pintunya bohong…

anda tentu tahu sesuatu yang bernama ‘pintu’. yah, sesuatu yang hampir selalu digunakan manusia untuk masuk atau keluar dari suatu ruangan.

sekarang, pertanyaannya. pernahkah anda memperhatikan bahwa pintu yang anda masuki mungkin kadang-kadang ‘berbohong’? hal ini berlaku terutama pada pintu-pintu yang berada di tempat-tempat umum. ATM, supermarket, rumah sakit, dan sebagainya… kadang-kadang ruang pertemuan atau auditorium juga, walaupun tidak selalu.

dalam pintu-pintu yang ada di tempat-tempat umum, kita sering menemukan tulisan di pegangan pintu: TARIK atau DORONG, tergantung dari sisi mana kita memasuki ruangan. normalnya sih pintu seperti ini terbuka-ke-dalam, alias kalau anda dari luar, anda harus mendorong pintu ke arah dalam ruangan, dan sebaliknya kalau anda hendak keluar dari ruangan.

…yah, setidaknya hal tersebut yang gw pelajari sebagai konvensi pembangunan rumah atau pertokoan kalau melihat denah yang sedang dikerjakan oleh seorang arsitek.

kembali ke masalah TARIK dan DORONG (atau PULL dan PUSH, kalau versi bahasa Inggrisnya. meskipun demikian versi bahasa Indonesia lebih umum terlihat di sini, sih). ada kenyataan yang agak ‘menarik’ bahwa pintu-pintu tersebut kadang-kadang (seringkali?) ‘tidak jujur’ alias ‘bohong’: mereka tidak bertingkah seperti apa yang mereka ‘katakan’. hal ini berlaku terutama pada pintu yang agak ‘modern’ (baca: pintu kaca dengan kerangka besi atau aluminium), sementara pintu-pintu yang agak lama (baca: pintu kayu, atau beberapa jenis dari pintu kaca) masih lebih ‘jujur’.

jadi begini. masalahnya adalah, kalau anda pergi ke ATM atau supermarket atau tempat-tempat yang sudah gw sebutkan tadi, kemungkinan anda akan menemukan pintu yang bersifat dua-arah. maksudnya, anda bisa masuk dari luar dengan mendorong pintu, sementara anda juga bisa keluar dari dalam dengan mendorong pintu. jadi sebenarnya, tulisan TARIK dan DORONG itu tidak jujur.

well, tidak sepenuhnya bohong, sih. mereka memang akan terbuka kalau anda menarik pintu dari sisi yang bertuliskan TARIK, dan akan terbuka juga kalau anda mendorong pintu dari sisi yang bertuliskan DORONG. tapi sebenarnya, hal yang sama juga berlaku kalau anda melakukan hal yang sebaliknya: iyalah, pintu itu memang dua arah!

jadi sebenarnya (setidaknya menurut penglihatan gw), tidak ada gunanya juga dipasang TARIK dan DORONG seperti itu, padahal pintunya memang dua arah.

yah, memang tidak semua pintu seperti itu, sih. kalau anda perhatikan, pintu-pintu kayu atau pintu kaca yang dilengkapi penutup pintu hidrolik yang ada di tempat-tempat umum (misalnya rumah sakit) memang bertuliskan TARIK dan DORONG, tapi lebih ‘jujur’: pintu-pintu tersebut memang hanya terbuka ke satu arah. kalau anda mencoba menarik pintu tersebut keluar, pintu tersebut memang tidak akan terbuka.

jadi kalau dipikir-pikir, kenapa juga pintu dua arah itu harus ditulisi TARIK dan DORONG? padahal sebenarnya hal tersebut tidak perlu. dan dengan demikian, terjadi inefisiensi di mana tambahan biaya dikeluarkan untuk penulisan papan TARIK dan DORONG tersebut, yang sebenarnya tidak perlu.

hmm. pintu tidak selalu jujur, ternyata.