a piece of an evening

there I met this girl,
wishing she would fall no more
along those lines she said,
‘is it being in love a curse for me?’

what love is all about anyway,
but forgotten things went awry;
be it intertwining feelings of solitude,
or fate that let us meet to begin with?

there I met this girl,
truth was told I never knew;
learning days of silent tears,
and despair within the silence of solitude

what mistakes are all about, I wonder
of those words of her saying,
‘it’s not falling for you is a mistake,
but this me who fall for you is mistake’

perhaps she would never know
that my heart was also breaking
when I told her I’m sorry;
that I can’t return her feeling


—June 30, 2008
—it’s almost July already…

___

[1] true story. don’t ask about the details.

[2] you know who you are; thanks for the Sara Teasdale’s piece. I’m keeping it.

tsundereism, and some talks

seharusnya saya istirahat.

tapi entah kenapa, keisengan kreativitas saya kayaknya sedang agak kumat, dan entah bagaimana akhirnya jadilah sebuah not-a-motivational-poster berikut. :mrgreen:

…and without further ado, here goes the not-a-motivational-poster. click on the image for original image resolution.

[tsundereism]

some FAQs:

Q: tsundereism? apa itu?
A: tsundereism, secara etimologi terdiri atas dua bagian, yaitu tsundere dan sufiks -ism. secara bebas, kata ini bisa diterjemahkan sebagai ‘tsundereisme’. silakan ikuti link di bawah kalau anda penasaran tsundere itu sebenarnya apa. :mrgreen:

Q: oh, begitu. lalu kenapa tsundere? bukankah ada yandere, megane, imouto…
A: sebenarnya sih tidak ada alasan khusus; saya sendiri memang cenderung tertarik dengan tipe-tipe tsundere. sayangnya trait seperti ini sangat langka di dunia nyata… oh well, tidak terlalu langka juga sih, saya pernah ketemu satu yah, tapi saya kira memang karakteristik seperti ini agak susah ditemukan.

Q: anda bilang begitu, tapi… memangnya apa sih yang menarik dari seorang tsundere?
A: begini. secara umum, sebenarnya itu bukanlah trait yang begitu ‘unik’ atau ‘ajaib’… hanya saja, ada hal-hal yang membuatnya istimewa. bagaimana seseorang yang awalnya dingin dan tidak bersahabat akhirnya memperlihatkan sisi lembutnya; selain itu ekspresi blushing ketika salah tingkah itu priceless, tidak bisa digambarkan dengan kata-kata! tapi, yah, anda tahu, saya kira ini masalah preferensi saja, sih.

___

check the following links for definitions:

[1] Tsundere on English Wikipedia. general definition, nothing special… should suffice for general audience, though.

[2] Tsundere definition at TV Tropes. recommended for more comprehensive understanding. :mrgreen:

broken code of conduct

“when I was a child, I was taught about ethics. when I am an adult, I am told otherwise.”

___

years back, I was a child. believing in what was taught to me, while seeing those so-called adults as generous people whose steps I was to follow.

years then, I am (supposedly) an adult. believing in what was taught to me, broken one by one; ironically enough, throughout years of living in this very world I detest.

yeah, it’s not a perfect world. and stupidly enough, I refused to let go of them.

  1. be honest on your words and deeds
  2. be responsible on your own deeds
  3. respect other people
  4. keep your promise
  5. never cheat on other people
  6. never steal anything from anyone
  7. be kind and generous to others
  8. keep your friends close

4 items throughout those years… the world is surely a nice place to stay.

___

detesting the way the world works. what’s so good about it anyways? =P

orange is better than blue…

TWICE. 😎

[kuyt-toulalan]

blue? what blue? …oh, LES BLEUS.

[kuyt-goal]

but, but… ORANGE!! πŸ˜†

[sneijder-goal]

eh… what blue was it, again? IL AZZURRI?

[nistelrooy-mathijsen]

but, but… ORANGE!! the future refuses to change! πŸ˜†

well… I do believe that blue outfits are cool — but orange is also cute. that being said, I prefer orange anyways.[1] πŸ˜‰

___

[1] unfortunately, I haven’t managed to find one particular girl wearing the orange-themed jersey. don’t get unnecessarily distracted, readers. :mrgreen:

[2] photographs courtesy of the EURO 2008 official homepage.

jadi programmer, kenapa…

—untuk rekan-rekan yang sedang memikirkan cita-cita sebagai programmer

___

rekan-rekan yang saya hormati,

dulu, sewaktu saya masih seusia anda, saya sering menemukan bahwa banyak rekan-rekan di sekitar saya menganggap bahwa menjadi programmer adalah sebuah pekerjaan yang keren. dan sejujurnya, saya juga berpikir demikian; saya berpikir bahwa bisa melakukan banyak hal dengan komputer adalah hal yang sangat hebat, dan saya cukup yakin bahwa sebagian (cukup besar?) dari kalian memiliki pemikiran yang serupa.

