kara no kyoukai #4: the hollow

bicara tentang Kara no Kyoukai, berarti bicara mengenai standar tinggi yang telah ditetapkan oleh rangkaian film yang telah menginjak installment keempat dari keseluruhan tujuh bagian ini. tentu saja, karena masing-masing bagian memang diproduksi sebagai sebuah film — di negara asalnya, untuk konsumsi bioskop — maka review untuk masing-masing installment juga dituliskan secara terpisah di sini.

Overlooking View, berhasil dengan sangat baik. Murder Speculation masih mempertahankan standar tinggi yang ditetapkan oleh film pertama, sementara walaupun Remaining Sense of Pain bukannya tanpa kekurangan, toh film tersebut tetap tampil sebagai tontonan yang memikat.

bagian keempat dari tujuh bagian Kara no Kyoukai ini dirilis dengan subjudul The Hollow — atau dalam judul aslinya, Garan no Dou.

[knk4-00.jpg]

Maret, 1996. beberapa jam setelah akhir cerita Murder Speculation, Ryougi Shiki diceritakan mengalami kecelakaan setelah pertemuan terakhirnya dengan Kokutou Mikiya di kediaman keluarga Ryougi. Mikiya yang turut mengantar Shiki ke rumah sakit tampak masih terguncang dengan rangkaian peristiwa pada beberapa jam sebelumnya, yang diakhiri dengan kecelakaan yang nyaris menewaskan Shiki.

Juni, 1998. dua tahun setelah pertemuan terakhirnya dengan Mikiya, Shiki masih terbaring koma di ruang perawatan. sementara itu, Mikiya kini bekerja kepada seorang magus bernama Aozaki Tohko, yang kemudian mengetahui kisah tentang Shiki dan keluarga Ryougi.

dua tahun setelah koma, Shiki kemudian terbangun… namun tampaknya bukan hal yang mudah, ketika ia menyadari bahwa ‘Shiki’ yang selama ini menjadi separuh dirinya telah menghilang. belum lagi bahwa ia kini memiliki Eyes of Death Perception, yang memungkinkannya melihat garis-garis kematian pada benda-benda di sekitarnya…

[knk4-01.jpg]

memasuki installment keempat dari Kara no Kyoukai, film ini akan sulit dipahami tanpa pemahaman akan keadaan dan cerita pada film pertama sampai ketiga. walaupun latar waktu dari masing-masing chapter bersifat anachronic (secara kronologis, urutan waktu dalam Kara no Kyoukai sejauh ini adalah #2, #4, #3, #1), banyak penjelasan-penjelasan mengenai konsep dan latar belakang dari dunia dalam serial dengan genre thriller, action, dan supernatural ini yang disajikan pada film sebelumnya — khususnya pada film kedua yang mengambil latar waktu persis sebelum film ini.

tentu saja, sebaiknya anda menonton film ini sejak installment pertamanya untuk benar-benar mendapatkan grasp dari film ini. konsep-konsep seperti Death Perception, lalu keberadaan Shiki dan ‘Shiki’, juga cerita tentang keluarga Ryougi merupakan elemen cerita yang cukup kompleks dan merupakan prasyarat untuk dapat benar-benar memahami jalan cerita dari film ini.

secara umum, film ini tidak menawarkan banyak hal dari segi pengembangan cerita; plot relatif linear, walaupun ide yang diperkenalkan dalam perjalanan cerita juga memang tidak untuk konsumsi film dengan durasi panjang. bagusnya, film ini tampil dengan durasi ‘hanya’ 46 menit, dan dengan demikian film ini masih terselamatkan dari kemungkinan berpanjang-panjang yang tidak perlu.

bicara tentang plot yang relatif linear, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa walaupun dengan pace yang relatif lambat, film ini tidak sampai jatuh membosankan. ada bagian-bagian yang tampak sedikit mubazir, tapi toh tidak mengganggu. sedikit pseudo-twist tampil menunjang jalan cerita, dan keseluruhan jalinan cerita tertata dengan rapi.

[knk4-02.jpg]

visual… masih di atas rata-rata, khususnya untuk adegan-adegan yang mengutilisasi landscape untuk latar belakang. artwork masih dieksekusi dengan baik, walaupun beberapa kekurangan (yang sebenarnya tidak terlalu signifikan) masih dapat diperhatikan di beberapa bagian film ini. bisa dikatakan visually astounding, walaupun dengan beberapa catatan sih.

dalam film ini, scores masih ditangani oleh Yuki Kajiura, untuk Kalafina Project… jadi sepertinya nggak perlu dijelaskan panjang-panjang juga sih. beberapa nomor untuk scores didasarkan kepada ARIA yang masih dibawakan oleh Kalafina, yang juga menjadi ending theme dari film ini. sedikit pop, sedikit klasik, sedikit gothic… hasilnya adalah komposisi dan soundtrack yang tampil luar biasa dalam mengiringi film ini.

film ini masih mempertahankan gaya penceritaan yang disajikan oleh tiga film sebelumnya; tidak banyak dialog yang tidak perlu, dan cukup banyak elemen dalam film ini dijelaskan secara selintas-lalu, dengan beberapa cue yang harus ditafsirkan oleh pemirsa. bukannya buruk sih, tapi pendekatan ini mungkin akan kurang sesuai untuk beberapa pemirsa. saya sendiri cenderung lebih menyukai model storytelling seperti ini, jadi mungkin tergantung selera sih.

tentu saja, yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa film ini masih menyisakan teka-teki mengenai apa-apa yang belum terungkapkan dari film pertama sampai film ketiga. pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang terjadi dalam beberapa jam antara akhir cerita Murder Speculation sampai awal cerita The Hollow masih dibiarkan belum terjawab — kemungkinan, hal ini akan disajikan pada installment terakhir dari serial ini.

