spending a day off

kemarin, gw menghabiskan waktu dengan jalan-jalan ke toko buku. sebenarnya nggak ada yang istimewa amat, karena disebabkan oleh sesuatu hal (baca: alasan finansial =P ) nggak ada sebuah pun buku yang gw beli. tapi setidaknya, ada beberapa buku yang bisa gw pinjam… (yah, hidup mahasiswa =) ). lengkapnya sebagai berikut.

gw sedang jalan-jalan ke salah satu toko buku di jakarta, yang katanya cukup lengkap. dan biasa, kalau gw jalan-jalan ke toko buku, gw akan lebih sering membolak-balik cover buku (untuk melihat sinopsis atau ringkasan bahasannya) daripada memutuskan untuk membeli. dan sebenarnya sih, ada beberapa buku yang ingin sekali gw baca (berhubung bahasannya menurut gw menarik, dan beberapa yang lain memang juga menarik minat gw), tapi lagi-lagi karena suatu alasan (baca: alasan finansial -lagi- =P ) gw berakhir dengan keadaan ‘belum bisa memiliki buku tersebut’.

OK. jadi ada beberapa buku yang gw lihat.

komik. nggak terlalu tertarik, soalnya nggak ada komik baru yang sedang gw baca saat ini. ada beberapa komik shoujo (nggak doyan, tapi kalau ada dibaca juga), komik shounen (gw suka baca dan pinjam punya orang), dan komik amerika (wolverine? justice league? the avengers? ada…). semua dari kategori yang cukup sering gw baca dan amati. tapi sayangnya, nggak ada yang benar-benar menarik minat gw.

novel. Da Vinci Code dengan desain sampul baru pasca produksi film layar lebarnya. nggak tertarik, sudah pernah baca. lagipula menurut gw agak mengecewakan… (ini subjektif sih). Chronicles of Narnia. hm. kayaknya seru. tapi terlalu fantasi. nggak doyan. Eldest (sekuelnya Eragon) sempat gw lirik. yah, mungkin kapan-kapan. beberapa chicklit. salah satunya bercerita tentang seorang cewek tomboy dan cowok sok-cool tapi sengak… langsung lewat tanpa gw baca lebih lanjut. hm. nggak ada yang menarik minat. Digital Fortress-nya Dan Brown sempat gw lirik, tapi seorang rekan gw menyatakan bahwa dia ‘tidak merekomendasikan judul tersebut’. yah. sudahlah.

psikologi. Why Men Don’t Listen and Why Women Can’t Read Map (semoga gw nggak salah ingat judulnya) menurut gw cukup menarik. bolak-balik halamannya sebentar, dan gw mendapat beberapa pengetahuan gratis mengenai psikologi cowok dan psikologi cewek. lumayan bagus, sepertinya. gw berencana meminjam kalau ada yang punya. mungkin juga beli sendiri kalau sudah punya cukup uang (sekarang sih belum =( ). ada lagi. sebuah buku berjudul Blink. intinya membahas mengenai bagaimana pikiran manusia memproses informasi ketika diekspos kepada sesuatu yang ‘baru’ pada detik-detik pertama. sebenarnya yang ini menarik minat gw. gw nggak beli, tapi ternyata sudah dibelikan sama orang lain.. *thank you very much…* =)

sejarah. ada sebuah buku yang membahas mengenai bagaimana ‘demokrasi melahirkan kediktatoran’. sayangnya, gw lupa judul persisnya apa. membahas contoh-contoh seperti Hitler, Napoleon, dan Soekarno. cukup menarik. gw sempat baca-baca sebentar. tapi nggak jadi beli juga, sih. ada lagi buku yang membahas mengenai kejahatan perang. sayangnya, gw juga nggak ingat judul lengkapnya. kalau nggak salah ‘20 orang … (lupa lanjutannya)’ atau seperti itulah. membahas bagaimana pertentangan ideologi harus dibayar dengan nyawa ribuan prajurit, dan lebih parah lagi: puluhan ribu nyawa warga sipil. sempat buka-buka sebentar. contoh tokoh-tokoh yang ada di antaranya Mussolini, Hitler, dan Milosevic.