saya pertama kali mengenal komputer sejak kelas satu SD, dan dengan demikian saya mulai tertarik terhadap benda ‘ajaib’ ini — tapi ini cerita untuk saat lain. beberapa dari anda mungkin malah sudah mengenal komputer sejak usia yang lebih muda lagi, dan dengan demikian anda mungkin berpikir bahwa menjadi seorang yang bisa melakukan pemrograman terhadap komputer adalah hal yang keren. dan dengan demikian, beberapa dari anda mungkin memiliki cita-cita untuk menjadi seorang programmer. atau system analyst. atau technical support. atau sejenisnya, terserah anda.

saran saya, sebaiknya anda memikirkan kembali pandangan anda itu.

::

menjadi programmer itu bukanlah hal yang keren banget-banget. sungguh. mungkin kelihatannya begitu, tapi percayalah bahwa tidak demikian halnya; sesungguhnya, menjadi seorang programmer adalah area penuh resiko dan ujian mental. saat ini mungkin anda belum dapat membayangkan, tapi sudahlah. biarkan saya melanjutkan cerita ini dulu.

jadi, menurut anda menjadi programmer adalah sebuah pekerjaan yang keren. mungkin memang, tapi sesungguhnya tidak terlalu. anda mungkin pernah membayangkan akan bisa membuat game? memang bisa kok. anda mungkin pernah membayangkan akan bisa membuat halaman web seperti friendster? memang bisa kok.

kalau anda tanya saya, menjadi seorang programmer adalah area penuh resiko dan ujian mental. siap-siap capek, kurang tidur, dan dipanggil sewaktu-waktu. anda mungkin akan kekurangan hari libur. waktu pengembangan mungkin memang didesain pada hari kerja, tapi pada dasarnya anda akan merasa (atau ‘dibuat merasa’? entahlah) perlu dan ingin bekerja pada hari libur. dan percaya atau tidak, konon katanya pekerja-pekerja di bidang IT adalah orang-orang yang mengalami tekanan cukup tinggi dibandingkan dengan bidang lain — saya pernah baca artikelnya, tapi sayangnya saya lupa di mana.

…tidak percaya? silakan bertanya kepada kakak atau mungkin kerabat yang bekerja di bidang IT. atau lebih spesifik lagi, sebagai programmer.

::

menjadi programmer, berarti harus siap untuk di-assign ke dalam berbagai macam proyek terkait rekayasa perangkat lunak alias software engineering. maksudnya, anda membuatkan sesuatu untuk orang lain — aplikasi, program, website, apapun sejenisnya. dan dengan demikian, hal ini terkait dengan kebutuhan untuk berinteraksi secara intens dengan orang lain — supervisor, klien, dan mungkin juga yang lain. dan ‘orang-orang lain’ ini bisa bermacam-macam ‘bentuk’ dan ‘rupa’-nya, jadi anda harus siap-siap sedikit ‘kaget’ kalau tidak terbiasa soal ini.

ada yang berpikir bahwa menjadi programmer berarti cuma perlu berpikir logis dan analitis, serta sedikit cara berpikir ala matematika? sayangnya salah. software engineering adalah ilmu sosial. surprise. dan sebagaimana lazimnya konteks dalam ilmu sosial, anda bisa menemukan banyak ‘mahzab’; dari yang mengutamakan total-quality-management sampai serabutan-pokoknya-jadi. dan apa yang terjadi, anda jelas perlu punya kemampuan dan kepekaan sosial yang tinggi untuk bisa beradaptasi dengan keadaan yang kadang bisa serba-mengejutkan ini.

itu baru satu hal. kadang-kadang, anda mungkin harus memperbaiki hasil kerja programmer sebelum anda — yang sialnya, hasil kerjanya bisa jadi tidak sebagus harapan anda. alur program yang entah kemana, dan dokumentasi yang bahkan tidak memenuhi syarat… kalau ada. seringnya malah tidak ada, sih. jangan lupa bahwa anda biasanya akan dikejar tenggat waktu. sudahlah, hal ini susah diceritakan. mungkin memang harus dialami sendiri sih, entahlah.

ada lagi? ada! dengan menjadi programmer, anda harus siap dengan fluktuasi emosi dan sikap yang bisa jadi mempengaruhi orang-orang di sekitar anda. bukan hal yang aneh bahwa seorang programmer bisa diam lama ketika ngobrol dengan anda, sebelum kemudian berkata ‘oh iya!’ dan kembali ke depan komputer. bukan hal yang aneh pula bahwa anda bisa menemukan seorang programmer yang keluar ruangan dengan tampang penat setelah beberapa jam, dan kemudian sudah cerah-ceria lagi dalam beberapa jam setelahnya.

