surat ke masa lalu

seandainya kamu bisa membaca ini, mungkin akan cukup bagus; untukmu dan juga untukku, dan mungkin beberapa orang lain. tapi entahlah, kita tidak bisa memutar waktu banyak-banyak, dan mungkin kamu akan kaget sendiri menemukan bahwa kamu bisa menulis hal seperti ini di suatu masa yang jauh dari apa yang bisa kamu bayangkan di tempatmu berada sekarang.

aku bisa melihat bahwa kamu adalah seseorang yang agak keras-kepala dan sedikit menyebalkan, serta kadang sedikit cuek dan bisa menjadi begitu tidak-peduli, tapi itu urusanmu… yah, sebenarnya urusanku juga sih, tapi itu dulu. memperhitungkan sifat dan perasaanmu, aku tahu kamu akan mulai panas dengan tulisan ini. sabar saja, aku masih belum mulai, kok.

::

kamu yang saat ini adalah kamu yang memiliki kekecewaan terhadap banyak hal; kamu yang berpikir bahwa nilai bagus di sekolah adalah hampir semuanya, atau prestasi di lapangan olahraga adalah bagian yang lain dari segalanya. demikian juga kamu yang berpikir bahwa kamu tidak cukup diberkati dengan bakat yang berkilau, dan usaha keras tidak selalu membuahkan hasil dan berujung kekecewaan.

kamu yang saat ini adalah juga kamu yang berpikir bahwa dunia tidak adil; bahwa Tuhan mungkin ada dan hanya menonton, dan kamu tidak bisa mengharapkan keadilan di dunia dengan serta-merta. mungkin malah Tuhan itu tidak ada, pikirmu. mana kamu tahu, kamu tidak bisa membuktikan hal tersebut, kok.

dan kamu yang saat ini adalah kamu yang berpikir bahwa kamu telah melalui banyak hal, dan banyak hal lain lagi di mana kamu memahami bahwa ada banyak hal yang tidak bisa kamu raih. kamu yang kehilangan perasaan, kamu yang kehilangan cinta, dan kamu yang kehilangan rasa percaya dalam perjalananmu.

aku tahu, kamu tidak akan langsung bisa percaya dan memahami apa-apa yang akan kukatakan di sini. tapi harus kukatakan juga sih, sebab aku juga punya kepentingan terhadapmu. jadi, bertahanlah sebentar saja dan baca tulisan ini sampai habis.

::

meskipun begitu, aku yakin bahwa suatu saat kamu akan memahami, dan akan melakukan hal yang sama dengan yang kulakukan saat ini. menulis surat ini untuk kamu baca, maksudnya. dan tentu saja, aku mengerti sekali perasaan marah dan sebal yang sedang melanda pikiranmu saat membaca tulisan ini — wajar, aku kan juga pernah seperti itu.

sekarang kamu mungkin belum bisa memahami, tapi tidak selalu kebahagiaan dalam dirimu diatur dalam nilai ujian matematika atau jumlah minimal lay-up di atas lapangan basket. bukan juga oleh nilai ujian tengah semester rekan-rekanmu di suatu kuliah, atau nilai A atau B yang diberikan oleh staf pengajar di kampus yang hebat itu. kebahagiaan dalam dirimu adalah milikmu sendiri: sesuatu yang harus kamu raih dengan tanganmu sendiri, dengan jalanmu sendiri.

dan kamu mungkin belum bisa memahami, tapi tidak selalu apa-apa yang kamu anggap merugikan adalah hal-hal yang buruk untukmu. apa yang kamu anggap sebagai hal buruk yang menimpa mungkin adalah keberuntungan untukmu; kamu hanya tidak tahu, kamu hanya belum tahu. jalan kehidupanmu adalah labirin yang terlalu rumit untuk sekadar tebak-tebakan asal.

…ya, dan kalau kamu beruntung, kelak kamu akan duduk dan berpikir, bahwa sebenarnya ‘kesialan’ itu adalah keberuntunganmu. mungkin, kalau kamu cukup pintar dan beruntung.

percaya kepada dirimu sendiri. percaya kepada kekuatanmu sendiri. kebahagiaanmu tidak selalu bergantung kepada jalan yang sama dengan yang diambil oleh orang lain. lawan adalah dirimu sendiri, kebahagiaan adalah pilihanmu sendiri. dan sebelum kamu mulai berpikir bahwa ini ‘omong kosong’ atau ‘tidak masuk akal’, diam dan simpan saja dalam hati.

karena saat ini, kita tidak bisa berdebat soal ini. karena kamu tidak akan mengerti, dan aku memahami hal tersebut dengan baik. hanya saja, kamu bukannya tidak mengerti; kamu hanya belum memahami.

…kenapa? karena suatu saat, kamu akan mengerti. aku tahu kok, seperti halnya aku mengetahui bahwa kamu akan mengatakan ini ‘omong kosong’, sebelum sesaat kemudian ‘tidak masuk akal’.

tentu, kamu yang sekarang tidak akan percaya. aku sangat mengerti hal tersebut, lebih jauh dari yang bisa kamu bayangkan. tentu saja, pada saat ini kamu juga akan berpikir: ‘apa-apaan sih, yang diomongin orang sok-tahu ini?’

…apa, tebakanku sangat benar? haha. tanya kenapa.

::

terakhir, ini bonus. kamu yang sekarang mungkin tidak memahaminya, tapi ada seseorang di dekatmu yang mencoba untuk bisa memahamimu… dan kadang-kadang sepertinya agak frustrasi menghadapimu. silakan kalau kamu mau melakukan atau tidak melakukan sesuatu, yang penting jangan menyesali keputusanmu sendiri. terserah kamu sih, toh bukan urusanku juga untuk sekarang ini.

sampai di sini saja deh. kamu mungkin akan sedikit sebal membaca tulisan sok-tahu ini, tapi aku yakin bahwa kamu akan mengerti suatu saat nanti. mungkin beberapa tahun lagi atau sedikit lebih lama, tapi aku yakin bahwa kamu akan mengerti.

berdirilah di atas kakimu sendiri. jadilah seorang yang tangguh dan percaya diri. hiduplah dengan bahagia.

…karena aku tahu, kamu bisa melakukan itu.

___

—dirimu, beberapa tahun dari tempatmu sekarang.