fungsi cinta yang invertible

sebenarnya, gw tidak terlalu suka membicarakan hal seperti ini… tapi mungkin, kali ini akan jadi sedikit perkecualian. kenapa begitu, sebenarnya lebih karena beberapa orang di sekitar gw tampaknya menjadi ‘korban infotainment’ dengan membahas masalah seperti ini, yang menurut gw sudah jelas sekali masalahnya, setidaknya untuk gw.

well, anggap saja ada seorang tokoh x yang tampaknya cukup populer tiba-tiba melakukan sesuatu, dan tampaknya beberapa orang di sekitar gw agak terguncang-begitu-deh. dan sejujurnya, gw agak sebal juga melihat kenyataan bahwa orang-orang di sekitar gw ini begitu mudah terguncang hanya karena masalah sepele seperti ini.

hmm. gw malah tidak terlalu peduli soal itu. menurut gw, ini cuma soal perbedaan prinsip saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan =).

jadi begini. sebenarnya, masalahnya sederhana saja. menurut gw, cinta (atau secara formal: komitmen) adalah hal yang seharusnya bersifat sebagai fungsi yang invertible. dalam matematika, hal tersebut dinyatakan sebagai fungsi yang memiliki fungsi invers di mana fungsi invers tersebut akan menghasilkan nilai variabel yang sama ketika hasil dari fungsi pertama dimasukkan.

definisi fungsi invers ini lebih enak kalau ditulis saja. lupakan bagian ini kalau anda sudah cukup memahami matematika masa SMU.

misalnya gw punya fungsi f(x), maka bila fungsi tersebut invertible gw akan memiliki fungsi f'(x) yang merupakan invers dari f(x).

jadi, misalkan f(yud1) = seseorang, maka f'(seseorang) = yud1. kira-kira seperti itu. yud1 dan seseorang adalah variabel di sini.

jadi kalau f(yud1) memiliki hasil lebih dari satu, maka fungsi tersebut tidak valid, dan sebaliknya, f'(seseorang) seharusnya menghasilkan nilai yud1, sesuai definisi fungsi invers di atas.

…perhatikan bahwa gw menulis f'(x) bukan f[pangkat-minus-satu](x) karena gw malas mengetik superscript. jangan anggap itu turunan, definisinya itu invers.

dan dengan demikian, gw sangat tidak menghargai orang-orang yang melakukan poligami atau selingkuh atau apalah-sebagainya, tidak peduli laki-laki atau perempuan, karena menurut gw hal seperti itu sangat menyedihkan. iyalah, apa yang bisa diharapkan dari seseorang yang memegang komitmennya sendiri saja tidak bisa?

kembali ke masalah. jadi sebenarnya, masalah fungsi cinta yang invertible ini tampaknya tidak berlaku dalam banyak contoh dalam kehidupan di dunia ini. kalau dipikir-pikir, hal ini mungkin sebenarnya sejalan juga dengan materi yang gw terima dalam kuliah Aljabar Linear dan Analisis Numerik, di mana fungsi-fungsi yang berupa sistem persamaan seringkali tidak invertible alias singular.

tapi ada hal yang sedikit kontradiksi di sini. orang-orang yang mendalami psikologi mungkin sudah agak lama memahami bahwa proses memandang manusia dan perbuatannya tidak bisa dimodelkan sesederhana persamaan matematis, karena pada dasarnya persamaan matematis sendiri hanyalah sebuah model yang mencoba memetakan fenomena yang lebih kompleks.

…yah, gw sih nggak peduli, pokoknya gw lebih suka memandang cinta sebagai fungsi yang seharusnya invertible =).

ngomong-ngomong, ada quote dari kuliah Teori Bahasa dan Automata yang sudah cukup terkenal di kalangan mahasiswa yang telah mengambil kuliah tersebut:

“setiap pekerjaan algoritmik yang dapat dilakukan oleh manusia dapat dilakukan oleh mesin Turing”

tidak ada yang membantah. tapi ada quote lain yang juga cukup terkenal.