terakhir. literatur. ini bagian kesukaan gw. biasanya gw tertarik dengan bahasan yang berkaitan dengan sejarah, atau kajian lintas agama yang berhubungan dengan sejarah, dari sisi akademisi. untuk yang terakhir ini contohnya misalnya A History of God-nya Karen Armstrong (diterjemahkan dalam bahasa Indonesia: Sejarah Tuhan). beliau ini adalah salah seorang penulis yang memfokuskan bahasannya kepada pembahasan mengenai agama Judeo-Christian: Islam, Kristen, dan Yahudi. salah satu kelebihannya adalah akurasi dan keberimbangan dalam menulis mengenai ketiga agama tersebut, dalam tulisan yang mudah dimengerti.

ada buku Battle for Gods tulisan Karen Armstrong (diterjemahkan: Berperang Demi Tuhan) yang mengingatkan gw bahwa gw dari dulu ingin sekali membacanya secara lengkap (tapi karena kesibukan, jadi… tahu sendiri-lah =P ). yah, sudahlah. mungkin gw akan pinjam dari salah seorang rekan gw. atau, ada yang mau meminjamkan kepada gw? gw bersedia menerima pinjaman dengan tangan terbuka… dan janji untuk mengembalikan buku tersebut dalam keadaan utuh seutuh-utuhnya =).

ada lagi sebuah buku berjudul The Crusade; Islamic Perspective tulisan Carole Hillenbrand (diterjemahkan: Perang Salib: Sudut Pandang Islam). beliau ini adalah salah seorang guru besar dan sejarawan dari University of Edinburgh. menurut gw hal ini cukup menarik mengingat selama ini pembahasan mengenai Perang Salib selalu (atau sangat banyak) didasarkan pada perspektif Barat (atau baca: Eropa). silakan lihat literatur yang banyak beredar saat ini kalau nggak percaya. dan akhirnya, (bagusnya) buku tersebut dibeli oleh seseorang yang dengan senang hati bersedia meminjamkannya kepada gw… *terimakasih banyak juga* (hidup mahasiswa! =P)

begitulah. akhirnya, gw nggak beli apa-apa. tapi setidaknya, gw melihat ada beberapa buku yang akan jadi ‘incaran’ gw untuk kunjungan berikutnya… dan meminjam ke beberapa orang tentunya. setidaknya, sesuatu tidak sia-sia.

diamonds in my heart

sekarang jam 0101, dan gw sedang menulis di sini (iyalah). nggak, sih. sebenarnya lebih tepat kalau dikatakan ‘tiba-tiba gw ingin menulis’. yah, begitulah pokoknya.

anyway, sekarang ini gw sedang mendengarkan lagu ‘Diamonds in My Heart’ yang jadi ED theme dari sebuah game yang berjudul ‘Chocobo Racing’. dulu game ini dirilis di konsol Sony PSX. ada yang pernah main? really, it feels nostalgic to listen to the song. how long has it been? 7 years? 8 years? sudah lama banget, deh.

sebenarnya, dimulai dari beberapa hari yang lalu. seorang rekan gw yang bernama Wahyu Mirza (aka Wahyu, atau ‘Why’ juga boleh) bertanya ke gw apakah gw punya lagu tersebut dalam format mp3. gw punya. dan jadilah file tersebut di-copy, dan sekarang gw sedang mendengarkannya kembali setelah sekian lama. and it really brings back memories. berikut potongan dari lagunya.

i still remember the days
when we had a long, long time to share
until I saw you there
looking as tired as I used to feel

hello, I said unsurely
you smiled a little shyly
soon we knew we would go on
together on a journey to our dreams

hand in hand, forever and far more
we would run, we’d never have enough
didn’t even care to ask
how far away from home
we’d have to go

on and on, the hours tick away
so the memories can go astray
oh i miss the never-ending road
and sure
i’d rather be with you

sweet summer breeze,
or autumn leaves,
move in the sky

and blooming flowers of spring,
friends and their laughter,
precious and kind,
let all shine like diamonds in my heart….

