‘aku berangkat, bu!’

kau belum bisa bicara, tapi aku tahu
dan kurasa, hal itu sudah cukup jelas untukku
matamu bulat memandang dunia
senyummu seolah ingin mengatakan
“aku berangkat, bu!”

ayahmu meletakkanmu di kereta bayi
siap untuk petualanganmu yang pertama
jalan-jalan di kompleks rumah
dan para tetangga berkomentar
“wah, ayahnya baik sekali!”

waktu berlalu, dan kau juga berubah

dengan seragam taman kanak-kanak
dan tas ransel serta buku gambar
percaya diri dengan gigi bayi dan sepatu baru
dan kau mengatakan
“aku berangkat, bu!”

kau berjalan melewati pagar
melambai kepada tetangga yang menyapa
petualangan baru untukmu
dan para tetangga berkomentar
“aduh, anak itu manis sekali!”

waktu berlalu, dan kau juga berubah

kau menunggu mobil jemputan ke sekolah
dengan roti bakar dan segelas susu di meja
terburu-buru dengan seragam putih-merah,
dan kau mengatakan
“aku berangkat, bu!”

matematika dan bahasa indonesia
teman-teman dan guru yang baru untukmu
dan PR yang kadang lupa kau kerjakan
“aku tidak disetrap,” katamu
“cuma disuruh berdiri di depan, kok”

waktu berlalu, dan kau juga berubah

berangkat pukul enam tiga-puluh setiap pagi
menghabiskan segelas susu, kau siap berangkat ke SMP
takut terlambat kalau sarapan, katamu
dan kau mengatakan
“aku berangkat, bu!”

aku melihatmu tumbuh dan sedikit berubah
dari dihukum karena terlambat masuk kelas
sampai cerita tentang seorang cewek manis di sekolah
yang ibunya beberapa kali mengajakmu pulang bareng
kok aku tahu? jelas, ibunya kan teman arisanku

waktu berlalu, dan kau juga berubah

sekolah dan kos di tempat yang jauh
pulang ke rumah seminggu sekali dalam perjalanan panjang
dengan seragam putih abu-abu dan ransel ABG
dan kau mengatakan
“aku berangkat, bu!”

jauh dari rumah dan keluarga
petualanganmu yang lain dimulai
belajar berdiri di atas kakimu sendiri
dan tiba-tiba, kau jadi terasa agak jauh
aku sadar, kau sudah mulai dewasa

waktu berlalu, dan kau juga berubah

kau tidak lagi memakai seragam, kini kau pergi kuliah
celana kargo, jaket dan sepatu kets menemanimu sekarang
sarapan dengan sisa makan malam kalau sempat
dan kau mengatakan
“aku berangkat, bu!”

kau menjadi teman bicaraku di akhir minggu
nonton drama jepang atau korea di TV
dan tiba-tiba kau punya uang sendiri
sedikit iseng dan cuek, kau mirip sekali dengan ayahmu
aku tahu, kau sudah semakin dewasa sekarang

mungkin nanti, kau akan berubah lagi

dengan kemeja dan kunci mobil, kau siap berangkat kerja
masih sarapan dengan makanan sisa, tapi kau sudah biasa
tidak lupa dasi yang rapi dan pantofel yang mengilap
dan kau akan mengatakan
“aku berangkat, bu!”

coba saja untuk menjadi dewasa, ini tantangan untukmu
pergilah sana dan taklukkan dunia,
tapi untukku kau akan selalu menjadi
seorang anak yang lucu dan imut-imut
yang memandang dunia melalui mata bulatnya

pada saatnya nanti, mungkin kau akan mengerti
ketika kau melihat bayangan dirimu dulu
dalam diri anak kecil yang tiba-tiba muncul di rumahmu
dan kau akan mencintainya seperti aku mencintaimu

8 thoughts on “‘aku berangkat, bu!’”

  1. :: RisaWamuRa

    hmm. kejam? biasa, pikiran anak muda…

    …belakangan, kalau sudah sedikit pintar, bakal mikir lagi

    “kok gw bego banget, yah?”

    santai aja… *pengalaman*

    :: sora-kun

    …berani bayar berapa? :mrgreen:

    Reply
  2. nama saya yud1…

    …gak pake mas/om/pak/ atau apapun itu. :mrgreen:

    silakan, silakan. kalau mau di-publish, lihat di License, yah. terima kasih sebelumnya. 🙂

    Reply
  3. ga bole dpanggil ‘mas’ ‘om’ ‘pak’?! kalo ‘bang’, ‘uda’, boleh gt? tp tnang apple ga bakal manggil ‘atau apapun itu’ kok!! ya deh lain kali ga make sapaan ky gt lg,, (…tp ga janji loh..) lain kali, lain kali, tp kali ini masi bole toh mas

    bpk ni PD kali, ga bakal aku publish lah.. plg dprint sekian rangkap, trus djilid bagus bagus, trus dkasi k org yang mau nukar dgn bbrp lembar puluh ribuan,, itu aja kok ””

    skali lg,, makasi ya mas

    Reply
  4. yeey, maksudnya itu kalau mau ditulis di blog atau forum atau di mana kek. geeran banget sih ini anak :mrgreen:

    *hmm*

    *perasaan dulu manggil ‘yud1’ doang, kok sekarang jadi pake embel-embel yaa* 🙄

    Reply
  5. Nyoosssshhh….!!

    Ibarat minuman, rasanya seperti cokelat panas yang diminum pas bulan februari.
    (maksudnya bukan valentine-an, tapi karena teringat seseorang yang kebanjiran bln Februari tahun lalu)

    Ibarat makanan, seperti nasi yang bagi orang Indonesia sangat mengenyangkan, tapi selalu dicari setiap hari
    karena tiada hari tanpa nasi…

    Ibarat warna, seperti hijau transparan
    Qt bisa mandang apapun meleluinya sehingga warnanya telah disamar
    Jadinya adem banget.
    Penasaran ? Cobain deh pake kacamata 3D…hehe

    Reply

Leave a Reply to Faira Cancel reply