tidak separah kedengarannya, sih.
tapi, yah… mungkin, hal ini cukup benar untuk beberapa bagian dari perasaan dan pikiran saya hari-hari ini. terserahlah, pokoknya begitu.
seandainya hidup ini bisa selalu ceria seperti Hare Hare Yukai-nya Suzumiya Haruhi, tentu menyenangkan, yah. sayangnya, tidak demikian halnya dengan kehidupan nyata.
kadang-kadang, saya berpikir mengenai hal yang gampang-gampang susah ini: bahwa semakin jauh saya menjalani kehidupan yang singkat ini, semakin pula saya menyadari bahwa ‘menjalani hidup dengan bahagia’ adalah pilihan yang semakin lama semakin sulit.
…atau gampangnya, seiring dengan perjalanan saya menuju kedewasaan (yang entah kapan selesainya ini π ), saya merasa semakin sulit untuk menjalani hidup dengan ‘bahagia’.
entah, ya. tanggung jawab. deadline yang menumpuk. tanggung jawab yang tertinggal. kompromi terhadap keadaan. idealisme yang luntur. masalah-masalah lain.
dan, ya, dengan keadaan tersebut, saya tidak bisa lagi bersikap seperti dulu. saya tidak bisa lagi tersenyum seperti dulu, dan saya tidak bisa lagi tertawa seperti dulu. dihadapkan dengan dunia yang serba tidak sempurna, saya tidak bisa mengatakan bahwa saya bahagia.
dan sayangnya, dunia memang tidak sempurna.
jujur saja, kadang saya bertanya-tanya: apa artinya itu semua kalau begitu? untuk apa saya menjalani hidup yang ‘cuma sekadar lewat’ ini kalau tidak bisa menjalaninya dengan bahagia? untuk apa saya punya idealisme kalau akhirnya cuma bikin sakit hati… lagipula, memangnya idealisme bisa dimakan?
…ya, saya tidak bisa lagi se-‘bahagia’ dulu. semakin saya menjalaninya, semakin saya melihat bahwa kebahagiaan adalah pilihan. pilihan untuk berkompromi dengan keadaan yang menyebalkan. pilihan untuk menjadi ‘bahagia’ dengan keadaan yang ‘tidak menyenangkan’. dan pilihan untuk menenggang rasa muak terhadap dunia yang tidak sempurna.
ah, terserahlah. tapi yang jelas, saya sudah memutuskan untuk hidup dengan senang-hati dan senang-pikiran. mungkin untuk itu saya harus mulai belajar untuk tidak peduli; terhadap segala ketidaksesuaian, dan terhadap segala ketidaksempurnaan yang saya temui dalam perjalanan saya yang cuma sebentar di dunia ini.
I have decided on that particular matter, though.
___
baca juga:
08.19.06 | hal yang gampang-gampang susah
07.07.07 | hal yang penting
–> ah, terserahlah. tapi yang jelas, saya sudah memutuskan untuk hidup dengan senang-hati dan senang-pikiran. mungkin untuk itu saya harus mulai belajar untuk tidak peduli; terhadap segala ketidaksesuaian, dan terhadap segala ketidaksempurnaan yang saya temui dalam perjalanan saya yang cuma sebentar di dunia ini.
Gakpapa kok yud1, perasaan kayak gini biasa ada pas kita lagi ‘aneh’ . Atau… gak juga ya?
*ingat keadaan sendiri*
(sok samaan ya?)
Btw, definisi ‘bahagia’ tiap orang pun beda-beda kan ya? Jadinya ya, balik ke diri sendiri juga mau bahagia seperti apa… ^^
bahagia atau tidak bahagia, coba aja jalanin dulu…
setuju apa kata mbak jepe. π
seperti apakah bahagia versi kamu?
yah, memang dijalanin aja, kok. mau diapain lagi memangnya? π
‘bahagia’ versi saya?
hmm, let’s see… bisa mengerjakan segala sesuatu dengan sangat baik, dan tidak ada deadline yang menumpuk?
~sebagianSihItu
Gambaranya seperti sebuah perasaan yang sedang goyah..
Tidak bisa merasakan sesuatu terhadap apa yang dikerjakan, semua yang dikerjakan seperti karena reflek aja ya..yah,karena semua itu harus dikerjakan..nggak bisa nggak..
Tapi klo memaksakan senang hati dan pikiran dan untuk tidak peduli..mungkin kata bahagia jadi semakin jauh yud..
Nggak ada deadline,itu sih condong ke “senang” bukan “bahagia”
rasa bahagia itu didapat karena orang lain..seperti kita bisa menyenangkan atau membantu orang lain atau juga karena perhatian orang lain terhadap kita..yah mungkin seperti itu..pendapat lu?
