mungkin, di suatu tempat yang lain

“each decision changes the world. a turning point, that’s it.”

___

bertahun-tahun yang lalu, gw mendengar mengenai konsep multiverse. atau ‘multi-semesta’, kalau diterjemahkan. sebenarnya ini konsep yang menurut gw agak ‘mengawang-awang’ alias mungkin ‘tidak masuk akal’… tapi toh teori ini tidak bisa dibuktikan kebenarannya, demikian juga belum dapat dibuktikan sebagai ‘tidak berlaku’. yah, silakan dipikir sendiri, deh.

intinya sih kira-kira bahwa setiap percabangan dalam kehidupan ini menciptakan suatu versi alternatif yang berjalan paralel dengan kehidupan kita: sama-sama berjalan, tapi dengan keadaan yang berbeda. tentu saja, keadaan yang berbeda ini berdasarkan keputusan-keputusan yang terjadi di percabangan tersebut… dan dengan demikian, menghasilkan suatu paralelisme dengan jumlah yang bisa mencapai tak-berhingga.

…bingung? wajar. mungkin lebih mudah dengan contoh.

perumpamaannya begini. andaikan proses menjalani kehidupan ini seperti sebuah jalan. lalu, misalkan gw sedang berjalan di suatu jalan lurus, dan kemudian gw sampai di sebuah persimpangan. kiri, kanan, atau lurus? yang mana saja bisa, tapi akhirnya gw pasti akan memilih salah satu, kalau mau melanjutkan perjalanan.

nah, analogi dari multiverse itu adalah, bahwa ketika gw mengambil jalan yang sebelah kiri, misalnya, maka akan ada versi alternatif dari keadaan tersebut di mana gw mengambil jalan lurus, dan juga keadaan di mana gw mengambil jalan ke kanan. jadi, dari percabangan tersebut, ada tiga orang β€”gwβ€” yang mengambil jalan yang berbeda. dan ketiganya sama-sama berjalan, secara paralel dalam kehidupan yang berbeda dan saling independen.

mengkhayal? demikian juga pikiran saya ketika pertama kali mendengarnya πŸ™‚ . tapi hal ini membuat gw berpikir sambil-iseng, bahwa mungkin ada versi alternatif yang lain di mana ada diri gw yang lain, menjalani kehidupan yang berbeda. saya rasa anda yang merupakan penggemar science fiction seharusnya sangat familiar dengan istilah ini.

…nggak, gw bukannya berkhayal untuk bertemu versi lain dari diri gw, kok. memangnya seperti Hiro Nakamura di serial Heroes? :mrgreen: tapi mungkin, kalau hal seperti itu memang ada, tampaknya akan ada beberapa versi yang berbeda dari diri gw. mungkin, lho.

::

mungkin, di suatu tempat yang lain, ada gw yang lebih pendendam. hidup dengan prinsip sederhana: siapapun yang cari gara-gara harus menderita. dan dengan demikian, gw mungkin sedang berada dalam keadaan di mana gw cukup menikmati keadaan sambil menyiksa mental-dan-kalau-perlu-fisik orang-orang yang kebetulan cari gara-gara dengan gw. kalau perlu, orang-orang seperti ini dimusnahkan… setelah dibuat lebih dari cukup menderita, tentunya. :mrgreen:

(kok jadi seram yah… anda yang tidak menyukai cowok pendendam, bersyukurlah. saya pernah hampir memutuskan untuk menjadi seperti itu) πŸ˜‰

mungkin, di suatu tempat yang lain, ada gw yang menjadi mahasiswa psikologi, dan mendalami bidang tersebut dengan intensif. dan dengan demikian gw mungkin akan memiliki pandangan yang jauh lebih awas dalam menganalisis tingkah laku orang-orang di sekitar gw β€” mungkin, lho. tapi dengan demikian, anda mungkin tidak akan pernah membaca tulisan-tulisan saya yang ada di sini, karena kemungkinan saya tidak akan tahu dengan cepat mengenai cara mendesain web atau menulis blog. :mrgreen:

(iya juga ya… sebab kalau demikian adanya, kemungkinan website ini tidak akan pernah ada. dan anda pembaca yang selalu menunggu tulisan saya mungkin tidak akan pernah main ke sini)

mungkin, di suatu tempat yang lain, ada gw yang menjadi seorang kontributor media sambil kuliah β€” mungkin untuk media berita, atau mungkin juga majalah hobi dan komunitas. dan dengan demikian, gw menjalani hidup sebagai orang media dengan kehidupan yang enjoyable. tentu saja, lengkap dengan idealisme dan kebebasan terserah-gimana pokoknya deadline beres. itu bukan hal yang buruk juga, sebenarnya.

(mungkin… kalau begitu saya akan menulis review di majalah, dan mendapatkan material yang fresh dari keadaan terbaru. be the first to know. sepertinya seru, tuh.)

mungkin, di suatu tempat yang lain, ada gw yang sudah mati. mungkin, lho. siapa yang tahu?

(memento mori. ingatlah kematian. penting, tuh)

mungkin, di suatu tempat yang lain, ada gw… dan seorang cewek yang menjadi pasangan gw. dan sepertinya, gw akan menjadi pasangan yang kurang-memperhatikan dan kurang-pedulian… dan dengan demikian, ada dua kemungkinan: orang itu adalah cewek yang sangat-mandiri, atau kalau tidak: dia akan segera-memutuskan saya. :mrgreen:

(apa mungkin, yah? saya… saat ini tidak tertarik untuk berhubungan dengan seorang cewek, tuh. lagipula mereka itu berisik, banyak minta perhatian, dan gampang jatuh cinta tampaknya terlalu sulit untuk dimengerti. oh, well…)

::

…yah, hal tersebut tidak bisa dibuktikan. mungkin saja sih, tapi menurut saya itu tampaknya belum cukup masuk akal, tuh. πŸ™‚

oh. ada satu yang sedang terjadi.

ada juga di suatu tempat, gw yang kuliah di bidang Computer Science. dan saat ini sedang di depan komputer menjelang deadline paper Desain dan Analisis Algoritma serta tenggat laporan Analisis dan Perancangan Sistem. sambil ngantuk-ngantuk di tengah malam, dan kopi-nya sudah habis. πŸ™

dan beginilah yang terjadi: mahasiswa biasa-biasa saja, sedang mengejar deadline tugas di akhir pekan yang seharusnya dipergunakan untuk senang-senang… *duh, menyedihkan banget, deh*

yah, akhirnya. walaupun gw tidak menjadi cowok yang kejam dan pendendam (bersyukurlah anda yang tidak suka cowok kejam), atau sekarang ini gw tidak cukup jago membaca-pikiran orang lain (eh… tapi ini bisa jadi kutukan, lho), tapi setidaknya apa-apa yang ada masih cukup enjoyable, tuh.

…tapi tetap saja, deadline tugas kok kayaknya banyak banget, yah?

10 thoughts on “mungkin, di suatu tempat yang lain”

  1. Yud, u pernah nonton serial TV “Sliders” ga pas tahun 90an?Yg maen O’Connel bersaudara…pertamanya Jerry O’Connel doank,tp entah kenapa belakangan saudarany jg ikutan maen d situ…

    Ceritany tentang sekelompok orang yg menjelajahi multiverse itu…salah satu serial TV yg paling gw suka pada saat itu d samping “Friends”… Panjang bgt serialny sampe akhirny gw bosen sendiri…hehehe…

    Reply
  2. inget dong πŸ™‚

    yang ceritanya ada Quinn Mallory dan kawan-kawan itu, bukan? itu serial yang cukup bagus, dan gw cukup rutin nonton film itu jaman dulu.

    btw, film dengan tema multiverse juga ada yang lain, misalnya Quantum Leap dengan tokoh utamanya Dr. Sam Beckett. ceritanya sih tentang Dr. Beckett yang bisa pindah-pindah zaman dalam kepribadian orang lain… yah, begitulah kira-kira.

    kalau nggak salah juga masih ada lagi yang lain, tapi gw nggak terlalu ingat, sih.

    Reply
  3. Oooo..
    itu namanya multiverse toh.. πŸ˜€
    Bersyukur deh gw kenal Yud1 yang kuliah di Fasilkom, kalo nggak, mungkin blog ini nggak akan pernah ada, hehe..
    Tapi itu semua ada enem contoh (Yud1 yang pendendam; mahasiswa psikologi; kontributor media; yang udah mati; yang punya pasangan; yang kul di computer science. Nah, sedangkan belokan cuma ada dua: kiri dan kanan ;))
    Gimana tu.. ;))

    Reply
  4. ::rabz

    setuju. bener deh. kayaknya, kuliah di Fasilkom itu kurang baik untuk kesehatan mental… :mrgreen:

    :: della

    lho, belokan itu bisa banyak… bisa juga belokannya berupa percabangan yang bertingkat-tingkat, jadi kemungkinannya bisa banyak. jadi bisa saja (kiri-kiri-kanan…) atau (kanan-kiri-kanan…), jadinya kan 2n jalan, tuh. πŸ˜‰

    btw, saya nulisnya persimpangan, lho. bukan belokan… *ngeles* :mrgreen:

    ~maksa
    ~matematikaDikitAh πŸ™‚

    Reply
  5. Wah…u nonton Quantum Leap jg yud…sama gw jg…tontonan masa kecil gw tuch…

    Terus gw jg inget The A Team, McGyver(lupa gw tulisanny kayak gmn…) sm Hulk waktu kecil…eh..koq jd ngomongin tontonan masa kecil…

    Reply
  6. Hmm… *senyum-senyum saya bacanya*

    yah, akhirnya. walaupun gw tidak menjadi cowok yang kejam dan pendendam (bersyukurlah anda yang tidak suka cowok kejam), atau sekarang ini gw tidak cukup jago membaca-pikiran orang lain (eh… tapi ini bisa jadi kutukan, lho), tapi setidaknya apa-apa yang ada masih cukup enjoyable, tuh.

    Kadang-kadang cowo kejam seru juga buat ditandingi :mrgreen:

    Aaah…
    Yud1 ni lucu kali lah…
    *bukan kesimpulan sih*

    Reply
  7. :: jejakpena

    Kadang-kadang cowo kejam seru juga buat ditandingi :mrgreen:

    kalau bisa menandinginya, lho. kalau nggak? paling juga habis ditindas itu cewek… *lirik jejakpena* :mrgreen:

    *kabur sebelum dilempar bom*

    Reply
  8. kalau bisa menandinginya, lho. kalau nggak? paling juga habis ditindas itu cewek… *lirik jejakpena*

    Kenapa liriknya ke jejakpena? πŸ‘Ώ
    Tidak ada hubungannya itu!

    *langsung lempar bom*

    Reply
  9. :: jejakpena

    *berjalan keluar ledakan bom dengan gaya jagoan di komik shonen*

    back to topic ah. untungnya saya bukan cowok kejam. kalau nggak, bisa-bisa pasaran saya turun saya dimusuhi banyak orang πŸ˜›

    Reply

Leave a Reply to yud1 Cancel reply