top gun: maverick (2022)

bagaimana caranya meramu nostalgia dalam konteks yang berimbang (dan tetap relevan) dalam sekuel dari sebuah film legendaris yang dirilis 35 tahun sebelumnya?

Top Gun: Maverick mencoba dengan cukup berani… dan cukup berhasil, sambil tetap cukup sadar dengan dirinya sendiri.

Paramount Pictures

membicarakan film ini juga tidak bisa terlepas dari konteks edisi aslinya. suka tidak suka, Top Gun adalah fenomena kultural pada masanya. tentu saja edisi aslinya juga bukan jenis yang akan jadi favorit kritikus atau sejenisnya, walaupun demikian itu juga tampaknya bukan hal yang penting amat buat banyak pemirsa.

kalau belum pernah menonton edisi aslinya, film ini toh asyik-asyik saja: penerbang tempur kembali ke akademi melatih generasi baru, pertempuran udara yang seru dan asyik, dengan bumbu drama dan efek visual yang lumayan. tapi banyak hal jadi jauh lebih mengena untuk pemirsa yang familiar dengan edisi aslinya. banyak homage dan callback yang sungguh…

…aduh, saya ingin mengomentari beberapa hal, tapi hal seperti ini baiknya dibiarkan saja jadi kejutan tersendiri. sudah nonton saja sendiri, ya.

perkara ‘baru’ dan ‘lama’ ini juga terjembatani dengan baik dalam film ini. kombinasi karakter-karakter lama dan baru tampil berimbang, masing-masing dengan plot point yang cukup menyentuh di beberapa bagian. demikian juga soal musik—antara Top Gun Anthem yang ikonik dan lagu tema baru Hold My Hand dari Lady Gaga, misalnya, sungguh berhasil masuk jadi kombinasi yang asyik sepanjang film.

pada akhirnya Top Gun: Maverick adalah tentang Maverick. seperti juga edisi aslinya dulu, tidak perlu terlalu pusing dengan alur cerita yang pada dasarnya tergolong linear, demikian juga perkara suspension of disbelief yang mungkin baru jadi bahan pikiran setelah selesai menonton, berhubung film ini tampaknya juga sadar diri bahwa Top Gun itu ya… Top Gun. tidak kurang dan tidak lebih.

demikian juga film ini adalah tentang karakter Maverick dalam salah satu dialog sebagai penerbang tempur—konon juga mengkiaskan proses produksi film ini pada umumnya—bahwa pada akhirnya zaman berubah juga, tapi tidak harus semua-semua jadi kehilangan relevansinya.

“the end is inevitable, Maverick. your kind is headed for extinction.”
“maybe so, Sir. but not today.”

‘setidaknya bukan hari ini’ untuk film ini. saya kira banyak pemirsa akan setuju.

2 thoughts on “top gun: maverick (2022)”

    • faktor nostalgia sih itu kayaknya. ada F-14 dong dong dong… 😆

      lagipula nonton film ini sih seperti edisi aslinya saja. jangan terlalu dipikirkan, filmnya sendiri juga sadar diri kok soal itu. tak perlu kualitas Oscar juga buat bikin film yang asyik.

      Reply

Leave a Reply