kamen rider: the first

untuk anda yang sempat mengagumi aksi dari Takeshi Hongo dan Hayato Ichimonji dari seri pertama Kamen Rider, atau anda penggemar Kamen Rider generasi baru yang mungkin tidak sempat menyaksikan seri pertama dari franchise TOEI yang melegenda ini, Kamen Rider: The First (aka: Masked Rider: The First) mungkin layak untuk anda simak.

dirilis pada November 2005, kali ini TOEI merilis sebuah remake dari Kamen Rider original, yang serialnya pertama kali dirilis 35 tahun lalu. untuk fans Kamen Rider, bisa dikatakan bahwa film ini adalah Kamen Rider ‘lama rasa baru’. dengan ide cerita dan konsep yang semirip mungkin dari serial aslinya, Kamen Rider tertua dalam sejarah ini dicoba untuk ditampilkan dalam versi baru yang lebih gres.

cerita berjalan di seputar kehidupan Takeshi Hongo, seorang mahasiswa yang merangkap peneliti di Universitas Jounan. dikenal sebagai mahasiswa yang brilian, penelitiannya memperoleh perhatian dari Asuka Midorikawa, seorang wartawan yang akhirnya meliput penelitian Hongo di kampusnya.

di saat yang sama, sebuah organisasi teroris yang bernama Shocker ternyata tengah mengincar Hongo untuk dijadikan sampel dalam eksperimen human remodelling. Hongo diculik dalam perjalanan dari kampus, dan akhirnya dijadikan cyborg untuk bekerja sebagai prajurit organisasi tersebut. meskipun demikian, Hongo yang ternyata masih memiliki kesadaran akan dirinya akhirnya memutuskan untuk memberontak dari organisasi tersebut. hal ini mengakibatkan direkrutnya seorang Rider baru yang bernama Hayato Ichimonji, dengan kemampuan tempur yang setingkat dengan Hongo.

Hongo yang frustrasi akan keadaan dirinya sebagai cyborg, kini menghadapi masalah: di satu sisi, Asuka menganggapnya telah membunuh tunangan yang akan segera dinikahinya, sementara di sisi lain, ia sendiri dikejar oleh Ichimonji akibat perbuatannya memberontak dari organisasi…

dibuat sebagai remake dari serial Kamen Rider original, bisa dikatakan bahwa film ini adalah upaya TOEI untuk menyegarkan kembali kenangan mengenai Rider Ichigo (Number One) dan Rider Nigo (Number Two). dengan jalan cerita yang tidak jauh berbeda dari versi serialnya yang dirilis dulu, film ini mencoba ‘menghidupkan’ kembali Kamen Rider original dengan tampilan baru.

dari segi visual, bisa dikatakan bahwa film ini merupakan versi ‘canggih’ dari Kamen Rider original. desain Rider dan monster yang ada dimodifikasi, disesuaikan dengan masa kini. masih dengan bentuk Rider Number One dan Number Two yang asli, namun sedikit dimodifikasi sehingga tampak lebih pas untuk masa kini. demikian juga desain karakter antagonis, disesuaikan dan dimodifikasi dari versi aslinya. dan bisa dikatakan, bahwa hal tersebut berhasil dengan baik.

kelebihan lain ada di adegan pertempuran yang lumayan enak dilihat. koreografi dan martial-arts digarap dengan serius, walaupun ada beberapa bagian yang agak kurang masuk akal. VFX mengalir mulus, dan cukup sukses mengantarkan pertempuran yang lumayan seru. bisa dikatakan adegan-adegan pertempuran digarap dengan baik, walaupun tidak terlalu luar biasa juga.

namun sayangnya, kelebihan yang cukup baik di bagian VFX dan battle tidak diimbangi dengan akting yang memadai dari para pemain. karakter Takeshi Hongo tampak kurang pas sebagai seorang pemuda frustrasi sebelum akhirnya menemukan jalannya sendiri. demikian juga, karakter Asuka Midorikawa tampak kurang hidup dalam film ini. yang agak lumayan, mungkin cuma karakter Hayato Ichimonji yang bisa dibilang dibawakan dengan cukup baik.

dari segi storytelling, film ini juga tidak istimewa. cerita yang cukup panjang dan kompleks untuk konsumsi satu season terpaksa di-‘padat’-kan dalam sebuah film sepanjang 90 menit. dengan demikian, cerita yang ada terkesan mengalir secara kurang pas, dan cenderung agak terlalu cepat. demikian juga, side-story antara karakter Haruhiko dan Miyoko dalam film ini tampak kurang dieksplorasi, padahal side-story ini potensial menjadi poin yang menunjang kompleksitas cerita… namun sayangnya tidak berhasil dikembangkan dengan baik, dan akhirnya lebih terasa sebagai sekedar ‘tempelan’ saja.

akhirnya, sebagai remake dari dari Kamen Rider original, mungkin film ini bisa dikatakan cukup mampu memuaskan para penggemar setia Kamen Rider. meskipun demikian, bila anda mengharapkan sesuatu yang lebih, mungkin anda akan sedikit kecewa. termasuk, bila anda mengharapkan storyline yang kompleks, atau momen-momen yang akan tertinggal dalam ingatan setelah selesai menonton film ini.

well, tapi setidaknya, untuk sebuah edisi nostalgia (dalam format baru yang lebih canggih dan lebih ‘wah’ tentunya), Kamen Rider: The First bisa dikatakan cukup memuaskan bagi para penggemar Kamen Rider. tentu saja, lengkap dengan segala pernak-pernik Kamen Rider klasik, yang kembali ditampilkan dengan gaya baru.