-Vicki Bell-
-Diamonds in My Heart-

oh. iya. ini pesan dari yud1 untuk seseorang:

begin:

i’m missing the old days. do you?

:end

perhatian: anak csui04 dilarang ke-GR-an =P

…maksud gw, itu bukan untuk anak csui04.

~santai =)

seeing over things

sebelumnya, tulisan ini (lagi-lagi) tidak ditujukan untuk menyinggung atau mendiskreditkan orang lain… (capek juga nulis begini terus, apa gw harus bikin ‘Acknowledgement’ yah? di bawah ‘License’, mungkin? =P ). whatever. kalau anda mau tahu, kutipan berikut benar-benar terjadi, tapi telah dimodifikasi sedikit pada beberapa bagian. jadi, bukan direkayasa untuk kepentingan tertentu.

ngomong-ngomong, gw rasa gw bakal malas kalau harus selalu menulis hal-hal di atas untuk setiap tulisan gw yang berhubungan dengan psikologi manusia… *doh* mungkin benar bahwa gw perlu bikin ‘Acknowledgement’. yah. mungkin akan gw pikirkan nanti.

ada sebuah percakapan antara seorang anak dengan ayahnya.

“ayah!” kata seorang anak memanggil ayahnya. si anak ini tampaknya sedang emosi tinggi.

“..ya?”

“kenapa… kenapa ayah selalu melarangku begini-dan-begitu?! kenapa?! ayah bilang bahwa ayah sayang padaku, bahwa ayah tidak ingin aku terluka, tapi kenapa?! ayah tahu, ayah itu terlalu kolot!”

wah. anak ini agak kurang ajar, rupanya. tapi si ayah diam saja. baru kemudian menjawab.

“nak, kalau kamu bertanya ‘kenapa’, sesungguhnya dalam omonganmu barusan itu, kamu sudah menemukan jawabannya.”

dan memang begitulah adanya. jawaban dari pertanyaan si anak ada di pertanyaannya sendiri.

menarik kalau gw ingat lagi kutipan ini. betapa sebenarnya, kadang manusia terlalu sibuk untuk mencari apa yang mereka anggap sebagai ‘jawaban’, padahal mereka (mungkin tanpa menyadari) telah mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut. misalnya si anak dalam contoh tadi. dan kadang, manusia dengan mudah menyangkal apa yang telah mereka ketahui. mungkin untuk mendapatkan ‘rasa aman’. mungkin untuk menjaga ‘perasaan superior’. banyak, deh.

dan ada lagi sebuah variabel yang bernama ’emosi’. variabel yang bisa sangat menentukan dalam proses ‘melihat atau tidak melihat’. gw pernah ketemu orang seperti ini. catat: bukan anak csui04. gw malas disalahpahami kalau ada orang ke-GR-an.

jadi begini. orang tersebut ceritanya (karena sesuatu hal, mungkin salah gw juga, sih. sayangnya gw nggak merasa bersalah waktu itu) sedang dalam keadaan bisa dibilang ‘marah’ kepada gw. kenapa? yah, begitulah. hal yang susah dimengerti, kadang-kadang. dan selama beberapa saat (‘saat’ ini relatif, yah =P ), gw harus ‘bertahan’ dengan emosi yang tidak nyaman karena diberi attitude yang tahu-sendiri. tapi saat itu gw nggak merasa bersalah, sih. dan biasanya, orang-orang jenis ini nggak akan mau atau bisa berpikir kalau emosinya sudah menguasai. begitulah.

belakangan (‘belakangan’ yang lama, sebenarnya =( ), orang ini sudah agak tenang. lalu gw coba mengobrol pelan-pelan. masalahnya apa sih? oh, begini. oh. begitu. terus? oh. iya. maaf deh. gw nggak bermaksud kayak begitu. oh. iya.

dan ternyata, sebenarnya dia ini dalam keadaan yang ‘kalau lagi normal’ nggak akan marah karena keadaan seperti itu. masalahnya, dia memang lagi banyak tekanan saat itu, jadi… yah begitulah. bagaimanapun, gw harus minta maaf juga, sih. dan belakangan (yang jauuh lagi =) ) gw mengetahui bahwa saat itu dia sebenarnya berpikir bahwa ‘dia bisa memahami alasan gw berbuat begitu, tapi saat itu dia nggak peduli’. hm. rumit juga.

