you’ll always miss 100%…

beberapa waktu yang lalu, seorang saudara gw menunjukkan sebuah wallpaper yang bagus.

wallpaper-nya sih sederhana saja, ada gambar bola di tengah lapangan rumput. angle-nya cukup unik, dan overall menurut gw wallpaper ini cukup bagus… walaupun ini sifatnya subjektif, sih. tapi bukan itu yang penting.

di wallpaper tersebut, selain gambar bola dan lapangan rumput, ada sebuah tulisan:

you’ll always miss 100% of the shots you don’t take

sebenarnya, intinya sederhana saja. kalau seseorang tidak melakukan sesuatu, maka tidak usah berharap akan mendapatkan sesuatu — yah, kecuali mungkin kalau ada berbagai jenis good luck, keberuntungan yang jatuh dari langit, atau ada deus ex machina atau sebagainya yang bersedia menghampiri anda.

…tapi, memangnya hal-hal seperti itu bisa diharapkan? mungkin bisa, sih. tapi gw tidak akan membicarakan soal itu di sini.

nah. kembali ke masalah. sederhananya begini. misalnya gw menjadi seorang penendang dalam sebuah adu tendangan penalti dalam sepakbola. di depan gw ada seorang penjaga gawang lawan. dan gawang dengan ukuran 7.22 m x 2.44 m.

statistically speaking, sebenarnya peluang gw gagal cukup besar. bisa saja gw menendang terlalu keras atau salah arah, dan bola bakal lewat sisi gawang. anggap saja teknik gw tidak bagus-bagus amat, peluang tendangan gw keluar gawang kira-kira 40%.

OK, misalnya tendangan gw terarah tepat ke gawang (yang lebar itu!), dengan peluang 60%. masih ada penjaga gawang lawan yang mungkin menggagalkan tembakan gw. anggap saja kipernya jago dan teknik shoot gw payah, jadi peluangnya menggagalkan tembakan gw kira-kira 50%. berarti peluang gw tinggal 50% dari 60%. kira-kira 30% dari keadaan awal.

wah. tiba-tiba jadi terasa susah untuk memasukkan tendangan penalti.

30% masuk. kalau gw menembak. kalau masuk, mungkin gw akan senang. kalau gagal, memalukan. dan mungkin rekan-rekan satu tim akan kecewa. tambahan, mungkin gw akan dimaki-maki penonton. tapi kalau gw tidak menembak dan membiarkan rekan gw yang lain melakukannya, maka gw tidak akan membuat skor… dan gw akan merasa ‘aman’ karena tidak perlu kuatir akan dimaki-maki penonton, misalnya.

…pilih mana?

basically, sebenarnya hal seperti itu berlaku dalam banyak sisi dari kehidupan. ketika kita memilih jurusan untuk SPMB, kita bisa saja memilih jurusan yang ‘aman-aman saja’ (let’s say, 95% kemungkinan diterima), dan mungkin kita akan dengan gampang diterima di jurusan tersebut. bisa juga kita memilih jurusan yang ‘tingkat persaingannya sangat tinggi dan kemungkinan kita tidak diterima lebih besar’ (misalnya 70-80% kemungkinan diterima).

misalnya begini. bayangkan anda hanya boleh memilih satu jurusan di perguruan tinggi. kalau anda memilih Fakultas Ilmu Komputer di Universitas Impian, anda mungkin saja tidak akan diterima. tentu saja, anda bisa saja tidak memilih kampus tersebut, dan memilih, misalnya jurusan Teknik Informatika dari Institut Teknologi Bergengsi yang tampaknya kemungkinan anda diterima jauh lebih besar dibandingkan di Universitas Impian.

tapi kalau begitu, anda dipastikan tidak akan pergi ke Universitas Impian. alias, kemungkinan anda gagal ke sana adalah 100%.

kadang, dihadapkan dengan cost yang mungkin timbul, kita jadi ragu-ragu. kalau kita gagal dalam SPMB, kita mungkin harus kuliah di universitas non-SPMB, atau menunggu satu tahun untuk kembali mengikuti SPMB. dan kita jadi cenderung bermain ‘aman’ dengan memilih jalan yang tampaknya paling memungkinkan untuk kita.

…padahal, mungkin sebenarnya kita bisa berhasil dalam menempuh jalan yang ‘tidak aman’ tersebut. mungkin juga gagal, sih. tapi kita tidak tahu kalau belum mencoba. masalahnya: kalau anda tidak mencoba, anda pasti gagal. kalau anda mencoba, anda mungkin gagal.

…wah. pilihan yang tidak enak, sebenarnya.

tapi, percaya atau tidak, sebenarnya hidup itu bisa dipandang secara sederhana:

satu. kalau anda mencoba, anda mungkin gagal. kalau gagal, mungkin anda akan malu, atau kesal, dan sebagainya.

dua. kalau anda tidak mencoba, anda pasti gagal, dan anda tidak perlu takut akan resiko mengenai perasaan malu atau kesal dan sebagainya.

tiga. kalau ternyata anda mencoba dan berhasil, anda mungkin akan senang. selamat, anda baru saja melalui satu tahap penting dalam kehidupan anda.

empat. kalau anda mencoba dan gagal, mungkin anda akan kecewa. dan sejujurnya, tidak ada yang bisa anda lakukan soal ini. perhatikan bahwa ketika anda memutuskan untuk mencoba, maka anda harus sudah siap untuk gagal.

…sederhana saja, kan?

11 thoughts on “you’ll always miss 100%…”

  1. —[quote=yud1]—-
    kalau anda memilih Fakultas Ilmu Komputer di Universitas Impian, anda mungkin saja tidak akan diterima. tentu saja, anda bisa saja tidak memilih kampus tersebut, dan memilih, misalnya jurusan Teknik Informatika dari Institut Teknologi Bergengsi yang tampaknya kemungkinan anda diterima jauh lebih besar dibandingkan di Universitas Impian.
    —[/quote]—-

    wuakakakakakak…..

    ~two thumbs up~

    ~penghuni InstitutTerbaikBoongan~

    Btw, katanya Universitas Impian dapet peringkat 250 di survei The Times Higher. Institut Tadinya Berjaya dapet 258… news di sini. Selamet yah.

    Betul kan… gw bilang juga apa?

    Reply
  2. Aduh Yud1,
    seperti biasa isi blognya daleeeemm banget.. ^ ^
    btw, mo kasi tau, gw punya blog. It’s sittihawwa.blogspot.com.
    Mampir duong..
    Tampilannya masih amatir banget sih, jadi minta saran n masukannya yaa..

    Reply
  3. > della
    >
    >> seperti biasa isi blognya daleeeemm banget.. ^ ^
    >> btw, mo kasi tau, gw punya blog. It’s sittihawwa.blogspot.com.
    >> Mampir duong..

    …sudah kok. sejak beberapa hari yang lalu malah. mungkin nanti gw akan main-main =)

    Reply
  4. :: mad hardy

    adanya yang sebesar itu. bukan link, itu wallpaper yang kemudian di-edit dan di-upload.

    :: Firman Rissaldi

    boleh. silakan di-save, lalu di-upload di tempat lain kalau mau di-publish secara online. tapi ukurannya ya sebesar itu.

    Reply
  5. :: black’pearl

    kok ga ada pilihan ke lima?
    you sit back relax, membiarkan orang lain mencoba, and watch him succeed.

    haha. udah nggak nyoba, terus ngeliat orang lain berhasil pula? kedengarannya menyakitkan sekali, tuh :mrgreen:

    Reply

Leave a Reply to yud1 Cancel reply