“cheer up. i’m sure that you have something that only you can do.”
-Karasuma Ouji-
seseorang pernah mengatakan kepada gw, betapa (kadang) ada rasa rendah hati muncul dalam diri manusia. maksudnya, perasaan ‘tidak bisa melakukan apa-apa’ atau ‘selalu kalah dalam segala bidang’. dan kadang, hal ini bisa menimbulkan perasaan ‘sedih-campur-minder-campur-tidak-berdaya’. ini hal yang normal dialami manusia, sih. maksud gw, tidak peduli betapapun baiknya seseorang, betapapun cerdasnya seseorang, betapapun jagonya seseorang, perasaan seperti itu pasti ada. ini menyangkut pribadi juga, sih.
ada sebuah contoh yang baik tentang potensi diri.
ada seorang anak yang tipe pekerja keras. dia selalu berusaha keras untuk mendapatkan nilai-nilai yang baik di sekolah, baik pelajaran maupun olahraga. sayangnya, kemauan dan kerja kerasnya ini tampaknya belum bisa terbayarkan dengan baik oleh hasil yang memuaskan. nilai-nilai yang diterimanya, walaupun tidak buruk, tidak bisa dikatakan istimewa. mungkin, bisa dikatakan sebagai rata-rata, dan kadang sedikit di atas. tapi ia memiliki sikap yang ramah, dan bisa dikatakan tidak ada orang yang membencinya di kelas.
hanya saja, anak ini memiliki minat dan kemampuan dalam membuat prakarya. meskipun demikian, nilai apa yang bisa disumbangkan ke buku rapornya dari minatnya itu? mungkin, yang bisa dipikirkannya adalah mengembangkan hobinya itu sebagai minat pribadi.
suatu hari, kelasnya mengadakan pertunjukan drama. sebagai salah seorang siswa, ia mencoba membantu. tidak di peran utama, sebab ia bukan pemain. ia membantu di bidang dekorasi dan perlengkapan. tapi ia mengerjakannya dengan baik. apa yang menjadi minat dan kemampuannya ia salurkan dengan baik, dan menghasilkan dekorasi dan perlengkapan yang ‘bagus dan memuaskan’ untuk drama tingkat kelas di SLTP.
berikutnya, ketika ada seseorang yang membutuhkan bantuan dalam pembuatan prakarya atau karya seni kerajinan tangan atau sejenisnya, maka nama si anak selalu ditunjuk oleh rekan-rekan sekelasnya. hal yang tidak salah, sebab ia telah membuktikan hasilnya.
dunia ini luas. terlalu luas untuk ditafsirkan hanya sebatas ‘nilai rapor dan kemampuan olahraga’ (ketika kita menjalani periode sekolah). demikian juga, dunia ini masih terlalu luas, jauh terlalu luas, ketika ditafsirkan hanya sebatas ‘indeks prestasi dan kemampuan berorganisasi’ ketika kita menjalani periode kuliah. ada banyak, banyak sekali hal yang jauh lebih berarti di dunia ini, yang seringkali tidak kita sadari karena kita hanya terpaku dengan masalah ‘rapor dan olahraga’ atau ‘akademis dan organisasi’.
oleh karena itu, ketika seseorang mengatakan bahwa ‘saya tidak bisa apa-apa’, maka mungkin ia salah besar. dan ketika kita melihat nilai-nilai yang ada di rapornya, atau catatan dari guru olahraganya, dan (mungkin setelah melihat hasil yang kurang memuaskan) kita ikut setuju dengan perkataannya, mungkin kita juga salah besar.
semua orang punya potensi. masalahnya, apakah mereka akan menemukannya atau tidak. dan yang jelas, ‘potensi’ tidak bisa dikotak-kotakkan sebatas ‘rapor dan olahraga’ atau ‘akademis dan organisasi’. Nobita Nobi dalam anime ‘Doraemon’ bisa dibilang ‘tidak bisa melakukan apa-apa’. nilainya buruk dan ia tidak bisa olahraga. tapi dia memiliki bakat yang besar dalam bidang menembak. Thomas Alva Edison dihina dan dianggap bodoh selama bertahun-tahun, tapi dia membangun Menlo Park dan menyumbang hal yang besar untuk kemajuan dunia. silakan cari contoh yang lain.
tentu saja, ketika kita mengatakan ‘saya tidak bisa apa-apa’, maka kita mungkin salah besar. mungkin? yah. sebab, keberhasilan itu soal sikap, bukan soal anugerah. kalau sudah bilang begitu, gagal saja! mungkin seseorang memiliki potensi tertentu. tapi ketika ia bahkan tidak mau berusaha untuk menemukannya (dengan perkataan ‘saya tidak bisa apa-apa’ yang tadi), ya begitulah adanya. kalau anda bilang begitu, maka anda memang seperti itu. pikiran menentukan sikap, dan sikap menentukan karakter.
dan yang paling penting: bersyukur. be grateful with what you have. bersyukur dengan apa yang kita miliki. dan ini soal sikap. mungkin kita tidak bisa mendapatkan nilai 9 di rapor kita untuk semua pelajaran, tapi itu tidak masalah, sejauh kita telah mengusahakannya sekuat tenaga. mungkin kita tidak bisa mendapatkan IPK mendekati 4.0, tapi itu tidak masalah. mungkin kita tidak bisa melakukan lay-up dengan baik di lapangan basket, atau catatan sprint kita masih di level belasan detik, tapi itu semua tidak masalah. satu catatan: hanya bilang seperti itu setelah kita berusaha sekuat tenaga!
semua orang punya potensi. beberapa mungkin menemukan dan mengembangkannya dengan baik. beberapa mungkin menemukannya, tetapi tidak mengembangkannya dengan baik. beberapa mungkin tidak bisa menemukannya. mungkin kita akan menemukan potensi kita di bidang yang tidak kita duga. tapi sekali lagi, dunia itu luas. jangan pernah memandang dunia hanya sebatas ‘rapor dan olahraga’, atau ‘akademis dan organisasi’.
bagaimanapun, bersyukurlah. tidak ada gunanya menyesali diri sendiri, apalagi sampai iri kepada orang lain. setiap kita adalah unik. dan tidak ada seorangpun yang lebih rendah daripada yang lain.