yah. sudahlah. akhirnya masalahnya selesai juga, sih. tapi gw belajar satu hal lagi. manusia… kadang bisa melihat atau tidak melihat, tergantung kepada apa yang ingin mereka lihat. kenapa? entahlah. banyak alasan. mungkin untuk menjaga harga diri. mungkin untuk mempertahankan eksistensi. mungkin tidak ingin dianggap inferior. mungkin karena tidak ingin dianggap ‘kalah’. dan hal seperti ini sebenarnya adalah naluri dasar manusia, yang hampir pasti dimiliki manusia di seluruh dunia.

dan kadang, gw merasa bahwa gw tidak akan bisa memahami manusia sepenuhnya, sekalipun gw berusaha sekuat tenaga. jangankan orang lain, kadang gw juga susah memahami diri sendiri, kok… =P.

(an attempt to) historical view of quran

on her own blog, a friend of mine named mika has just written about how the quran (a book of ‘kitab’ in islam, or similarly resembles how bible is in christian) has not been changed, edited, nor forged for a long history of 14 centuries. this, however, is still less older than bible, yet it is interesting so that i will try to write about it here. special credit goes to her for the inspiration.

so that we (temporarily) come to a conclusion so that some of my muslim friends may say that unlike the bible, which is said to ‘have many versions which in some cases may have some contradiction’, quran is said to be genuine, and as some of my muslim friends would say ‘its genuineness is kept by Allah, the God Himself’. this, however, is not my opinion, and i am not trying to say that bible do contain some contradictions, since i do not possess enough knowledge to claim that, nor do i have read much enough part of the bible. yet, i am also not intending to start a debate of genuineness of both bible and quran, since i don’t possess complete-yet-thorough knowledge about either of them. however, this article is intended to view quran from the historical aspects.

the development of documentation of quran started immediately as Muhammad (the rasulullah, or can also be said as ‘messenger of Allah’) deceased. this, however was led by the thought that something were ‘has to be done’ in order to keep the spirit of genuine-and-authentic islam. the documentation process of quran was never widely spoken before the time, since the existence of ‘huffadz’ (huffadz is a plural noun of hafidz, which literally means ‘someone who memorize’. in this context, it refers to the muslims who memorize the contents of quran) and the presence of Muhammad himself as the messenger who brought the contents of quran to the people. yet, by the time, many of the huffadz were deceased during the war after the decease of Muhammad, and so it started the thought of starting a massive documentation towards quran.

the process of documentation itself was not a one-go-and-succesful. there were conflicts about dialects (Arabians have several different dialects so that would make some different interpretation), writings, and interpretations. this process of documentation were done in the period of ‘Khulafaur Rasyidin’ (which refers to the successors of Muhammad as a social leader among the community by the time). it was an extensive search and still, it has conflicts within the process. and in the end, there were only one single copy, while the other copies were destroyed, in order to ensure an only version of quran. this first copy were later to be copied and claimed as what now known as ‘the holy quran’ all over the world. however, such subject will be too long to write down in detail within an article, so that i will not write it down here.

however, the genuineness of quran is still to be considered ‘valid’ since, through centuries, there were always huffadz who memorize the contents over the time. this, apparently, has been given full support of many islamic councils in many countries, so that the effort to keep the genuineness valid is ensured. however, there were some cases of ‘attempt to forge’ or ‘some mistake on writing’, but many – if not all – of them were detected and corrected beforehand.

in the end, what made the quran only has minor change (if not to say no change) through many centuries was started by an extensive, yet thorough process of searching, investigating, and confirming the contents. and yet, for the rest, the contents has been kept to stick to the original contents: not even a letter has changed, and it is kept by muslims all over the world.

any comments, suggestions, or corrections are welcome.

special credit: mika
message: i’m using english this time =)

komputer itu ‘bego’

dulu, gw berpikir bahwa komputer adalah benda yang hebat.

