. nah lho. akhirnya, dengan segala pertimbangan untung-rugi, gw mengambil pilihan (2). (tapi kenapa… orang-orang baru pada mau nonton bareng besoknya di senat? T_T). gw-pun batal pulang.

nah. hari berikutnya. kamis (22/6) gw tahu persis bahwa gw harus balik ke rumah hari kamis malam. masalahnya? sinkronisasi kemungkinan bakal sampai lewat dari jam 2000, yang berarti gw terancam nggak bisa pulang. eh, bisa sih. tapi rute-nya nggak enak banget dibanding rute biasa yang lewat Lebak Bulus. waktu tempuh sampai ke rumah paling cepat 1 jam 40 menit. kalau lama? 2 jam bisa lewat. gw punya pilihan: (1) nggak usah pulang, langsung cabut ke raker (gak bisa! ini melanggar constraint pertama: gw harus pulang sebelum raker) atau (2) izin pulang (agak) cepat dari rapat sinkronisasi, yaitu antara jam 1930-1955. dengan catatan seluruh kewajiban gw (dan departemen RDE) sudah diselesaikan duluan.

kayaknya sih bakal lancar. rekan gw Yudi Ariawan yang jadi ketua senat merangkap pimpinan rapat mengatakan bahwa diusahakan rapat nggak akan sampai jam 2000, dan seharusnya sih bisa. bagus sih begitu. maka gw pun mengikuti rapat dengan tenang. eh. ada masalah lain. gw lupa memperhitungkan bahwa gw nggak akan sempat makan malam. wah. waktu istirahat yang cuma 30 menit (1800-1830) malah gw habiskan dengan browsing dan jalan-jalan nggak jelas (duh…).

dan akhirnya? rapat ternyata masih berlanjut, bahkan setelah jam gw menunjukkan jam 1950. wah. akhirnya, gw terpaksa izin. bagusnya kewajiban gw sudah selesai. dan gw harus balik ke rumah. jam 1957 (kalau nggak salah =P) gw berangkat (sori semuanya -_-‘) sambil mikir: parah-parahnya, sampai rumah baru jam 2200. dan gw belum makan malam. ada dua pilihan lagi: (1) makan malam dulu baru jalan (2) langsung cabut dan nggak mikir lagi. mau makan? kemungkinan besar gw nggak akan dapat bus… jadi gw pilih (2)

jadi? kelaparan di jalan, dan baru sampai rumah jam 2154. agak lebih cepat dari perkiraan. makan. akhirnya. melakukan apa yang harus gw lakukan. yah, harusnya sih beres jumat pagi, jadi gw bisa ikut raker dengan tenang.

sudah? belum! gw masih harus mempersiapkan materi mengenai proker yang akan dibahas di raker. dan gw mikir: kenapa nggak dari kemarin aja gw kerjain ini? padahal gw santai-santai sebelum pertandingan kemarin… yah. penyesalan memang datang belakangan. jangan ditiru, yah =).

dan sekarang nulis di sini.

tapi kalau gw pikirkan lagi, ternyata banyak sekali ‘hal-hal yang tidak perlu terjadi’. contohnya begini. seandainya gw pulang ke rumah di hari rabu, gw memang nggak akan nonton piala dunia. tapi gw nggak akan kelaparan di jalan (karena makan siang yang telat beberapa jam), dan gw bisa balik di hari kamis dan ikut rapat sinkronisasi sampai selesai. yah, mungkin gw akan tetap sampai di rumah jam 2130+, tapi setidaknya ada beberapa hal yang lebih efisien. dan seandainya gw sudah menyelesaikan materi proker yang harus dipersiapkan untuk raker sejak hari rabu kemarin (yang berarti gw nggak usah merancang materi hari ini), beban gw akan berkurang lagi. dan praktis, dengan demikian gw bisa lebih fokus terhadap apa-apa yang harus gw kerjakan di rumah.

…begitulah. kadang, kesalahan perhitungan yang ‘kecil’ bisa berdampak ‘besar’. well, mungkin tidak ‘besar’ amat, tapi yang jelas sih ‘agak menyebalkan’.

sekarang gw mengerti kenapa orang dengan kemampuan decision-making dicari di mana-mana.

jalan-jalan ke bandung

kemarin, gw baru saja menyelesaikan bagian terakhir dari tugas gw sebagai salah seorang staf senat mahasiswa fasilkom 2005-2006, yaitu dengan menghadiri evaluasi akhir tahun (EAT) yang diadakan di Wisma Bank Indonesia di Bandung. acara berlangsung selama dua hari, yaitu hari sabtu (17/6) dan berakhir hari minggu (18/6). selengkapnya sebagai berikut.