::

menjadi programmer juga berarti berkurangnya aktivitas fisik. jangan bandingkan dengan orang-orang geologi atau elektro yang sering ke lapangan kalau sedang di proyek — kadang-kadang mungkin sedikit membuat iri bahwa mereka bisa jalan-jalan di lapangan. menjadi programmer adalah duduk (hampir) seharian di depan komputer, biasanya dengan akses internet. dan akibatnya? programmer itu pekerjaan rawan obesitas! apalagi kalau di dekat anda ada kantong keripik atau kue kering. jangan lupa mata anda. sebagian besar programmer yang saya kenal menggunakan kacamata atau lensa kontak — saya sendiri sudah menggunakan kacamata sejak belasan tahun lalu, tapi apakah hal ini berhubungan dengan pekerjaan, entahlah.

salah satu hal yang mungkin akan menimpa anda dengan pekerjaan sebagai programmer adalah ‘stigma’ yang ada di masyarakat. di satu sisi, anda mungkin dianggap hebat karena punya skill apalah-itu (yang sebenarnya tidak hebat-hebat amat juga), namun di sisi lain, anda harus siap dengan pandangan ‘programmer == nerd’ yang sepertinya cukup umum. ya ampun.

pernah mendengar ungkapan tentang ‘tampang anak komputer’? ya, itu salah satunya. tidak semua seperti itu, tapi entah kenapa sepertinya pandangan ini cukup populer. anda bisa saja bersikap cool atau ramah dengan gaya yang relatif sesuai trend — dan dengan pekerjaan anda sebagai programmer. dan orang mungkin akan terkaget-kaget ketika anda mengatakan bahwa anda adalah seorang programmer. oh well… apakah ini berkah atau kutukan, entahlah.

…dan sebagai tambahannya, bukan hal yang aneh bahwa anda bisa menemukan seorang programmer yang tidak kunjung punya pasangan. bukan, biasanya bukan karena mereka ini tidak bisa bersosialisasi (percayalah, programmer tidak akan bisa hidup tanpa kemampuan sosial), tapi karena mereka (biasanya) memang punya kesibukan dan tekanan yang cukup tinggi — apalagi kalau sedang dalam masa pengembangan software!

::

tentu saja, bukan berarti semua hal tentang menjadi programmer itu tidak menyenangkan adanya. tergantung tawaran yang datang (dan mungkin kemampuan negosiasi anda), pekerjaan sebagai programmer bisa memberikan penghasilan yang lumayan bahkan sebelum anda lulus kuliah. menjadi seorang programmer juga bisa memberikan kepuasan untuk orang-orang yang memiliki minat dalam menganalisis dan membangun ide. juga hal-hal seperti kepuasan ketika sebuah komponen selesai dibangun, atau ketika berhasil melakukan optimasi program — hal-hal seperti ini yang sepertinya agak susah ditemukan di tempat lain.

saya panjang lebar menulis soal ini bukan karena saya tidak ingin anda menjadi programmer, sih. ada juga hal-hal yang menyenangkan, kok. anda mungkin berpikir bahwa menjadi programmer adalah hal yang keren, dan mungkin memang demikian halnya… mungkin saja, kalau mempertimbangkan apa-apa yang sempat saya tuliskan di paragraf sebelumnya. tapi entahlah, saya sendiri tidak terlalu memikirkan itu untuk saat ini, sih.

tapi kalau dipikir-pikir lagi, mungkin sebenarnya menjadi programmer itu bukanlah hal yang keren-keren amat… walaupun, yah, sewaktu seusia anda saya juga berpikir seperti itu, sih.

lag of update… due to bandwidth limit exceed

sebelumnya, saya hendak memohon maaf terlebih dahulu, pembaca.

kenapa begitu, anda yang mencoba untuk datang ke sini dalam dua hari terakhir terakhir ini mungkin telah menemukan alasannya; sejak hari Jumat (30/5) sampai Sabtu (31/5), akses ke alamat ini (dan alamat-alamat *.csui04.net ) hanya akan menemukan pesan singkat:

509 Bandwidth Limit Exceeded

The server is temporarily unable to service your request due to the site owner reaching his/her bandwidth limit. Please try again later.

pesannya cukup menjelaskan, bahwa ternyata jatah bandwidth bulanan saya csui04.net untuk bulan Mei ternyata sudah habis dipakai sebelum akhir bulan tersebut. :mrgreen:

bagusnya, pada saat ini csui04.net dan rumah maya saya yang sederhana ini sudah kembali online. direncanakan post berikut akan segera menyusul… dengan topik yang agak lebih bermutu dari post ini tentunya. terima kasih untuk beberapa pembaca yang sempat menanyakan soal ini kepada saya, dan dengan demikian diharapkan bahwa pertanyaan-pertanyaan terkait hal tersebut telah terjawab dengan post ini.

btw, agak bingung juga, sih. kok bandwidth-nya sampai habis begitu, ya? πŸ™„