betul. coba bayangkan, apa yang bisa dilakukan oleh komputer anda saat ini. memutar musik mp3? nonton film? memproses persamaan matematika yang rumit pakai Matlab? melakukan perhitungan rumit mengenai lighting dan shadow dalam 3D-model? main game dengan AI yang membuat anda kadang-kadang malah kalah dari komputer? silakan dilanjutkan.

tapi itu dulu. sekarang, gw menyadari sepenuhnya bahwa komputer itu ‘bego’. alias, dia hanya bisa melakukan apa yang diperintahkan oleh orang yang menyuruh dia. kalau orang yang memberi perintah itu jago, maka dia akan melakukan hal yang baik. kalau tidak? dia bahkan tidak akan bertindak untuk mengingatkan. parah deh.

beberapa hari yang lalu gw mengikuti IPSC. IPSC ini kepanjangannya adalah Internet Problem Solving Contest, sebuah kontes adu jago di bidang menyelesaikan masalah, khususnya dengan menggunakan komputer. dengan kata lain, proses menyuruh komputer untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. peserta dibagi dalam tim. waktu itu gw berada dalam tim yang sama dengan Daniel Albert dan Abdul Arfan, dua orang rekan gw yang bisa dibilang ‘tertarik dan jago’ dalam programming. gw? gw hanya ‘tertarik’. ‘jago’? gw sama sekali nggak merasa jago. berusaha untuk ke arah situ sih iya. ya sudahlah, kira-kira seperti itu.

waktu itu, Arfan datang ke tempat gw dan bilang begini.

“yud, IPSC! sekarang!”

“hah? jam 8 kan?”

“bukan, tapi jam 7!”

dan saat itu jam 1912 kalau nggak salah. gw langsung online dari hotspot dan membaca soal. soal A.

“lho? ini kan gampang. cuma bagi-bagi permen, terus di-modulo n…”

“masa? cek lagi!”

“… iya, benar kok. coba aja.”

akhirnya kami turun ke lab 1101-03 dan mengambil komputer di baris paling depan. Arfan yang coding. tuh, benar, kan. e-mail kiriman ‘correct answer‘ untuk easy input dan hard input muncul beberapa saat kemudian. lanjut. pertanyaan B. pertanyaan ini mengenai ‘distribusi rasa senang’. yah, kalau bingung, silakan lihat sendiri contoh soalnya di website resmi IPSC.

gw coba coding. lho? kok salah? apa algoritma gw salah? coba lagi. salah lagi. ganti algoritma. salah lagi. apa gw salah algoritma lagi? tapi apa iya…

“bert, coba deh kerjain yang ini. menurut gw algoritma-nya itu… (begini-dan-begitu). apa gw salah algo, yah?”

dia bilang bahwa algo gw masuk akal. dan dia coba coding. kirim jawaban lagi. eh, salah. waduh.

dan gw masih mencoba memahami cara mengerjakan soal B untuk beberapa lama. dan akhirnya menyerah. pindah ke soal lain.

tapi gw kemudian mengetahui bahwa algoritma yang gw pakai ternyata ada celahnya, yaitu bahwa algoritma tersebut akan menghasilkan output yang berbeda untuk urutan data yang berbeda. sebenarnya sih Albert yang menemukan. tapi waktunya sudah terlalu sempit, dan nggak ada yang kepikiran algoritma lain.

selanjutnya terjadi beberapa hal, dan akhirnya tim kami berhasil mendapatkan beberapa poin hasil dari jawaban benar terhadap beberapa soal. perlombaan selesai jam 0000.

begitulah. akhirnya IPSC 2006 berakhir. terima kasih untuk rekan-rekan satu tim gw atas bantuannya kali ini.

dan tahukah anda? sekarang gw semakin percaya bahwa komputer adalah benda yang ‘bego’. padahal, kalau orang disuruh melakukan hal seperti soal B, besar kemungkinan orang tersebut akan bisa menemukan jawaban yang tepat dalam waktu relatif singkat. mungkin dalam beberapa kasus akan agak lama, tapi gw tetap berpendapat bahwa komputer itu ‘lebih bego’.

dan gw berharap (dan selalu berusaha agar) gw bisa lebih jago lagi dalam bidang programming dibandingkan saat ini.