___

Day #1, Saturday 17062006

berangkat dari kampus jam 0900. perjalanan cukup menyenangkan. menggunakan bus pesanan, perjalanan berlangsung normal. beberapa kamera digital beraksi mengabadikan momen yang ada. yah, begitulah. sampai di tujuan siang hari, digunakan untuk unpacking dan makan siang. evaluasi mengenai apa-apa yang telah dilakukan selama setahun ke belakang. suasana santai dan fleksibel, soalnya bagian ‘serius’-nya sudah dijalani sewaktu buat LPJ dan sebelum serah-terima jabatan… yah, senang-senanglah pokoknya.

evaluasi berlangsung lancar, dibagi dua sesi. sesi pertama jam 1420-1540, dan sisanya jam 1630-1750. sebenarnya nggak presisi banget sih waktunya, tapi kira-kira begitu. jam 1800-1930 break untuk shalat maghrib, istirahat, dan makan malam.

1930, setelah kenyang makan malam, mandi, dan nonton TV kabel (…! terima kasih buat rekan-rekan yang milih tempat =) ) acara lempar pendapat, yang diteruskan oleh sharing dimulai. ngobrol santai, dan saling kritik dan saran antar anggota.. acara menyenangkan, tapi sayangnya membuat gw terpaksa melewatkan partai Portugal-Iran dalam rangkaian Piala Dunia tahun ini =(. nggak masalah, sih.

(intermezo: di sela-sela rapat, gw mengatakan kepada rekan di sebelah gw: “kayaknya gw merasakan gol, nih”. belakangan, gw ngomong lagi: “kayaknya 2-0 deh.” dan ternyata? tepat sekali. hasil akhirnya Portugal 2 – 0 Iran. kebetulan yang menyenangkan =) )

2215. rangkaian acara untuk hari itu selesai. beberapa (banyak) orang mengajak untuk jalan-jalan ke daerah Dago. asyik. gw pun ikutan jalan. jalan kaki kesana-kemari, dan akhirnya nongkrong untuk makan malam-malam. sempat mencoba jagung bakar yang ‘aneh’ tapi enak banget. roti bakar yang ‘besar, pejal, dan diberi tumpukan keju’ cukup enak dan menyenangkan. asyik-lah pokoknya. hari pertama berakhir dengan menikmati perjalanan ke Dago.

___

Day #2, Sunday 18062006

pulang dari Dago. tidak berencana tidur cepat demi menonton pertandingan Italia-Amerika Serikat. ada rekan gw yang bernama Franova Herdiyanto aka Smile =), Femphy Pisceldo (Femphy), dan Ilham Aji Pratomo aka Aji, dan beberapa yang lain. beberapa kantong cemilan menemani (makasih Aji =) ), dan berakhir dengan kedudukan 1-1 untuk kedua tim yang bertanding. tidur setelah itu.

bangun jam 0900. acara bebas sampai jam 1300, dan rencana kembali ke Depok jam 1400. ngapain enaknya di hari terakhir yang serba-bebas ini? ada beberapa pilihan: (1) belanja dan jalan-jalan (2) berenang (3) nonton TV kabel (4) jalan-jalan ke markas HMIF (Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika) ITB. hm. gw pilih yang terakhir. kenapa? soalnya gw memang pengen main ke Ganesha =)

OK, jadi akhirnya gw (dan beberapa orang rekan: Nasri sang ketua senat, Dipo yang Ketua Bidang I, Yudi Ariawan Ka Dept Kastrat (Kajian dan Aksi Strategis, departemen gw di senat dulu) yang jadi ketua BEM Fasilkom sekarang, Mika sang Ka Dept Pengmas (Pengabdian Masyarakat), Mita yang jadi Deputi PSDMO (Pengembangan SDM dan Organisasi), dan Elly yang sekarang jadi Bendahara BEM Fasilkom) jalan-jalan ke ruang HMIF. ngobrol-ngobrol begini-dan begitu, terutama mengenai kegiatan kemahasiswaan. cukup menyenangkan.

