hal yang penting

saya sering memikirkan hal ini, terutama dalam konteks pekerjaan. dan ini adalah hal yang membuat saya kadang bertanya-tanya: sebenarnya, apa sih yang saya inginkan? apa sih yang penting untuk saya?

hal ini terutama berkaitan dengan keadaan-keadaan di mana saya berhadapan dengan pekerjaan dengan tekanan tinggi atau timesheet yang padat (dan bayaran yang lumayan, tentu saja :mrgreen: ). tapi, yah… mungkin orang yang berbeda akan memandang ini sebagai hal yang berbeda, sih.

…gimana ngomongnya ya? intinya sih, kadang saya bertanya-tanya, apa sebenarnya tujuan saya dalam melakukan sesuatu. dan apa yang saya dapatkan dari situ, dan apakah hal tersebut sudah sesuai dengan tujuan saya.

misalnya begini. dalam menjalani hidup, saya memiliki prinsip bahwa saya harus menjalani segala sesuatu dengan senang hati. minimal, tidak dengan berat hati. apalah. intinya, saya memiliki tujuan untuk hidup dengan senang hati dan senang pikiran. hidup saya adalah milik saya, dan saya tidak ingin menghabiskannya dengan ketidakbahagiaan yang tidak perlu.

yah, pakai contoh saja deh. misalnya pekerjaan yang saya jalani (mungkin nanti, yah), istilahnya, lumayan exhausting. bayarannya sih lumayan, tapi capeknya juga lumayan… *halah. tentu saja sebanding dengan bayarannya, kalau tidak buat apa saya ambil pekerjaan itu? :mrgreen: *. dan dengan demikian, saya dalam keadaan di mana saya menjalani ‘hari-hari yang melelahkan’.

sekarang, pertanyaannya. apakah tujuan saya tercapai dengan hal tersebut? apakah saya bisa menjalani hidup dengan definisi ‘menyenangkan’ yang saya buat? mungkin, ya. semoga begitu. tapi kalau tidak?

to put it bluntly, oke, mungkin saya dibayar dengan jumlah yang lumayan. dengan demikian, saya punya uang banyak. tapi saya harus bangun pagi dan kerja sampai dini hari, lalu berlanjut lagi keesokan harinya, dan seterusnya. lalu apa? saya memang punya uang. saya bisa membeli macam-macam barang dengan hal tersebut. dan sebagainya, dan sebagainya.

tapi saya tidak bisa senang-senang dengan hal tersebut.

waktu saya habis untuk pekerjaan dengan bayaran yang lumayan besar, tapi saya tidak sempat jalan-jalan, misalnya. hari libur terpaksa dipakai untuk istirahat, dan minggu berikutnya untuk rutinitas yang sama. setelah itu? hal yang sama dan seterusnya.

dan dengan demikian, tujuan saya tidak tercapai. lho, memangnya saya bekerja hanya untuk uang? jelas tidak! saya bertekad untuk menjalani hidup yang menyenangkan, dan pekerjaan saya hanyalah jembatan ke arah tersebut. lagipula, memangnya apa tujuan saya sebenarnya? uang? bayaran yang besar? atau prestise?

menurut saya, tidak. secara pribadi, saya lebih memilih pekerjaan dengan gaji yang tidak lebih besar (asal jangan terlalu kecil, sih :mrgreen: ) dengan prestise yang ‘begitu-saja’ selama saya masih bisa menikmati hidup. kalau tidak? sia-sia. absurd. untuk apa saya hidup dengan diperbudak oleh uang?

tapi, yah… kadang hal seperti ini yang banyak terlupakan oleh orang-orang. apa yang penting, dan apa yang bisa menunggu. apa yang seharusnya diperhatikan, dan apa yang mungkin bisa sedikit dikorbankan. mungkin… tapi ini kembali ke definisi ‘penting’ dan pertimbangan masing-masing, sih.

tapi secara pribadi, saya lebih suka memandangnya dengan dua buah pertanyaan sederhana saja: (1) apakah kamu bahagia dengan hal tersebut? dan (2) apakah orang-orang yang penting bagi kamu bahagia dengan hal tersebut?

itu kalau saya pribadi, sih. karena tujuan hidup saya kan memang hal tersebut. tapi saya rasa, seharusnya sih tidak jauh berbeda untuk kebanyakan orang. πŸ™‚

yah, kalau tidak bisa menikmati hidup, untuk apa uang banyak-banyak? tidak perlu banyak-banyak juga tidak masalah, kan? asal tidak terlalu sedikit saja, sih. :mrgreen:

19 thoughts on “hal yang penting”

  1. hmm, rada OOT sih gw..
    Tapi tadi pas di fisip liat tulisan di tong sampah :p, dan gw membutuhkan waktu lama utk mencernanya :p
    “the secret of cleanness is not doing what you like, but liking what you do” . hehe..

