information flow

sewaktu kuliah Kriptografi dan Sekuriti dulu, saya sempat mempelajari soal information flow. detailnya bisa panjang sendiri, jadi mari kita tidak membicarakan hal tersebut di sini. (siapa juga yang mau, haha. :mrgreen: )

ah, anyway. intinya adalah, bahwa dalam suatu sistem yang dirancang dengan (maunya sih) aman, tidak boleh ada information flow yang mengalir kepada pihak yang tidak memiliki kewenangan akan informasi tersebut. dengan kata lain, jalannya informasi yang ada harus benar-benar diperhatikan agar jangan sampai ada yang bocor tanpa diketahui.

susah kalau diomongin seperti itu. mendingan pakai contoh, deh.

misalkan saja begini; andaikan saya lima buah jeruk. kemudian, ada tiga orang bocah anak kecil yang akan saya bagi jeruk tersebut… tapi ini rahasia! tidak boleh ada orang lain yang tahu berapa banyak jeruk yang saya punya.

setelah dibagi jeruk masing-masing satu (secara terpisah biar aman, saya ini rada paranoid ceritanya), anak-anak ini disuruh pulang. tapi (sialnya), secara tidak sengaja saya nyeletuk ke anak kedua bahwa jeruk saya tinggal tiga. tidak apa-apa, kan mereka semua tidak mungkin tahu dari satu hal itu saja.

saya pun tenang saja bahwa tidak ada seorangpun yang akan tahu jumlah jeruk saya…

…tapi sesungguhnya, informasi saya tidak aman! kalau satu orang anak ini ngomong ke rekan-rekan mereka, tentu akan ketahuan bahwa saya punya lima buah jeruk.

dari kasus tersebut, sebuah information flow sederhana (bahkan implisit) bisa mengungkap fakta yang tidak sederhana. kadang-kadang, bisa tidak terduga. siapa yang mengira kalau rahasia saya bisa ketahuan gara-gara salah omong yang bahkan kelihatannya nyaris tidak berhubungan dengan rahasia saya?

nah. sampai di sini… ada yang sudah menduga ke mana arahnya tulisan ini? :mrgreen:

manusia hidup dengan informasi. segala tindak-tanduk manusia adalah informasi. dan segala sisa-sisa perbuatan manusia juga meninggalkan informasi… kalau anda bisa menemukannya. tapi ini tidak selalu gampang dilakukan juga, sih.

kalau beruntung (dan cukup pintar), anda bisa membangun model dari informasi yang kebetulan berserakan di sekitar anda.

contoh lain. anda sedang mengerjakan tugas akhir di lab tesis kampus anda, ketika anda secara kebetulan melihat salah satu layar monitor yang sedang ditinggal pergi pemiliknya. komputer tersebut diberi label pemakaian selama satu semester untuk seorang mahasiswa — rekan satu lab anda, tentunya anda kenal dia.

di komputernya ada sebuah tab di taskbar dengan judul ‘Analysis of Java-Based…’ dari sebuah word processor. di program yang terbuka adalah sebuah browser bermerek Firefox yang sedang mengakses ke halaman sebuah forum game 2D fighting. terdapat dua tab browser lain, masing-masing bertuliskan ‘Gmail: Email from G…’ dan ‘CLANNAD – Anime Ne…’. sebagai tambahannya, di isian search pada browser tersebut terdapat dua kata ‘sakagami tomoyo’.

kesimpulannya? rekan anda yang sedang mengerjakan tugas akhir terkait Java ternyata doyan main game 2D fighting, dan sepertinya ngefans kepada Sakagami Tomoyo dari serial CLANNAD. profit. :mrgreen:

…anda bahkan tidak perlu menyentuh komputer tersebut untuk memperoleh informasi yang anda butuhkan tentang rekan anda!

