seusai hujan

sekarang jam 1452, dan gw baru saja balik dari luar. di luar hujan baru saja berakhir, membuat suasana menjadi tidak biasa, tapi menyenangkan.

gw suka ketika hari baru selesai hujan. menyisakan bau tanah dan rumput basah. sedikit sisa-sisa gerimis membasahi rambut. dan tentu saja, angin dingin yang menerpa muka… dan menciptakan suasana yang entah-bagaimana mengakibatkan suasana yang tidak biasanya ada. dan kadang, berjalan sendirian di antara gerimis dan seusai hujan mengingatkan gw akan hal-hal yang selama ini tak terpikirkan. masa lalu yang jauh. distant days. shards of memories. many things.

gw suka ketika hari baru selesai hujan. saat-saat di mana hujan yang membasahi bumi baru saja usai, dan menyisakan pemandangan indah. saat-saat yang langka, dan hanya ada sebentar. tidak lama kemudian, matahari akan datang, dan menghapus pemandangan tersebut. tapi gw suka melihatnya. those rare, yet fragile moments.

gw suka ketika hari baru selesai hujan. mengingatkan gw akan apa-apa yang gw jalani selama ini. bahwa segala mendung dan hujan dalam kehidupan gw yang singkat ini pun, ketika semuanya telah berlalu, gw bisa memandang kembali ke belakang dan tersenyum. mungkin masih dengan perasaan sakit atau sedih yang tertinggal, tapi setidaknya gw bisa memandangnya dengan tersenyum.

gw suka ketika hari baru selesai hujan. it always reminds me that those fragile moments are there. those moments that lasts only for a while, but lies forever in my heart. just like after the rain, the scenery lasts only for a while. but still, i was feeling nice of recollecting those memories.

if your enemy can see through you…

…then you’re done for.

itu benar lho. ini kejadian yang gw alami sewaktu liburan kemarin.

ceritanya, saudara gw yang biasanya kuliah di Bandung sedang pulang ke rumah. sebenarnya nggak ada masalah dengan hal itu, kecuali bahwa gw dan dia sangat-sangat sering (atau terlalu sering?) beradu WE (Winning Eleven, masa nggak tahu, sih =P ) di A-R-M-S- (komputer desktop gw di rumah, yang dilengkapi dual PSX-pad). dan biasa, main WE adalah saling membaca teknik, taktik, dan emosi lawan.

jadi ceritanya dia sudah beberapa hari di rumah, dan suatu hari ngajak gw adu WE lagi.

dia: woi, takut nih ngadu sama gw?
gw: nanda, omae wa? (gaya songong =P ) sini!
dia: oh. yud1 lagi benci seseorang, yah? kelihatan jelas dari mata lo..
gw: *crap* urusaina!
(maka pertandingan dimulai: AC Milan x Arsenal)
dia: lo nggak bakal menang kalau kayak begini terus. serius kenapa?
gw:… (trying not to be affected)
dia: (masih ngomong beberapa hal lagi)
gw:… (still trying not to be affected)
dia: ne. wasurenai zutto-zutto da ne? padahal udah lama… berapa? sekian bulan?
gw: ..!
(terjadilah sebuah gol di mana Henry menyundul crossing dari sayap kanan)

…dan akhirnya gw kalah.

seriously. don’t let your opponent see through you. otherwise, you’re done for. tapi taktik ‘kotor’ kayak begini cuma bisa mempan ke gw kalau dilakukan orang itu.. kalau orang lain sih (harusnya) nggak bakal mempan. anyway, that’s another nice match between us.

…oh. iya. ada yang mau adu WE sama gw? =)