Bahagia tiap orang sepertinya sama,nggak ada versinya..
ada sebuah nasehat yang gw tahu..
“nak,carilah kematian niscaya kau temukan kehidupan”
Abu bakar as shiddiq
hmm… koq komen gue cuma segitu yak??? koq kepotong -_- udah panjang2.. lupa deh T___T
Yang bikin bahagia??
ditraktir makan tuh bikin bahagia! π
anw, pernah ada kuliah bu Dumilah yang keliling nanyain anak2, visinya apa,, orang orang pada jawab,, begitu giliran Ma, Ma bilangnya,,
dan kayanya, kebahagiaan Ma juga bisa di dapet dari hal hal yang sulit dan ngeselin,,
apa itu termasuk kompromi juga ya, yud1? π
YUD1111…..
GUA LG SUEBELLL BUANGET..pas banget sama post ini
liat tuh gw gak bisa ngupdate blog gua..sial koneksi bobrok..
*sory kamu jadi sasaran kemarahan ku*
>>entah, ya. tanggung jawab. deadline yang menumpuk. tanggung jawab yang tertinggal. kompromi terhadap keadaan. idealisme yang luntur. masalah-masalah lain.
ah yud1 loe nambahin beban gw aja…*mutung*
hah laporan…yud1 maksud kamu??
sial..kamu nggak kuliah yah??
kalo saya sih masih lama nanti sore kuliahnya
sana ke blog saya kemaren katanya nuggu tuh ada page dan post baru he he
masih emosi nih…sebell
ah, terserahlah. tapi yang jelas, saya sudah memutuskan untuk hidup dengan senang-hati dan senang-pikiran.
Bner banget yud, kita harus ngejalanin hidup kita dgn pikiran positip. Tapi bagian yg dibawah ini gw kurang stuju.
mungkin untuk itu saya harus mulai belajar untuk tidak peduli; terhadap segala ketidaksesuaian, dan terhadap segala ketidaksempurnaan yang saya temui dalam perjalanan saya yang cuma sebentar di dunia ini.
menurut gw kita harus slalu peduli dengan kondisi lingkungan kita dan juga kita sendiri. Jadikan kpedulian itu yg membahagiakan hidup kita.
kesempurnaan adalah sesuatu yang tidak mungkin diraih manusia, karean kesempuranaan hanya milik Allah SWT. Namun kita harus terus berusaha mengejar kesempurnaan tersebut.
btw, tukeran link dunx…
kamal87.wordpress.com
nah… aye kagak tw kenape aye jadi punya ide buat ngasih lagu ini buat qm yud1, semoga bisa membuatmu feel better… but just enjoy it.
sukur-sukur kalo qm punya MP3na…..
he he he…..*ketawa nya nenek sihir lagi dapetsapu baru*
WHITNEY HOUSTON
“One Moment In Time”
Each day I live, I want to be
A day to give, The best of me
I’m only one, But not alone
My finest day, Is yet unknown
I broke my heart,Fought every gain
To taste the sweet, I face the pain
I rise and fall, Yet through it all
This much remains
I want one moment in time
When I’m more than I thought I could be
When all of my dreams are a heartbeat away
And the answers are all up to me
Give me one moment in time
When I’m racing with destiny
Then in that one moment of time
I will feel
I will feel eternity
I’ve lived to be,The very best
I want it all, No time for less
I’ve laid the plans
Now lay the chance, Here in my hands
Give me one moment in time
When I’m more than I thought I could be
When all of my dreams are a heartbeat away
And the answers are all up to me
You’re a winner for a lifetime
If you seize that one moment in time
Make it shine
[ http://www.azlyrics.com/ ]
ya ampun yud1 komen-ku tuh yg terakhir nggak kamu hapus yah??
*sambil nunjuk komen terakhir*
*geleng-geleng kepala*
*pikir-pikir*
eh, iya nggak dihapus juga nggak apa lah..tapi kok gw komen culun bgt yah??
wa…hai salam kenal semuanya. berdasarkan penuturan ‘AA’ yud1, saya juga sempet mengalami hal seperti itu,but kalo dijalanin tanpa ‘terikat’ saya bisa merasa bebas koq. beneran de….. , saya merasa tidak bahagia menurut versi saya yaaa coz merasa terbebani bukan menuikmati. so nikmati hidup yang tiada kesempurnaan ini ya…. All. ^-^
lantas gimana dong ngatasin keadaan yg tidak membahagiakan ini? apalg klo kita tertekan juga? sori neh jd curhat, bis tulisan kamu sm dgn isi hati dan penderitaan aku yg kynya ga kan berakhir…. kl punya jawaban atau saran yg “ngena” email aku ya? di tunggu…
Thanks’
Mitha