1120. selanjutnya gw ketemu seorang saudara gw yang kuliah di Bandung yang lebih suka disebut sebagai ‘HQM‘ dan seorang rekan gw yang bernama Arief Nugroho (atau lebih suka disebut sebagai ‘rifu’). dia ini rekan gw di SMU dan belakangan berteman dengan saudara gw karena sekelas waktu TPB (ini kuliah tahun pertama di ITB di mana mahasiswa dari semua jurusan dikumpulkan, dan belum dibagi per departemen) di ITB. yah, begitulah.

(intermezo: sempat terjadi ‘kehebohan’ kecil ketika gw memperkenalkan saudara gw kepada rombongan senat yang pergi ke Ganesha… yah, ‘kehebohan’ yang kurang perlu, sebenarnya =) )

1235. makan siang di kantin masjid Salman ITB. murah-meriah dan sedikit nostalgia. ketemu (bukan, lebih tepatnya, berkenalan dengan) beberapa teman baru yang kuliah di ITB. menghabiskan waktu dengan makan-makan dan ngobrol-ngobrol saja. balik dari Salman setelah itu, dan segera packing sesampainya di penginapan.

1400, packing dan siap berangkat kembali ke Depok. beberapa orang belanja beberapa barang (siapa yaa? ayo ngaku.. =) ), beberapa nonton TV kabel di penginapan (waktu itu film-nya ‘The Punisher’), beberapa lagi mengatakan bahwa mereka menghabiskan waktu dengan berenang. yah, gw sih nggak belanja. gw sudah cukup puas jalan-jalan ke Ganesha =).

___

begitulah. EAT senat kali ini berjalan menyenangkan. ada banyak hal yang terjadi, dan gw cukup senang… meskipun nggak belanja sama sekali (mungkin memang pada dasarnya gw nggak doyan belanja, sih =P). tapi gw bersyukur gw bisa ikut (padahal sebelumnya hampir saja nggak bisa ikut! untung akhirnya bisa ikut =) ).

tapi gw berharap, walaupun kepengurusan senat 2005-2006 telah berakhir, seluruh anggota senat bisa tetap berhubungan dengan baik. terima kasih kepada rekan-rekan yang telah mempersiapkan acara (benar lho, gw bersyukur gw ikut), dan terima kasih juga untuk seluruh rekan-rekan yang telah berkontribusi dalam senat mahasiswa fasilkom 2005-2006.

anyway, thanks to everyone.

___

special thanks: seluruh panitia dan rekan-rekan di senat.
message: one year behind was good. those times are the best. =)

another thanks: rifu & hqm
message: kinou wa arigatou=)

head spinning

bangun pagi-pagi hari ini, gw merasakan ke-tidakbiasa-an pada diri gw. my head feels spinning, and it was getting even worse. parah deh.

akhirnya gw mencoba untuk melangkahkan kaki keluar dari rumah, (maunya sih) ke kampus. ada beberapa hal yang harus gw kerjakan. beberapa kayaknya tidak bisa gw kerjakan. dan masih dengan kepala gw yang rasanya nggak berhenti berputar.

mencoba tidur di perjalanan. it was getting worse. konsentrasi sudah nyaris hilang ketika gw berjalan ke arah kampus. pokoknya entah bagaimana, akhirnya gw bisa melangkahkan kaki dan sampai ke kampus.

dan akhirnya, sampai ke ruang senat. langsung jatuh di sofa. entah bagaimana tampang gw, gw udah nggak mikir lagi. (maunya sih) istirahat. tapi gw cuma punya waktu 40 menit (sekarang sih tinggal 20 menit) sebelum jam 1140. coba nulis di sini, tapi kayaknya keadaan gw semakin nggak bisa kompromi.

hah. all i need now is to get some rest. and to get rid of this uneasy feeling of head-spinning.

bicara soal selera

seorang rekan gw menanyakan, kenapa gw cenderung tertarik segala sesuatu yang berbau jepang, dan kayaknya anti-amerika. hal ini mencakup banyak hal, misalnya selera film, musik, dan sebagainya.