‘tidak biasa’ di hari ini

masih ingat tulisan gw yang judulnya ‘school rumble: nigakki!’ ?

ada kejadian yang ‘tidak biasa’ hari ini.

tadi gw sedang mengecek e-mail gw yang ada di Gmail. tiba-tiba, ada dua mail yang baru masuk. subject-nya: [shards of memories] Please moderate: “school rumble: nigakki!” gw agak heran karena sudah agak lama gw menulis review anime tersebut. gw pikir ada apa…

ternyata, mereka melakukan comment di post gw yang bersangkutan. lho? rasanya gw nggak kenal pemilik nickname ini.. yah, jadi gw anggap kenalan, sih. menarik juga bahwa ada pemerhati dan penonton fansub anime yang mau mengunjungi website sederhana ini… *doh*. yah, akhirnya gw menanggapi comment yang ada. ada juga koreksi yang dilakukan. terima kasih atas masukannya. nice to meet you, guys. yoroshiku!

OK. tapi belum selesai. gw bingung dari mana mereka mendapatkan alamat website gw ini. maka gw pun (coba-coba) menyelidiki. dan menemukan jawabannya dengan cepat. apa? Google. gw mencoba mengetikkan entry “school rumble nigakki”. dan? shards of memories » Blog Archive » school rumble: nigakki! ada di paling atas. di nomor dua, www.school-rumble.net. wah. ternyata website gw lebih populer dari official website-nya di Google! kok bisa, ya?

hm. jadi kepikiran juga, sih. kayaknya sudah agak lama gw nggak menulis review lagi. mungkin nanti.

…yah, soalnya masih masa UAS sekarang *doh*

license

adakah yang menyadari, bahwa ada sesuatu yang berubah di website ini?

efektif mulai tanggal 22 Mei 2006, anda diharapkan telah mengetahui dan menyetujui sebuah lisensi dari penggunaan website ini sebelum anda melakukan browsing terhadap content dari website ini.

lisensi selengkapnya dapat dibaca di bagian sidebar dari website ini, di bawah kategori ‘License’. perhatikan bahwa dengan menggunakan hak anda untuk melakukan browsing terhadap content dari website ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka anda telah menyatakan persetujuan anda terhadap lisensi tersebut.

untuk selanjutnya, diasumsikan bahwa anda semua telah mengetahui dan menyetujui lisensi tersebut sebelum melakukan browsing terhadap content dari website ini.

regards,

yud1

Barcelona 2 – 1 Arsenal

yah. begitulah. akhirnya, liga champions musim ini berakhir.

dalam final liga champions yang digelar dini hari tadi waktu indonesia, akhirnya FC Barcelona berhasil kembali menjadi juara liga champions setelah 14 tahun berselang. sempat tertinggal 0-1 oleh Arsenal yang hanya bermain dengan 10 pemain sejak menit ke 18, Barcelona akhirnya mampu mengatasi ketinggalan dan membalikkan keadaan.

sayang juga, sebenarnya. di-kartumerah-kannya Jens Lehmann, penjaga gawang Arsenal, mengakibatkan pertandingan menjadi cenderung berat sebelah. meskipun demikian, usaha the gunners hingga berhasil mencetak gol pada menit ke 37 dan memimpin sampai menit ke 76 dengan hanya 10 pemain, sangat layak dihargai. walaupun akhirnya kalah, (dan gw sebenarnya adalah juga fans-nya Barcelona, meskipun gw mendukung Arsenal), tapi permainan Arsenal semalam sangat layak dipuji. mampu menekan balik bahkan setelah penjaga gawangnya dikeluarkan, the gunners mampu menunjukkan permainan yang baik.

seandainya kartu merah yang ‘kontroversial’ tersebut tidak terjadi, kemungkinan pertandingan semalam akan berlangsung lebih seru lagi. penggantian Robert Pires untuk menggantikan posisi penjaga gawang yang kosong akhirnya memgakibatkan berkurangnya daya dobrak Arsenal. meskipun demikian, Barcelona juga bermain baik, walaupun sempat frustrasi karena tidak berhasil melewati pertahanan Arsenal sampai 15 menit terakhir.

