now and back then

aku berjanji, aku tidak akan menangis sampai aku selesai menuliskan ini.

(iyalah, aku kan sudah jauh lebih dewasa daripada waktu itu…)

;

aku ingat sewaktu aku pertama kali menyentuh komputer. kita belajar cara pakai DOS.

aku ingat sewaktu aku mencoba utak-atik QBASIC, dan engkau bilang bahwa bukan begitu cara main GORILLA.BAS

aku ingat sewaktu aku menonton engkau main ‘Prince of Persia’, dan aku ikut panik ketika kita kehabisan waktu yang cuma satu jam itu.

aku ingat sewaktu engkau bertanya bagaimana cara main ‘Solitaire’, dan dengan bangga aku bilang bahwa aku ‘sudah bisa’.

aku ingat sewaktu engkau tertawa karena aku tidak bisa main kubus rubik (“itu terlalu susah buatmu”, demikian kau bilang). padahal aku yakin engkau juga tidak bisa.

aku ingat ketika aku menggambar, dan engkau mengatakan gambarku ‘bagus’. aku tahu bahwa gambarku ‘jelek’. tapi aku juga tahu bahwa engkau jujur.

aku ingat ketika engkau mengatakan ‘Marco van Basten itu pemain hebat’, dan aku bilang ‘belanda itu penjajah’. sekarang, aku mendukung ‘total football’ untuk piala dunia.

itu saat-saat yang menyenangkan. dulu.

;

aku ingat saat-saat aku membuatmu marah, dan aku juga sama marahnya. waktu itu aku sangat bodoh.

aku ingat saat aku mengatakan bahwa engkau ‘kolot’, sementara engkau mengatakan bahwa aku ‘belum cukup dewasa’. aku tidak tahu apakah saat itu aku benar. tapi yang jelas, sekarang aku tahu bahwa saat itu engkau benar.

aku ingat saat-saat aku mengatakan hal-hal yang mungkin ‘menyakitkan’ untukmu. sekarang aku tahu, aku salah besar.

aku ingat saat-saat aku mengatakan ‘komik itu bagus’, sementara engkau mengatakan sebaliknya. tapi sampai saat ini, aku tidak berubah pikiran. seandainya mungkin, kurasa engkau akan bisa memahami sekarang.

itu dulu. saat-saat di mana aku dengan bodoh melakukan begini-dan-begitu. dan engkau dengan sabar berada di depanku. mencoba untuk mengerti, dan mencoba untuk menjelaskan.

;

kurasa, mungkin terlalu singkat waktu yang ada. tapi aku tidak kecewa.

wanita yang kau cintai adalah orang yang hebat; engkau sungguh beruntung.

orang-orang yang kau sayangi akan tetap dan terus melangkah; dan kau boleh bangga karena itu.

dan aku; seandainya bisa, akan kukatakan ini: aku akan melanjutkan tugasmu; engkau tidak perlu khawatir.

;

tapi, seandainya bisa; aku berharap.

mungkin saat-saat santai di mana kita bisa minum kopi dan mengobrol di sore hari.

atau membicarakan mengenai hal-hal tidak penting: cinta, kekaguman, dan apalah sebagainya.

dan mungkin, engkau akan tertawa dan mencela-cela, betapa ‘bego’-nya aku soal ini. tidak apa-apa, kok. kau memang lebih jago. aku sudah melihat buktinya.

hanya saja; itu – tidak mungkin. tapi kurasa, saat ini aku tidak ingin terlalu peduli soal itu.

;

engkau tahu, ada terlalu banyak hal yang ingin kukatakan. dan terlalu sedikit hal yang bisa kukatakan. tapi, kurasa, aku ingin engkau tahu; aku baik-baik saja. dan aku ingin engkau tahu; aku menyesal pernah melakukan hal-hal bodoh yang mungkin menyakitimu.

;

kurasa, mungkin terlalu singkat waktu yang ada. tapi aku tidak kecewa. kenangan ada, karena saat-saat itu tidak akan selalu ada. dan kenangan ada, karena kita akan tiada.

;

engkau tahu, ada satu hal yang seharusnya sudah kukatakan sejak dulu, dan sampai saat ini tidak pernah kukatakan.

“aku sayang padamu. dan aku bangga padamu.”

terlambat, yah. seharusnya aku sudah mengatakan hal ini sepuluh tahun yang lalu.

;

tadi aku berjanji, bahwa aku tidak akan menangis sampai aku selesai menuliskan ini.

…engkau tahu? aku hampir saja berbohong.

___

untuk ayahku.

seseorang yang telah mengajarkanku banyak sekali hal, bahkan setelah ia tidak mampu lagi mengajarkannya kepadaku.

2 thoughts on “now and back then”

Leave a Reply to yud1 Cancel reply