akhir minggu kali ini, gw menghabiskan waktu dengan menonton sebuah SP yang diangkat dari serial drama 1 LITRE no Namida (aka: Ichi Rittoru No Namida, atau 1 Litre of Tears). SP dari drama yang dirilis pada 2005 ini diberi judul 1 Rittoru no Namida: tokubetsu-hen ~tsuioku~ (jp: 1 Litre of Tears: special chapter ~reminiscence~).
materialnya sendiri masih dalam bentuk raw yang belum diterjemahkan, jadi membutuhkan ketelitian ekstra untuk memahami jalan cerita yang disampaikan… dan sehubungan dengan rilisnya yang masih cukup baru, tampaknya sejauh ini masih belum ada fansub yang dirilis untuk versi SP ini. yah, tapi itu soal lain, sih.
nah, langsung saja deh.
film ini dirilis pada April 2007 di negara asalnya, jadi bisa dikatakan masih cukup baru sejak rilisnya. anda yang dulu sempat mengikuti serial 1 LITRE no Namida (review-nya sempat ditulis di sini beberapa waktu yang lalu) dan mungkin masih ingat bagaimana serial ini membuat anda banjir air mata, ada baiknya untuk menyimak SP dari drama yang memang fenomenal ini.
dengan durasi 140 menit, film ini bisa dianggap sebagai paket nostalgia bagi pemirsa serial drama yang dirilis dua tahun lalu ini. masih dengan cast yang tidak banyak berubah, karakter-karakter seperti Asou Haruto dan keluarga Ikeuchi kembali tampil dalam film ini dengan beberapa perubahan sehubungan dengan latar waktu yang mengambil tempat setengah tahun setelah kematian Ikeuchi Aya di akhir serial 1 LITRE no Namida.
beranjak setengah tahun setelah akhir cerita 1 LITRE no Namida, film dibuka dengan upacara kelulusan Ikeuchi Ako yang baru saja menyelesaikan pendidikannya sebagai seorang perawat. sementara itu, Asou Haruto dikisahkan juga telah menyelesaikan pendidikannya sebagai seorang dokter, dan kini bekerja di rumah sakit Universitas Jounan.
salah satu pasien yang ditangani oleh Asou adalah Nakashima Mizuki, seorang gadis yang sedang menjalani rehabilitasi medis dan terpaksa tinggal lama di rumah sakit. suatu ketika, seorang pasien yang juga sedang menjalani rehabilitasi memberikan sebuah buku berisi catatan harian Ikeuchi Aya yang telah diterbitkan, seraya menyebutkan bahwa Ikeuchi Aya adalah kenalan dari dr. Asou yang merawatnya.
buku tersebut memancing keingintahuan Mizuki akan gadis yang bernama Ikeuchi Aya, sementara di sisi lain Asou tampaknya memiliki masalah sendiri sehubungan dengan hal tersebut…
…dan akhirnya sebuah cerita diungkapkan, mengenai kehidupan Ikeuchi Aya yang dituturkan kembali oleh Asou kepada Mizuki.
pada tiga puluh menit pertama, film ini lebih banyak mengeksplorasi kehidupan karakter-karakter yang ada pada timeline saat ini. Nakashima Mizuki digambarkan sebagai gadis yang mempertanyakan arti hidupnya, sementara di sisi lain Asou tampaknya masih memendam perasaan galau sehubungan dengan kenangannya akan Ikeuchi Aya. karakter lain juga yang cukup signifikan adalah Ikeuchi Ako yang tampaknya merasakan adanya perubahan dalam diri Asou sejak kematian kakaknya tersebut.
selanjutnya, selama lebih dari satu setengah jam film ini menampilkan flashback kehidupan Ikeuchi Aya yang aslinya dirangkum dalam satu season drama yang terdiri atas 11 episode tersebut. bisa dikatakan, bagian ini lebih memfokuskan kepada kehidupan Aya, diselingi percakapan-percakapan antara Asou dan Mizuki. anda pemirsa yang mengikuti versi serialnya mungkin akan menemukan bahwa bagian ini lebih merupakan sebuah montase dari adegan-adegan yang ada pada serial drama tersebut, namun meskipun demikian versi SP ini seharusnya tetap bisa diikuti dengan baik oleh pemirsa yang tidak familiar dengan versi drama serialnya.
