omong-omong piala dunia (lagi)

yah. saat ini piala dunia telah menyelesaikan putaran perempat final, yang berarti perjalanan ke tangga juara akan ditentukan oleh tiga pertandingan lagi (dua semifinal dan final – juara ketiga? apa itu? =P ). dapat dipastikan tahun ini piala dunia kembali ke Eropa, sehubungan dengan hasil pertandingan di perempat final.

Jerman 1 – 1 Argentina (adu PK: Jerman)

Tim Tango terpaksa mengubur impian untuk menjadi juara dunia kali ketiga. gol dari Ayala dan Klose untuk kedua tim menghasilkan kedudukan imbang 1-1. adu penalti dimenangkan oleh Jerman. gw sudah memperkirakan seperti itu ketika pertandingan memasuki adu penalti. catatan kiper Jens Lehmann memang cukup baik kalau soal tendangan penalti.

akhirnya? begitulah. Lehmann ternyata bisa membuktikan diri sebagai pengganti Oliver Kahn.

…sayang juga sebenarnya. gw cukup suka melihat permainan Argentina. tapi Lionel Messi ternyata tidak diturunkan dalam pertandingan kemarin. yah, sudahlah. adios Argentina.

Italia 3 – 0 Ukraina

…kurang apa lagi? Gianluca Zambrotta dan Luca Toni menyumbangkan gol untuk kemenangan Italia. bisa dikatakan kedua tim memang beda kelas. well, Ukraina sudah berjuang dengan baik. sebagai tim debutan, sampai ke perempat final telah melewati target awal mereka, yaitu lolos penyisihan grup.

salah satu kekurangan Ukraina adalah tidak adanya motor serangan dari lini tengah. walaupun di depan ada Shevchenko, pasokan bola tidak mengalir dari lini tengah. yah, Ukraina memang tidak punya playmaker yang mumpuni.

Luca Toni akhirnya membuktikan diri bisa mencetak gol di piala dunia. Italia ternyata tidak terlalu ‘terganggu’ dengan skandal suap di liga domestiknya. yah. Italia lolos.

Inggris 0 – 0 Portugal (adu PK: Portugal)

buat penggemar Inggris: berita buruk. God didn’t save the queen this time. dalam adu PK, ternyata penjaga gawang Alexandre Ricardo masih terlalu tangguh untuk penendang PK Inggris. sebenarnya bukannya Inggris lemah dalam adu penalti (eh.. tapi sejarahnya begitu, sih =P ), tapi memang Ricardo sedang tampil sangat baik. semua PK pemain Inggris berhasil ditebak arahnya dengan baik – walaupun tidak semua berhasil dihalau. kegagalah dua kali PK Portugal ternyata tidak membuahkan kegagalan – Portugal layak berterima kasih kepada penjaga gawang yang satu ini.

kartu merah Wayne Rooney ikut mensukseskan kemenangan Portugal. kartu merah yang tidak perlu, sebenarnya. adalah wajar ketika kartu merah diberikan kepada pemain yang dengan jelas menginjak pemain lawan. anak ini masih perlu belajar mengontrol emosi, rupanya. mengingatkan pada pengalaman Inggris di Prancis 98. kartu merah David Beckham akhirnya mengantarkan Inggris kalah dalam adu penalti. sekarang? kasus yang mirip. tapi kali ini aktornya adalah Rooney.

Portugal lolos ke babak berikutnya – generasi emas kedua akhirnya kembali membawa Portugal ke semifinal.

Brasil 0 – 1 Prancis

Zidane belum habis. Ronaldinho kehilangan sihir. dan Henry mengubur Brasil. reuni final Prancis ’98 ternyata gagal membalaskan dendam Brasil. lagi-lagi, Brasil dipaksa keok di kaki Prancis. pressing yang diterapkan Prancis ternyata sangat efektif menahan pasokan bola Brasil. Ronaldinho hampir tidak pernah dibiarkan menerima bola dengan posisi enak – kalau tidak membelakangi gawang, hampir pasti dijaga oleh dua-tiga orang. praktis, tidak banyak peluang yang diperoleh Brasil.

Prancis kembali ke pola lama 4-5-1 (akhirnya pelatih Raymond Domenech sadar juga.. =P ) yang menumpukan permainan di lini tengah, meninggalkan Thierry Henry sebagai striker tunggal. Zidane masih sebagai playmaker, dan ternyata dia membuktikan diri belum habis. pass-pass yang mengalir dari kakinya berkali-kali membuka celah di pertahanan Brasil – hal yang tidak berhasil dilakukan oleh Ronaldinho. masih dengan teknik tinggi seperti delapan tahun lalu – man of the match seharusnya cukup layak untuknya.

dan puncaknya adalah tendangan bebas Zidane yang disambut dengan baik oleh Henry. 0-1 untuk keunggulan Prancis. dan Brasil pun terpaksa pulang.

Leave a Reply