dua setengah (+ satu) tahun

pada hari Minggu pagi yang berawan dan sedikit gerimis aku sedang bersiap-siap berangkat untuk menyelesaikan beberapa urusan. pada kebetulan yang sedikit aneh kuperhatikan di cermin bahwa aku sedang mengenakan kaos warna marun dan jins berwarna hitam, yang ketika kuingat-ingat lagi, ternyata serupa dengan waktu dulu.

satu tahun sudah berlalu, dan aku ingat waktu itu aku juga mengenakan kaos warna marun dan celana panjang hitam.

satu tahun setelah aku kembali ke sini, dan tulisan ini diawali dengan cerita tentang kaos dan jins dan entah apa yang menjadi cerita tentang pemiliknya. entah pula apakah ini cara yang bagus, ya.

tapi mungkin seperti itu juga tidak apa-apa.

.

satu-dua kilometer berjalan kaki dari rumah, dari tempat ini kalau diteruskan kita akan sampai ke daerah pertokoan. toko elektronik, bank, dan restoran. di sisi seberangnya ada dua ruas jalan searah yang saat ini sudah dibeton rapi. di seberangnya lagi ada toko Holland Bakery dengan menara dan kincir angin yang khas.

aku menyusuri trotoar. setelah gerimis tadi jalanan jadi sedikit basah. mobil dan sepeda motor berlalu-lalang. udara sedikit dingin dan lembab, demikian seusai hujan juga jadi tidak banyak debu.

tempat ini juga berubah, dan kurasa mungkin aku juga.

dalam satu tahun sejak aku kembali menulis di sini—dan pada gilirannya kembali menemui orang-orang lagi setelah sekian lama—selama itu pula hal-hal juga terjadi dan berlalu.

bahwa akhirnya aku punya jaket baru, misalnya. walaupun ternyata modelnya mirip-mirip juga dengan yang sebelumnya. (aku tidak keberatan)

atau bahwa ketika aku berangkat tadi tidak lagi ada ibu yang menanyakan apakah aku ingin membawa jaket dengan tudung atau sejenisnya. (kali ini aku membawanya dalam ransel)

atau pula tentang cerita dan orang-orang; ada yang pergi, ada yang datang, dan ada yang kembali.

.

melangkah keluar dari gedung tempat pengiriman paket, di seberang kuperhatikan gedung swalayan Super Indo yang pada tahun lalu tutup saat ini sudah buka kembali, dan dalam beberapa puluh langkah kemudian aku sudah berada di pelataran.

pada awal tahun lalu tempat ini sempat tutup cukup lama, tapi kalau dilihat kembali saat ini tampilannya sudah kembali resik dan rapi. di lantai atasnya kini ada toko perkakas Ace Hardware dan di lantai lainnya toko furnitur Informa dengan aksen putih dan biru tua.

kuperhatikan pengunjung tampak sedikit ramai menjelang siang pada hari Minggu, masing-masing mengenakan masker dan mencuci tangan di dekat pintu masuk. demikian itu jadi aku hanya belanja seperlunya saja, tapi pada umumnya memang lebih nyaman dibandingkan sebelum perbaikan tahun lalu.

kupikir-pikir lagi, mungkin juga pada akhirnya kita semua juga menyesuaikan diri, ya.

.

waktu berlalu dan kita juga berubah. walaupun mungkin tidak sepenuhnya dan tidak semuanya.

pada hari ini dalam kebetulan yang sedikit aneh aku mengenakan kaos warna marun dan celana jins hitam. serupa dengan kira-kira satu tahun lalu, tapi juga tidak sama persis: bukan kaos yang sama, bukan jins yang sama. walaupun serupa.

banyak hal berubah. sebagian lain tetap. dan dengan semuanya itu kita hanya mencoba melangkah saja, sebaik-baik yang kita bisa, walaupun ada kalanya masih tersandung juga.

tapi setidaknya, untuk saat ini, aku di sini.

walaupun, entah, mungkin akan lebih mudah seandainya di sisi langkah ini tidak selalu harus semuanya sendiri.

Leave a Reply