[knk4-04.jpg]

secara umum, tidak ada yang bisa dikeluhkan dari film ini — khususnya kalau dibandingkan dengan tiga installment sebelumnya yang telah dirilis untuk Kara no Kyoukai. visual jauh di atas rata-rata, sound tampil luar biasa, dengan jalinan cerita yang tertata rapi untuk sebuah film yang (bagusnya) tidak sampai jadi berpanjang-panjang.

sejujurnya, film ini kembali memenuhi semua ekspektasi saya terhadap adaptasi dari serial Kara no Kyoukai di layar lebar. memasuki bagian keempat dari tujuh bagian Kara no Kyoukai, film ini masih mempertahankan standar tinggi yang ditetapkan oleh tiga installment sebelumnya untuk karya yang konsep aslinya dikembangkan oleh TYPE-MOON ini.

mengenai standar tinggi ini… yah, hal ini memang masih harus dibuktikan sampai installment terakhir di bagian ketujuh nanti. tapi setidaknya, untuk saat ini Kara no Kyoukai adalah tontonan dengan kelas tersendiri.

9 thoughts on “kara no kyoukai #4: the hollow”

  1. cara ngebahas anime macem ini malah jadi kayaq spoiler aja…
    kayaqnya selama ini studio TYPE-MOON ngerilis anime kelam semua ya? tau ga anime bikinan TYPE-MOON yang agak ceria en nge-jreng gitu?

    *puter Toradora! lagi…*

    Reply
  2. ^

    nggak ada spoiler kok… soalnya material-material itu memang sudah ada sejak film pertama. sinopsis yang buat pengantar itu cuma cerita dari beberapa menit pertama, percaya nggak percaya. :mrgreen:

    TYPE-MOON memang khas buat genre kayak begini, sih. Fate/Stay Night sama Tsukihime juga genrenya sejenis. mungkin preference aja, tapi saya sih lebih suka kayak begitu.

    Reply
  3. baru nonton yang ke-4
    sebenernya saya kurang begitu suka sama alur cerita yang kelam dan sedikit lambat, tapi saya salut buat kara no kyoukai karena penyajian cerita yang unik (alurnya maju-mundur) dan bikin penasaran..
    Btw, shiki pdhal bagusan rambutnya panjang gitu..lebih manis, IMO :mrgreen:
    Eh yud, saya penasaran nih, itu touko itu orang yang sama ga sih sama karakter yang ngasih kacamata buat tohno shiki di tsukihime? mirip gitu abisnya ^^

    Reply
  4. Eh yud, saya penasaran nih, itu touko itu orang yang sama ga sih sama karakter yang ngasih kacamata buat tohno shiki di tsukihime? mirip gitu abisnya ^^

    bukan, kalau di Tsukihime itu Aozaki Aoko. konon katanya adiknya Tohko, tapi secara ofisial nggak ada hubungan cerita banget antara Kara no Kyoukai sama Tsukihime sih. memang ada beberapa cue soal hubung-hubungan cerita Fate-Rakkyo-Tsukihime, tapi ya masih teori, nggak pernah dinyatakan secara ofisial sama yang bikin.

    Shiki, rambut panjang? nggak deh. saya sih lebih suka yang rambut pendek… :mrgreen:

    ~Shiki,
    ~kamu itu memang bagusnya pakai rambut pendek sajaaaa!! xD xD

    Reply
  5. Shiki, rambut panjang? nggak deh. saya sih lebih suka yang rambut pendek… :mrgreen:

    ~Shiki,
    ~kamu itu memang bagusnya pakai rambut pendek sajaaaa!! xD xD

    yud1, kamu nggak boleh membandingkan seorang cewek sama cewek lain. Kalau yang satu terlihat cantik dengan rambut pendek, bukan berarti yang lain jadi jelek kalau berambut panjang… =3

    *dihajar*

    Reply
  6. wah blm pernah nonton anime ini. sekarang jarang nonton anime sih..
    tapi gaya anime memang khas ya..kadang lambat dan benar2 butuh konsentrasi tinggi…ceritanya itu lho, tapi klo yang weird, saya pasti suka :mrgreen:

    apa ini pembuatnya sama dengan ghost in shell? gambarnya sekilas sama keknya..atau engga ya…

    saya seneng banget sama Witch Robin Hunter, tapi itu udah jadul banget. yud punya ga? *niat pengen di review in*

    Reply

Leave a Reply to Asop Cancel reply