sebenarnya ide cerita dalam film ini potensial untuk digarap dengan lebih kompleks… namun sayangnya, akhirnya film ini seolah jatuh menjadi sekadar digest untuk versi serialnya. eksplorasi karakter — di luar flashback dari drama aslinya — terasa minimal, dengan durasi penyampaian yang tidak cukup memadai untuk sebuah film sepanjang 140 menit. konflik internal yang terjadi, baik untuk karakter Asou maupun Mizuki akhirnya kurang tereksplorasi karena dominannya flashback ke masa kehidupan Ikeuchi Aya.
well, tidak bisa diprotes juga, sih. untuk sebuah versi SP dari sebuah serial drama, hal tersebut tampaknya memang demikian adanya =). meskipun demikian, salah satu poin yang menjadi nilai tambah dari film ini adalah bahwa versi serialnya sendiri memang memiliki mutu yang jauh di atas rata-rata, sehingga film ini tidak sampai jatuh menjadi membosankan. yah, bagus sih begitu.
musical scores di-cover dengan sangat baik — kalau tidak dikatakan luar biasa — seperti halnya versi serialnya. ada beberapa modifikasi penggunaan scores untuk beberapa adegan flashback, dan menghasilkan adegan yang terasa ‘berbeda’ dengan versi serialnya. aransemen dengan piano dan cello ditampilkan untuk scores yang diadaptasi dari OST-nya, dan berhasil dengan cukup baik dalam membangun suasana.
untuk OST, komposisi yang dipergunakan tidak banyak berubah. masih ada Only Human yang dibawakan oleh K, serta Konayuki dan March 9th yang dibawakan oleh Remioromen. Konayuki yang menjadi insert song masih berhasil membangun suasana yang kuat pada adegan sewaktu salju turun (euh… adegan ini diambil dari episode 8, kalau anda masih ingat =) ), namun untuk adegan-adegan lain lagu tersebut di-cover oleh versi aransemen piano-nya. versi choir dari lagu March 9th kembali ditampilkan, kali ini juga berperan sebagai insert song. overall, tidak jauh berbeda dengan versi serialnya, komposisi musik masih menjadi keunggulan film ini.
dari segi cast, film ini tampil cukup baik… untuk sesi flashback yang memang mengambil adegan dari versi serialnya. meskipun demikian, ada beberapa catatan juga, sih. Asou Haruto terasa agak kurang pas dalam perannya sebagai seorang dokter, dibandingkan perannya yang cukup bersinar sebagai siswa SMU di serial aslinya. Ikeuchi Ako cukup cemerlang sebagai supporting role, dan Nakashima Mizuki cukup mencuri perhatian dengan perannya sebagai gadis yang ceria-tapi-complicated.
…yang lainnya? ayah dan ibu dari keluarga Ikeuchi masih tampil dengan sangat baik, tidak jauh berbeda dari versi serialnya. untuk adegan-adegan flashback dalam film ini, sebenarnya lebih tepat di-review sebagai drama 1 LITRE no Namida, bukan sebagai bagian dari film ini. oh, well… tampaknya memang begitulah adanya, tapi meskipun demikian secara umum cast yang ada masih melanjutkan permainan yang cukup baik dari versi serialnya.
film ini sebenarnya lebih tepat untuk dinikmati oleh anda yang memang mengikuti versi serialnya, namun meskipun demikian penonton yang tidak familiar dengan serial 1 LITRE no Namida seharusnya dapat mengikuti film ini dengan baik. well, walaupun mungkin dengan sedikit catatan bahwa ada beberapa adegan yang mungkin akan ‘sedikit membingungkan’ karena tidak adanya acuan ke serial aslinya, tapi seharusnya hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah.
overall, film ini tampil menghibur, walaupun dengan beberapa catatan yang telah disebutkan di atas. setidaknya, film ini seharusnya lebih dari cukup untuk sebuah paket nostalgia dari sebuah serial yang merupakan creme de la creme di antara banyak serial J-Drama.
___
ada kutipan yang gw ingat dari pembicaraan antara Asou dan Mizuki. semoga gw tidak salah mendengar dan tidak salah menginterpretasikan =)
Mizuki: “orang itu… sewaktu di sekolah, baik ya?”
Asou: “…ya.”
Mizuki: “dokter… suka sama dia?”
*gubrak*
ampun deh…