    Reply
  2. Bekerja? Apa itu? Saya kok tidak tahu seperti apa benda itu… mungkin karena masih di bawah umur…? Bisa jadi πŸ™„
    *error*
    πŸ˜†

    Iya nih yud1, katanya KP nya sibuk, tapi masih sempat ngup-date. Jadi post sebelumnya itu? πŸ™‚

    Anyway, saya setuju, pekerjaan itu harusnya bikin kita nyaman walaupun banyak uang :mrgreen:

    Reply
  3. :: rabz

    hmm. gw sih lebih suka memandangnya seperti itu kalau memang sudah kepentok dan nggak bisa diapa-apain lagi. iyalah, kalau sudah nggak bisa diapa-apain lagi, ya dinikmatin aja… toh mau misuh-misuh juga nggak bakal berubah, kan? :mrgreen:

    btw, kok nggak pernah ngisi URL lagi sekarang?

    :: sora-kun

    nggak ah. opini secara umum saja, sih. sebagian karena hasil ngobrol-ngobrol dengan supervisor saya. πŸ™‚

    eh, kapan saya tulis mau istirahat? saya cuma nulis, selama beberapa waktu ini proses update akan tertunda alias tidak selancar biasanya. sudah bagus saya mau menulis post, gimana seh :mrgreen:

    :: jejakpena

    memang sibuk. sampai sekarang juga masih sibuk… πŸ™‚

    hmm. menulis ini juga curi-curi waktu, sih. post ini dibuat setelah bangun tidur dan sebelum ke kantor… jadi mohon maaf kalau mutunya agak menurun. lah, waktu untuk proofread saja sempit sekali? πŸ˜•

    ehehe, memangnya di Fukui nggak ada internship, yah? :mrgreen:

    Anyway, saya setuju, pekerjaan itu harusnya bikin kita nyaman walaupun banyak uang :mrgreen:

    kalau di mata aka-chan (= adik bayi) segala sesuatu memang kelihatannya indah, yaa… :mrgreen:

    Reply
  4. @ yud1

    nggak ah. opini secara umum saja, sih. sebagian karena hasil ngobrol-ngobrol dengan supervisor saya. πŸ™‚

    Wueh, sekarang dia ngomongnya pakai ‘saya’… πŸ˜›

    Btw, setuju soal aka-chan. Segala sesuatu selalu indah buat adik kecil yang nggak tahu apa-apa… :mrgreen:

    *kabur*

    Reply
  5. btw, saya jadi inget lagi kalo ada kata yang bernama ‘misuh-misuh’, hehe..

    hmm, URI itu sama dengan URL ya? hehe.. baru tau.. atau mungkin udah pernah tau, cuma lupa.. ya udah deh, saya isi lagi :p..

    Reply
  6. Wah,, Ma beruntung dong ya,, kerjaan yang Ma suka itu yang ngehasilin duit banyak,, πŸ˜€

    Hidup kerja,, hidup duit banyak,,
    *diamuk massa*

    Hmm,, KP dibayar yah,, koas sih ga dibayar,, ngabisin uang malah ada,, :sigh:

    Reply
  7. :: sora-kun

    hmm. jadi ingat Sleeping Child-nya Michael Learns To Rock. :mrgreen:

    jangan begitu, dong. adik kecil itu harus ditindas terus selagi dia masih kecil, kalau sudah gede jadi nggak enak lagi ditindas… πŸ˜€

    :: rabz

    begitulah. jangan lupa diisi, yah, lain kali. πŸ™‚

    :: Rizma

    Wah,, Ma beruntung dong ya,, kerjaan yang Ma suka itu yang ngehasilin duit banyak,, πŸ˜€

    ah, kerjaan yang saya suka juga, kok. 😎

    btw, nanti kalau sudah kerja beneran akan terasa kok, bahwa antara ‘kerjaan yang disukai’ dan ‘kerjaan yang bikin capek’ bisa lumayan beririsan… percaya deh πŸ™‚

    Hidup kerja,, hidup duit banyak,,
    *diamuk massa*

    setuju. yeah. yay. 😎

    btw, KP itu normalnya nggak dibayar, sih. ada juga paling dikasih uang makan dan transpor… *kekecualian saja, kasus ini* :mrgreen:

