there is (not) a reason behind…

“listen. we are pros. but being a pro does not mean to take any jobs that is offered to us.”

-Reno of Turks-

beberapa orang rekan menanyakan kepada gw, kenapa gw tidak melakukan sesuatu yang ‘seharusnya gw lakukan saat ini’. bukan hal yang aneh juga, sih (dan terima kasih sudah menanyakan =) ) kalau mengingat bahwa gw dulu sempat cukup tertarik dengan hal-hal seperti itu.

dan untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut, gw menjawab bahwa gw belum menemukan suatu alasan untuk memperjuangkan hal tersebut.

well… gw bukannya bersikap antisosial atau apatis (dan gw berharap semoga tidak ada yang berpikir demikian =) ) dengan memutuskan untuk tidak melakukan sesuatu yang ‘seharusnya’ gw lakukan (tentu saja, bersama rekan-rekan yang lain) tersebut. hanya saja, gw ingin memperjuangkan sesuatu dengan suatu alasan. suatu alasan di mana gw bisa mengatakan bahwa gw sedang melakukan sesuatu yang benar. suatu alasan yang akan membuat gw bersedia memperjuangkannya sekuat tenaga.

tentu saja, kalau tidak ada alasan yang cukup kuat untuk membuat gw melakukan sesuatu, maka gw tidak akan melakukan hal tersebut. sebaliknya, ketika gw memiliki alasan yang (menurut gw) tepat, maka gw akan memperjuangkan suatu hal sampai akhir.

mungkin… hal seperti itu lebih ke arah masalah prinsip, sih.

tentu saja, hal seperti ini sifatnya relatif. untuk suatu tindakan, orang yang berbeda bisa memiliki alasan yang berbeda untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan tersebut. dan hal tersebut biasanya kembali kepada hati nurani masing-masing. dan kadang, alasan ini tidak bisa di-‘bongkar-pasang’. maksudnya, alasan seseorang untuk melakukan sesuatu mungkin bisa begitu pas untuk satu orang, tapi tidak cukup kuat untuk orang lain. demikian pula sebaliknya.

mana yang salah? tidak ada. setiap manusia berhak memiliki kebenaran pribadi. maksudnya, hal-hal yang diputuskan oleh hati nuraninya sendiri. dan hal ini relatif terhadap setiap individu.

sebenarnya (percaya atau tidak), selama beberapa waktu terakhir ini gw mencoba memikirkan. alasan-alasan apa yang tepat untuk gw dalam melakukan hal ini. tentu saja, beberapa orang rekan yang membicarakan hal ini dengan gw punya alasan yang bagus, dan gw menghormati alasan tersebut. dan gw rasa, alasan-alasan tersebut memang cocok untuk mereka. tapi di saat yang sama, gw merasa bahwa alasan seperti itu bukan untuk gw. maksudnya, itu memang alasan yang bagus, tetapi gw merasa bahwa itu tidak tepat untuk gw.

tentu saja, gw menghormati alasan-alasan rekan-rekan gw, dan gw yakin sepenuhnya bahwa mereka memiliki niat yang tulus untuk melakukan suatu hal yang baik.

tapi gw rasa, gw tidak menemukan alasan yang tepat untuk gw.

dan ketika gw tidak menemukan suatu alasan, maka gw tidak akan melakukan sesuatu. ini bukan soal salah atau benar, tapi ini lebih kepada soal bertanggungjawab kepada diri sendiri. setidaknya, itulah yang gw pikirkan. gw ingin segala sesuatu yang gw lakukan, segala sesuatu yang gw perjuangkan, gw melakukannya dengan suatu alasan yang layak.

gw tidak ingin melakukan sesuatu hanya karena gw harus melakukan hal tersebut.

perhaps it’s simpler to put it that way =)