apa, information flow? itu berbahaya, pembaca. apalagi kalau informasi tersebut menurut anda rahasia! anda mungkin akan berhati-hati dengan informasi yang bersifat eksplisit. tapi secara implisit? ini yang harus diperhatikan, pembaca.

secara nggak niat, ada banyak hal lain yang bisa diperoleh. anda bisa menebak dengan mudah siapa yang ada di seberang telepon rekan anda ketika rekan tersebut menerima telepon dari ibunya (atau pasangannya) hanya dengan mendengar beberapa patah kata (dan intonasi) pertama. anda bisa menduga bahwa mobil yang datang sebelum anda di pom bensin sepi mungkin adalah angkutan umum dengan melihat meteran rupiah dan liter dikeluarkan. anda bahkan bisa dengan mudah mengatakan bahwa seorang rekan anda di lab sebelah baru pulang kampung ke daerah Jawa Timur hanya dengan melihat tong sampah yang ada di sana!

manusia hidup dengan informasi, dan seringkali menjatuhkan banyak informasi tentang mereka; secara sengaja atau tidak sengaja. di banyak tempat, dan dari mana-mana.

…tidak percaya? :mrgreen:

di suatu tempat, dalam angkutan umum. seseorang duduk di hadapan saya. contoh diangkat dari pengalaman pribadi dengan modifikasi.

cewek. masih muda. nggak pakai seragam, membaca diktat fotokopian; oh, mahasiswi. beberapa kata yang tertangkap dari kertas yang dibawa: teori, ekonomi, Keynes, Smith. kemungkinan mahasiswi ekonomi tingkat awal.

ada ringtone telepon genggam, di dalam tas. dibuka, sekilas bungkusan kain putih. oh, mukena. ternyata muslim. buku hijau tebal, logo universitas hitam di sampul depan: buku kuliah untuk mata kuliah wajib tingkat pertama di kampus.

mahasiswi satu kampus, fakultas ekonomi, muslim, tingkat pertama. hanya dengan beberapa detik yang beruntung. dan tidak; saya sama sekali nggak naksir cewek itu, pembaca. :mrgreen:

tentu saja, walaupun sebagian besar information flow terjadi pada kasus-kasus yang memang tidak rahasia, sebagian yang lain juga bisa terjadi. anda bisa menduga password yang digunakan rekan anda ketika login sebagai administrator forum ketika dengan tidak sengaja melirik keyboard-nya (jangan ditiru :mrgreen: ), atau anda bahkan bisa mengira-kira keadaan sosial-ekonomi seseorang hanya dengan melihat isi tong sampahnya.

ah. jadi begini, pembaca. saya bukannya mengajarkan anda bahwa hal ini bisa dilakukan semaunya atau etis adanya. dalam banyak hal memang, tapi tidak selalu. ada juga beberapa hal yang mungkin tidak perlu (dan tidak dimaksudkan untuk) anda ketahui, dan anda sendiri yang bisa memutuskan mengenai apa yang akan anda lakukan dengan informasi yang anda miliki.

kalau sudah begitu, yang menyisakan anda di sini cuma etika; apakah anda akan terus melongok ke tempat yang tidak seharusnya anda lihat? apakah anda akan terus mengawasi mengenai masalah orang lain yang sudah masuk area pribadi? apakah anda kemudian akan menjadi tidak cukup tahu diri (dan keadaan) dengan menyebarluaskan informasi (yang mungkin tidak dimaksudkan untuk anda ketahui) tersebut?

itu pilihan anda. seperti halnya segala sesuatu, informasi juga bermata dua; satu mungkin akan menguntungkan anda, satu lagi mungkin akan menghancurkan anda. di antara keduanya, yang membedakan seringkali hanyalah pilihan anda, pembaca. 😉

…nah. jadi?

sederhana saja. berhati-hatilah dengan information flow, pembaca. apalagi, untuk hal-hal yang anda rasa tidak perlu diketahui oleh sembarang orang! :mrgreen: