saya suka kopi.
dari kopi pekat dengan ampas yang (katanya) minuman kakek-kakek, capuccino atau mocca yang gampang dan cepat, sampai kopi kaleng yang segar dan diminum dingin-dingin. pokoknya, kopi.
kopi kaleng di sore hari? tidak menolak… apalagi kalau ada seorang gadis seperti Tohsaka Rin di sebelah saya
tentu saja, mengecualikan kopi di kafe-kafe yang mahal (dan belasan hingga puluhan ribu rupiah bisa melayang untuk satu cangkirnya π ), saya adalah pecinta kopi amatir. saya lebih suka membuat dan menyajikan kopi saya sendiri di rumah… sesuai selera tentunya, dan utak-atik kalau sedang niat.
…apa, amatir? iyalah. saya bukanlah pecinta kopi yang bisa dengan mudah mengklasifikasikan kopi dan jenis-jenis bahan tambahannya dengan beberapa kali cicip dan teguk. saya juga tidak punya kebiasaan nongkrong di kafe untuk menikmati kopi kelas tinggi. pokoknya, amatiran saja. yang penting, saya senang dan bisa minum kopi.
jadi begini. ini adalah hal yang sederhana. untuk saya, sore hari di akhir pekan adalah kopi dan kue dan suasana yang nyaman di rumah. mungkin di apartemen pribadi di masa depan… sambil membayangkan suatu sore di akhir pekan di beranda apartemen saya di lantai 5, misalnya. yah, tapi itu urusan lain, sih.
jadi akhir pekan adalah kopi dan kue di akhir minggu. entah sudah berapa lama sejak saya mulai minum kopi di sore hari, tapi yang jelas sudah lama sekali. paling tidak sejak lima atau enam tahun yang lalu, dan mungkin lebih… dan siapa yang peduli, saya sendiri tidak terlalu memikirkannya kok. dan untuk saya, tidak perlu ke kafe yang mahal dan sebagainya. tentu saja, hal tersebut karena selain karena saya ini mahasiswa biasa yang tidak punya cukup uang saya cukup beruntung bahwa tempat tinggal saya adalah tempat yang nyaman di sore hari, lengkap dengan suasana yang cozy di akhir minggu.
dan untuk saya, minum kopi berarti juga makan kue. bisa kue kering atau kue basah, pokoknya kue. dari cakwe atau roti bakar sampai cheesestick atau brownies. dari yang dibeli di dekat rumah sampai yang dibeli di kota sebelah. yang jelas sih, saya tidak membuatnya sendiri. iyalah, kalau bisa membuat sendiri, buat apa beli?
dan ini ada taktiknya. tergantung jenis kopi, ada jenis kue yang lebih tepat dengan kombinasi kopi jenis tertentu.
misalnya begini. kalau kopi saya saat itu adalah kopi dengan ampas dengan tidak banyak gula (yang katanya, kopi kakek-kakek ) maka pilihan yang tepat adalah makanan yang cukup manis. sedikit gurih juga boleh, tapi diutamakan manis. pisang goreng atau roti bakar adalah pasangan yang tepat untuk kopi jenis ini.
kalau kopi saya adalah capuccino dengan krim dan choco granule di atasnya, maka pasangannya adalah makanan yang tidak terlalu manis. kenapa begitu, karena capuccino sendiri sudah cukup manis. tambahkan pula choco granule, jelas pasangannya bukan dengan makanan manis. untuk ini, biasanya kue kering yang agak asin atau gurih. biskuit crackers, bisa. keripik singkong atau kentang juga boleh, tapi gorengan kurang disarankan.
…kalau kopi kaleng bagaimana? well… ini adalah produk kopi yang agak modern, dan seringkali ‘dicela-cela’ oleh penggemar kopi generasi tua (baca: orang-orang tua yang biasa minum kopi panas… dan berpikir bahwa kopi itu harus panas). untuk yang seperti ini sih biasanya saya tidak pakai makanan untuk pasangannya… yah, tapi kalau mau sih biskuit atau crackers seharusnya tepat.
yah, belum tentu cocok dengan selera orang lain, sih. tapi setidaknya, saya menemukan hal tersebut cukup enak untuk saya nikmati. hanya saja masalahnya, kadang saya tidak bisa menemukan pasangan kopi yang tepat karena makanannya sendiri belum sempat dibeli… dan jadilah saya minum kopi dengan pasangan apa-adanya dan adanya-apa saja. π
tentu saja, saya ini masih amatir soal kopi. saya sendiri lebih suka minum kopi instan saja (dan dicela-cela sebagai ‘kopi tanpa ampas’ oleh peminum kopi generasi tua), walaupun kadang-kadang juga kopi hitam yang lebih pekat, yang juga lengkap dengan ampasnya (dan dicela-cela lagi sebagai ‘kopi kakek-kakek’). ya ampun, minum kopi saja kok jadi susah sekali ya?
tapi sudahlah! setidaknya, dengan segala hal tersebut, saya tetap menjadi pecinta kopi amatir saja sampai sekarang. walaupun masih dengan kopi instan dan tetap jarang pergi ke kafe, setidaknya saya tetap suka minum kopi.
…oh, well. coffee, anyone?
Kopi! cinta!!
tapi kok ngopinya lux betul,, Ma sih ga pernah ngopi begitu,,
dulu sih,, ampe 3 gelas sehari, berhubung udah diamukin orang rumah gara gara takut tukak lambung, jadi seminggu dua kali deh,, (yang ga ketauan sih banyak!)
kopi instan, kopi mahal, kopi kaleng,, hayuk ajah,, π
eh iya,, Ma perdana kayanya komen disini,, (ga tau deh kalo udah pernah tapi Ma-nya lupa)
salam kenal,,
:: Rizma
salam kenal juga, mbak Ma.
hah? luks dari mana? saya minum kopi instan, kok. kadang-kadang kaleng sih, dan kopi yang agak lebih mahal kalau sedang punya uang.
lho, kadang-kadang saya juga kopi hitam pakai ampas… itu juga cukup enak, kok, apalagi dengan roti bakar atau gorengan. tempatnya? kadang di kampus, kadang-kadang di rumah… menyesuaikan saja, sih.
btw, penggemar kopi juga ternyata?
Ma mikir lux-nya dari bagian “bisa kue kering atau kue basah, pokoknya kue. dari cakwe atau roti bakar sampai cheesestick atau brownies”
Ma sih kopi, kopi, kopi,, gitu ajah,, π
tapi ga suka yang pait banget,, (pernah dipaksain adek Ma minum kopi pait banget!)
masa ritual minum kopi Ma terganggu rasa pait yang amit amit,,
btw, panggilan itu bikin gatel
kupingmata,, πyud, berhubung saya tidak kopi.. rasanya ingin membuat postingan dengan judul yang sama, tapi dengan isi yang berbeda, hehe…
yalah, kalau bisa membuat sendiri, buat apa beli?
hmm, bisa aja kl.. knapa qta beli nasgor, air putih, teh manis, dsb. pdhal khan bisa buat sendiri.. ^^
hmm kopi? enggak bisa, cappucino boleh ^^;
Kalau ditanya suka kopi, saya akan lupa menjawab iya, karena seringnya ga pernah minum kopi doang, ga pernah cuma pakai gula doang, selalunya ditambah susu atau krimer. karena saya enggak suka kalau kopinya aja tanpa yang lain?:roll:
sou ne, seru juga kayanya, apalagi kalau hujan π (gak di beranda tentunya) π
kalau kejebak ujan pas lagi jalan, biasanya tempat nyempil yang disukai adalah coffehouse, dengan cappucino… nyaman ^^;
Dan selalunya cappucino di kafe lebih nikmat dan beda daripada buatan sendiri di rumah :P?
Eh, ibu saya bilang, kopi dengan ampas kurang baik buat kesehatan lho, π
kopi..
ya kadang-kadang suka minum juga tapi pasti kopi susu deh
abis aku ga suka kalo cuma kopi…(alah..pait banget!!!)
mbak jejakpena, bukannya kalo yang ngerusak tubuh itu malah kopi instan. soalnya yg ku tahu kopi yang pakai ampas justru lebih aman soalnya kita ga minum ampasnya.
yud1 suka kopi banget ya!!
ya emang cowok biasanya gitu (btw kamu cowok kan?! :mrgreen)
tapi ati-ati lo ga bisa tidur…hehehe. tapi kalo untuk yud1 kayaknya ga berlaku ya
*ditimpuk yud1*
@ lily
Salam kenal… ^_^
kopi pakai ampas ya?
Aaa… maksud saya disini kopinya diminum sekalian ampasnya.
Ceritanya, teman ibu saya, pas waktu itu mbak ini lagi hamil dan entah kenapa mulai suka minum kopi beserta ampasnya. Dan berlanjut hingga sesudah melahirkan dan katanya akhirnya jadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan (enggak tahu sekarang udah berhenti atau gimana). Ngeri kan? Ampasnya itu lho…Jadi itu maksudnya kenapa enggak baik kkopi plus ampas, hehehe… π
Eh, kita sama ya, ga suka kalau kopinya doang, ^^;
:: Rizma
aah. itu toh maksudnya. kalau saya sih, kopi itu enaknya pakai kue. kalau nggak ada pasangannya, rasanya garing aja, sih.
lho? padahal maksudnya kan menghormati yang lebih tua, lho.
iya deh, dimengerti dengan jelas,
mbakMa… π:: rabz
rabz, bukannya udah sering nulis post soal review makanan? gimana kalau review minuman juga? π
saya… gak bisa masak… T__T”
paling bagus bikin roti bakar sendiri. lha, kalau itu kan memang nggak usah beli? π
:: lily
heh, iya ya? saya malah pernah baca beberapa hasil penelitian soal berbagai manfaat kopi, tuh. lupa detailnya, tapi katanya efeknya baik untuk kesehatan… yah, begitulah pokoknya.
:: jejakpena
cappuccino itu juga kopi, mbak… *duh*
gak pernah minum kopi doang? wajar, kok. di berbagai tempat, justru kopi itu dicampur aduk dengan bahan-bahan lain… banyak sih, bisa susu, krim, gula, bahkan liquour juga ada.
ah, di sini nggak banyak kissaten (= coffee shop), sih. jadi penasaran juga sih, di sana kayak gimana.
hah? memangnya kopi diminum pakai ampasnya? sepengalaman saya minum kopi, nggak pernah lihat tuh orang minum kopi sama ampasnya…
btw, memangnya aka-chan (= adik bayi) boleh minum kopi?
Iyyaa… cappucino itu memang kopi π . Itukan sekedar blg aja, kalau cuma disebut kopi, saya enggak bisa minum… *duh* (
)
Iya, tuh buktinya yang saya ceritain, makanya saya mikirnya yud1 minum kopinya barengan ampasnya (kepengaruh cerita itu sih π )
jom datang kemari ^_^ (gak tahu mau jawab gimana soalnya π )
Mungkin untuk aka-chan yang satu ini pengecualian π
(mau OOT nih)
Hei, lo ketularan cara nulisnya Geddoe ya??
:: sora-kun
hmm… barangkali, yah?
yang jelas sih begitu lihat gambarnya Tohsaka dikasih kopi kaleng, kayaknya pas buat tulisan ini.
gitu, deh
hehehe saya juga pencinta kopi
hm kalau yudi tahu gak aroma dan rasa kopi Indonesia
kopi Indonesia itu beraroma tanah basah yang tersiram hujan
hehehe dah diakui dunia lho pendapat diatas
*gak bermaksud dok romantis lho* π
“dulu sih,, ampe 3 gelas sehari, berhubung udah diamukin orang rumah gara gara takut tukak lambung, jadi seminggu dua kali deh,, (yang ga ketauan sih banyak!)”
ada yg nonton ‘asal usul’ di … [judul ‘stasiun’ tipi ny apa yah…] trans tv kmaren ni dak?? katany minum kopi yg aman tu paling banyak 2 cangkir perhari.
:: ea_12h34
tanah basah? maksud? β
kalau aroma kopi instan dan kopi bungkus sih tahu…
*ditimpuk sandal*
:: whitedevil
heeh. saya baru tahu, tuh. kalau saya sih paling banyak juga dua cangkir, tapi lebih sering satu cangkir saja, sih.
yah gituh aromanya kayak aroma tanah basah yang tersiram hujan
ngopi yuk, kopi item oke, biar dibilang kakek kakek ga peduli
:: ea_12h34
…sentimental sekali, kedengarannya
:: nisrina
boleh… mau menemani saya?
ni…tak kasi…
~o)
ehehe…
semoga bermangpaat
π
:: chiq
maaf mbak, nggak terima emoticon YM di sini. kopinya diantar ke tempat saya saja, terima kasih
untung gak pasang emoticonnya YMklo mau nikmati kopi…jangan minum kopi pake gula…, pertama aromanya dulu… baru rasa kopi murninya..,klo bisa njalani itu baru ningkat dari amatir ke profesional…, jadi ngga-lah dibilang amatir/profesional dari harga kopi yang diminum..hehehheee..
mau coba kopi luwak dari lampung…
call me..
:: susanto
wah, saya sih sampai sekarang amatir saja. masih belum bisa membedakan rasa berbagai macam kopi, apalagi sampai jenis-jenis kopi yang ‘unik’.
sampai sekarang sih masih begitu-begitu saja… yah, pokoknya saya suka minum kopi π
btw, salam kenal, yah. terima kasih infonya π
Kopi itu kehidupan.
manis, pahit, asem, asin yang bikin nikmatnya kopi
betul?
halo..para pecinta kopi…pa kabar? salam kenal…….
nama ku Ranto Ari Pratama from Makassar. benar pecinta kopi………… ………….?dah coba kopi Toraj.?Nggak afdol loh.k’lo pecinta kopi lalu belum mencoba nikmatnya kopi toraja………….he……….he……….he…………he……..
oh ya, kebetulan sekarang saya lg usaha kopi toraja namanya “kopi sangrapuan”. Mw Nyoba atau tahu lebih lanjut…..?buka ki’ websitenya:www.sangrapuan-coffe.com
salam kenal….telah banyak dibuktikan secara ilmiah efek positif kopi terhadap kesehatan.
Mohon riview produk kami.
Eyang Sahid Coffee
kopi luwak bukan sekedar mitos…
saya sendiri secara kolektif mengumpulkan kotoran luwak dari para petani..yang tentu saja terdiri dari banyak biji kopi.
kalau ingin merasakan kopi luwak robusta jawa yang nikmat silakan kontak saya di 081392357535. atau email spider_boel@yahoo.co.id
atau yang “risih” sama kopi luwak, saya juga jual kopi robusta jawa matang pohon diolah dengan cara tradisional.
saya mau jual kopi luwak kalau ada yang mau beli dan mesan bisakan hubungi ke no aku ini
soalnya kopinya masih bagus dan harum
dan sangat bagus
kalau ada yang berminat harap hubngi ke no ini ok ok ok π
hp : 08887638261
waaaa, Terima kasih banyak buat ilmu barunya mas. berguna banget
buat ane yg memulai usaha kopi, mohon restunya