    Reply
  8. :: btyop

    wow. balasan cepat… kayaknya belum ada 10 menit gw komen di tempatnya btyop? 😯

    anyway, terima kasih dukungannya, yah. *apasehgw* πŸ™‚

    Reply
  9. Ma udah kerja kok,, (kalo definisi kerja itu nyari duit sih,, Ma udah kerja artinya,,) πŸ™‚

    yang bikin cape itu kalo pelanggannya rese, ga bisa dibilang ngga, dan ga dapet duiit!! (gile, Ma jadi kesel ngingetnya lagi,,)

    Hmm,, emang semua harus KP ya?? πŸ˜• (nginget2 Ali,, iya ya,, Ali juga KP,,) kapann ya koas dikasih duit, dan ga malah boke’,,? (ga mungkkiin!)

    Reply
  10. @ yud1

    hmm. menulis ini juga curi-curi waktu, sih. post ini dibuat setelah bangun tidur dan sebelum ke kantor… jadi mohon maaf kalau mutunya agak menurun. lah, waktu untuk proofread saja sempit sekali?

    Hmm… itu salah satu resiko jadi orang (mulai) dewasa :mrgreen:

    ehehe, memangnya di Fukui nggak ada internship, yah?

    Ada, tapi nggak diwajibkan… kalau yang rajin, mau boleh aja, kalau enggak juga enggak pengaruh kemana-mana… (enggak tahu itu bagus apa enggak πŸ˜› )

    kalau di mata aka-chan (= adik bayi) segala sesuatu memang kelihatannya indah, yaa… :mrgreen:

    Ah, tidak juga sih, cuma dikondisikan saja, yang ancurnya juga banyak kok sebenarnya, mungkin diindah-indahkan saja… :mrgreen:

    @ sora9n

    Btw, setuju soal aka-chan. Segala sesuatu selalu indah buat adik kecil yang nggak tahu apa-apa… :mrgreen:

    Heh? Apa tu, Kesimpulan aneh begitu!
    *bakar Sora* πŸ‘Ώ

    Reply
  11. oya.. kirain Yudi dah ga nulis lg stlh risa bc postingan sblumna itu..

    anoo…
    KP itu apa ya??
    kaya KKN (kuliah kerja nyata) gtu kah?

    ummm kalo risa juga punya prinsip/motto yg hampir sama kaya Yudi
    “melakukan apa yg risa SUKA drpd yg risa BISA”

    abis kalo kita BISA melakukan sesuatu, tp ga SUKA melakukan itu, ya sama aja kaya robot, gada kehidupan, ga ada kenikmatan..
    tp kalo kita melakukan yg kita SUKA,, melakukanna tuh dgn senang hati,, dan mungkin walalupun ga BISA, malah jd BISA, ya nggak?

    hidup ini tuh harus dinikmati slagi bisa, dan slagi dikasih kesempatan..

    v(^__^)v

    Reply
  12. @ RisaWamuRa

    KP itu “Kerja Praktek”, mirip2 KKN gitu sih kalau jaman dulu…

    Ah, setuju. Yang penting melakukan yang disukai dalam hidup.:D

    *pertanyaan: kalau hobi nyanyi tapi suaranya jelek, gimana dong?* πŸ˜›

    Reply
  13. Hooo.. kkn ya
    risa juga neh nanti, sampe agustus

    hobi nyanyi tp suara jelek?
    ya gpp.. emang knp?
    yg penting kita suka ngelakuinna
    peduli amat sm yg dgr..

    nyahahahahaha

    Reply
  14. Hmmm …

    Musti diinget baik-baik nih postingan ini.

    Nanti kalau kamu udah mulai sibuk dengan pekerjaan, baca lagi.

    Terus kalau kamu udah menikah, baca lagi.

    Nanti kalau kamu udah punya anak, baca lagi.

    Saya yakin setiap kali kamu baca postingan kamu ini akan menjadi refleksi yang baik untuk diri kamu sendiri.

    *feeling nostalgic*

    Cheers.

    Reply
  15. Mau tau kerjaan yang kita sukai gimana?

    Gampang …

    Definisikan dulu kriteria pekerjaan yang kita sukai. Abis itu cari-cari deh pekerjaan yang memenuhi kriteria itu. Kalau emang gak ada berarti “emang gak ada”. Tapi kalau ada ya saya ucapkan selamat untuk yang berhasil menemukan.

    Reply

Leave a Reply to Rizma Cancel reply