“salah satu masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh mesin Turing adalah masalah percintaan.”

oh, iya. untuk anda yang mungkin belum pernah mendengar mengenai mesin Turing, definisinya sebagai berikut.

Mesin Turing: model mesin sederhana yang mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat algoritmik. digambarkan sebagai sebuah konsep mesin, dan dikenal juga sebagai cikal-bakal sistem komputer.

hmm. jadi kesimpulannya, sesuatu yang bernama ‘cinta’ itu bukanlah hal yang dapat diselesaikan oleh mesin Turing, karena tidak ada algoritmanya. demikian juga hal tersebut tidak bisa dimodelkan sesederhana persamaan matematika… walaupun bisa dipetakan, walaupun tidak persis benar.

…tapi entah kenapa, gw masih lebih suka memandang cinta sebagai fungsi yang seharusnya invertible =).

jadi dengan demikian, pesan moral yang gw pelajari dari kuliah-kuliah tersebut adalah bahwa ada hal-hal dalam kehidupan ini yang tidak bisa diduga dan diprediksi dalam sudut pandang yang sedikit-kaku seperti itu. dan mungkin saja dalam kehidupan ini gw menemukan banyak sekali fungsi-fungsi β€” beberapa yang disebut sebagai ‘cinta’ β€” yang sayang sekali sifatnya non-invertible alias singular. dan kenyataannya, tampaknya demikianlah yang terjadi.

…yah, selamat datang di dunia nyata.

13 thoughts on “fungsi cinta yang invertible”

  1. aduh yudi kok pikiran kau sempit sekali πŸ˜› (becanda deng)
    emangnya cinta cuma bisa diberikan sama satu hal aja, trus pernah denger gak cinta yang tak berbalas πŸ˜› hehehe

    menurut gw cinta itu kalau dalam teori database adalah relasi m ke n

    satu orang bisa dicintai sama banyak orang
    dan satu orang bisa mencintai banyak orang pula

    hehehe

    ~sorry kalau tidak sejalan

    Reply
  2. hmm. kayaknya perlu dibatasi nih definisinya. jadi ‘cinta’ di sini adalah jenis cinta yang berhubungan dengan komitmen antara seorang cowok dan seorang cewek (jadi relasi 1 ke 1 di database). =)

    makanya justru dengan banyaknya keadaan yang seperti itu, ternyata banyak fungsi yang tidak invertible aka singular. dan kenyataannya kan memang banyak yang kayak begitu di dunia ini, jadi… yah, begitu deh.

    …btw, kok jadi ngomongin fungsi? =P

    Reply
  3. hehehe

    bahkan untuk hubungan cinta yang dibatasi pada komitmen antara pria dan wanita pun bisa terjadi percabangan.

    bisa aja kan lo cinta sama beberapa orang sekaligus?
    i think it’s not impossible (bahkan sangat alamiah)

    apalagi jenis cinta itu adalah cinta yang berhubungan dengan komitmen antara seorang cowok dan seorang cewek. gw pikir cinta yang model ini amatlah fragile, sehingga kadang2 lo perlu backup untuk mencintai beberapa orang sekaligus πŸ˜›

    ~aaaaah nyampah di blog orang lain
    ~pliss jangan anggap gw pro poligami or semacamnya gw cuma ingin berdiskusi

    Reply
  4. Lha, memangnya cinta itu sistem korespondensi satu-satu? πŸ˜›

    Idealnya emang gitu sih… Tapi kalo orang mau poligami sekalipun, asalkan sang istri mendukung, apa salahnya? Ngapain juga kita misuh2, kan nggak ada peraturan yg dilanggar ataupun pihak yg dirugikan ….?

    β€œsalah satu masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh mesin Turing adalah masalah percintaan.”

    Tahu kenapa? Karena mesin turing nggak punya reaksi fisiologis (dan sifat moody) yg bisa mempengaruhi keputusannya… ada hal2 yg sifatnya instingtif yg bisa membuat manusia cenderung memilih suatu hal daripada yg lain.