wah. sebenarnya bukan begitu. gw bukannya pembenci benda-benda buatan amerika, dan demikian juga gw bukannya fanatik pecinta benda-benda buatan jepang… yah, walaupun mungkin untuk beberapa orang kelihatannya tidak begitu. tapi dalam beberapa hal, gw memang lebih suka beberapa produk buatan jepang, sih.

jadi, kalau gw lebih sering mendengarkan T.M. Revolution daripada Linkin Park, atau lebih suka mendengarkan lagunya Maaya Sakamoto daripada Shania Twain, ya memang begitulah adanya. tapi gw merasa agak gimana-gitu ketika gw ikut bergumam menyanyikan lagu-nya Aerosmith yang sedang diputar dan tiba-tiba rekan di sebelah gw mengatakan ‘hah? lo tahu juga lagu beginian?’. waduh. gw kan juga suka lagu amerika…

sebenarnya gw juga nggak anti-amerika. gw suka baca komik amerika (yang disebutkan oleh beberapa rekan-rekan gw yang otaku sebagai ‘jelek dan nggak berasa’), dan sebenarnya dalam beberapa contoh tidak sejelek itu. beberapa seri komik DC dan Marvel menurut gw nggak kalah dibandingkan manga terbitan Kodansha, misalnya. tapi ini soal selera, sih. rasanya memang pada dasarnya ‘beda’, seperti membandingkan antara sushi dan hamburger (kok… perbandingannya agak aneh, yah =P ). tapi menurut gw masing-masing punya kelebihan sendiri.

gw cukup suka main game amerika (yang beberapa malah lebih baik dari game jepang yang sejenis!). menurut gw Splinter Cell lebih bagus daripada Metal Gear Solid. yah,meskipun demikian gw juga berpendapat bahwa Winning Eleven produksi Konami masih di atas FIFA keluaran EA Sports. contoh lain? Prince of Persia keluaran Ubisoft menurut gw cukup seimbang dengan Devil May Cry produksi Capcom… dan sebagainya.

tentu saja, ada banyak sekali hal-hal yang dengan mudah akan membuat orang berpikir ‘oh, ternyata yud1 itu japan-oriented‘. misalnya, beberapa orang mengatakan bahwa koleksi fansub anime yang ada di harddisk gw ‘cukup banyak dan sering dikopi’, atau kadang-kadang gw mengkopi beberapa file mp3 j-music dari beberapa orang rekan gw. yah, dalam beberapa hal gw memang lebih suka produk entertainment buatan jepang dibandingkan karya rekan-rekan dari amerika dan eropa. dan menurut gw, itu bukanlah hal yang ‘aneh’ atau sejenisnya. hanya saja, mungkin beberapa orang ‘tidak terbiasa’ mendengarkan beberapa judul yang ada di playlist gw (padahal nggak selalu semuanya j-music lho), atau menanyakan ‘ini lagu apa sih?’ ketika gw memasang lagunya T.M. Revolution di winamp. susah, deh.

tapi sebenarnya, (percaya atau tidak!) gw ini tidak bisa dibilang sebagai ‘otaku’. gw tidak menghabiskan waktu berjam-jam untuk nonton anime (yah, kecuali mungkin kalau liburan, sih =P). gw tidak tahu banyak hal mengenai budaya jepang (paling cuma tahu sedikit soal makanan jepang yang memang banyak ada di mana-mana). gw tidak ikut-ikutan cosplay (sampai sekarang gw nggak ngerti kenapa orang melakukan ini =P ). gw tidak langganan majalah anime dan manga (sejenisnya Animonster, Anime Insider, Anima Genki, atau apalah yang lain). gw bahkan tidak datang ke Gelar Jepang yang ada di UI kemarin… (ini nggak penting sebenarnya =P ).

ngomong-ngomong, kalau anda memperhatikan, di banner website ini ada satu baris kalimat dengan tulisan kanji, berikut terjemahannya di bawahnya. sebenarnya, (sumpah!) gw belum merasa jago bahasa jepang, kecuali mungkin dengan sedikit pengetahuan yang diperoleh dengan belajar sendiri. hm. gw bukan otaku, tapi setidaknya gw cukup tertarik belajar bahasa jepang.

yang jelas sih, gw ini nggak japan-minded… apalagi sampai tercerabut dari akar budaya sendiri.

___

jibun no michi wo michiyuku. demo, nihon-jin janai… =)