    Makanya banyak yang bilang cinta itu irasional. πŸ˜› (nggak percaya? liat aja Lana Lang sama Lex Luthor di Smallville 6:07 –baru nonton euy :D)

    Reply
  5. …lho, siapa yang peduli sama orang lain? gw aja nggak kok =P

    btw, baca dulu yang lengkap…

    >> …memandang cinta sebagai fungsi yang seharusnya
    >> invertible =)

    gw sih gak peduli orang lain, pokoknya gw berprinsip kayak begitu. sederhana saja, kok.

    ~asyiik
    ~panjang

    Reply
  6. sbetulnya nggak terlalu ngerti, mengingat gw nggak pernah suka matematika dari jaman SD sampe sekarang (kecuali buat ngitung duit πŸ˜€ ) tapi gw stuju kok, kalo cinta yang udah pake komitmen, ya udah, biar gimanapun topan badai menerpa (bahasa hiperbolanya), harus dipertahanin.
    Mungkin banyak yang lebih baik dari dia dan kita tergoda untuk selingkuh atau apapun itu namanya, tapi coba diinget juga, pasti masih banyak yang lebih baik juga dari kamu, dan dia memilih kamu padahal mungkin aja kesempatan dia cukup besar untuk dapetin mereka yang lebih baik itu.
    Ya gitu aja sih..

    Reply
  7. potongan dari lagu lamanya Ahmad Dhani:

    maafkanlah karena aku…
    cinta kau dan dia…
    dan dia…
    dan dia…
    dan dia…
    dst…

    πŸ˜›

    kalo menurut gw, setelah gw tau cinta gak bisa dipecahin sama mesin turing, dimana semua persoalan matematika yang secara algoritmis aja bisa dipecahin sama mesin turing, maka gw bisa menarik beberapa kemungkinan kesimpulan, di antaranya:

    1. Cinta gak bisa described mathematically, it’s larger than that

    2. Cinta adalah sebuah persoalan matematika yang hyper algorhytmic, alias belum punya criterion stop and go yang jelas buat step-by-step pemecahannya… dan fungsi yang lo gambarkan, dimana lo tau gimana mbedain mana fungsi mana bukan, berarti udah punya criterion yang jelas dalam pemeriksaannya, so… gak mungkin cinta bisa dideskripsikan dengan constraint semudah itu…

    3.another quote from another musician:
    aku memang pecinta wanita
    tapi ku bukan buaya
    yang setia pada seribu gadis
    ku hanya mencintai dia…
    dan dia…
    dan dia…
    dan dia…
    dst….

    πŸ˜›

    Reply
  8. dalam biologi, cinta merupakan proses fisologis biokemis yang terjadi pada diri seseorang…dan ini sudah masuk ke jurnal penelitin loch!!!
    rasa tertarik ini muncul akbat kerja hormon dan feromon dari setiap individu…(katanya sih gitu)
    n dari ini, berarti cinta bsa terjadi berulng kali ya??
    cinta itu memang sulit…sulit digambarkan…sulit diungkapkan…tapi terasa dan bisa dirasakan..juga bisa dilihat dri sorot mata…uuuuuu ^0^
    gw jg bingung makna cinta…cinta itu…….KOMPLEKS!!!!
    kalo bicara ttg selingkuh??…YA GA LAHHHHH!!! plis dong deh..kl bru pacaran bolehlah, sekali2, toh itu bukn hubungan terikat yang harus dijaga sampe akhir hayat…selingkuh pacaran kayaknya g dosa deh…(mnrut gw) malah asik!!!
    tapi klo selingkuh setelah menikah dan masih menikah???itu bedza urusan!!!
    truz klo ditany ttg poligami???ENGGAK DEHHHHH
    sebaiknya jangannnn…boleh sih boleh…tapi JANGAN DEHHHH
    ya..ya..ya…

    Reply

Leave a Reply to arfan Cancel reply