penguasaan bola lebih banyak dilakukan oleh Barcelona, demikian juga dengan tembakan terarah ke gawang lawan. meskipun demikian, tercatat setidaknya dua kali Thierry Henry dan Frederik Ljungberg membuat peluang yang baik. sebaliknya, berkali-kali Ronaldinho, Samuel Eto’o, dan pemain-pemain el barca yang lain membuat peluang yang berbahaya ke gawang the gunners. meskipun demikian, kebanyakan berhasil digagalkan dengan baik oleh penjaga gawang Arsenal, Manuel Almunia sampai 75 menit pertandingan.

akhirnya, gol dari Samuel Eto’o di menit ke 76 mengakibatkan kedudukan seri 1-1, setelah kerjasama yang manis dengan Henrik Larsson. setelah itu, pertahanan Arsenal tampak agak kehilangan fokus, dan mengakibatkan terjadinya gol terakhir yang dicetak oleh Julio Beletti pada menit ke 81. nice play dari Barcelona. kedudukan 2-1 sampai akhir pertandingan.

Barcelona kembali juara liga champions setelah 14 tahun. gw senang. tapi gw berharap bisa melihat the gunners menjadi juara liga champions dalam waktu dekat.

gunners x barca

gw bingung. hari ini (bukan. harusnya dini hari nanti) adalah pertandingan final liga champions. Arsenal vs Barcelona. dan gw *agak* bingung mau dukung yang mana. bukan kenapa-kenapa. masalahnya, dua-duanya adalah tim favorit gw. jadi? yah. mari kita pikirkan.

sebenarnya gw adalah salah seorang fans the gunners aka Arsenal FC sejak zamannya Marc Overmars dan Dennis Bergkamp masih jadi pahlawan di sana. berapa tahun tuh? entahlah. 7 tahun, mungkin? gw suka dengan pola permainan yang menumpukan pertahanan dari lini tengah, dan center-side attack ditambah counterattack.

tapi gw sepaham dengan konsep total football yang diusung oleh Frank Rijkaard yang menjadi pelatihnya el barca aka Barcelona FC. selain itu, ada orang-orang seperti Ronaldinho dan Deco Souza yang membuat gw ‘bersimpati’ pada el barca. gw suka melihat permainan dengan pass pendek-tapi-cepat. mengingatkan gw pada permainan tim nasional Belanda yang jadi favorit gw buat piala dunia nanti.

tapi bukan cuma itu masalahnya. masih ada tugas Jaringan Komputer (aka jarkom) yang membuat gw terancam tidak bisa pulang untuk nonton TV. ada juga, sih beberapa saran. coba pakai TV-tuner! gw nggak punya. nonton aja di satpam! emang gw mau menginap? pulang aja ke rumah! iya, memang itu rencana gw.

yah. sudahlah. kayaknya gw harus pulang ke rumah no-matter-what. pertandingan kayak begini terlalu sayang untuk dilewatkan gara-gara tugas jarkom. akhirnya? yah, kayaknya gw akan bilang ‘go gunners‘. tapi gw bakal senang juga sih kalau ternyata barca yang menang.

hidupku ini…

…kadang sulit dimengerti.

benar deh. misalnya saat ini. sekarang ini gw sedang di ruang senat Fasilkom, dan masih ngantuk gara-gara nyaris nggak tidur semalam. yah. setidaknya sekarang gw sudah tidur paling tidak 2,5 jam, dan -bagusnya- sudah terasa jauh lebih baik dibanding tadi.

jadi begini. dalam rangka menyelesaikan proyek Basis Data yang semakin mendekati deadline, beberapa (banyak) mahasiswa mem-propose untuk membiarkan lab 1101-1103 dibuka selama 24 jam pada tanggal 15-16 mei 2006. tujuannya? apa lagi kalau bukan mengerjakan proyek. biasanya, lab dibuka mulai jam 0900 dan ditutup jam 2100. tapi kemarin adalah perkecualian. lab dibuka mulai jam 0900, dan tetap dibuka sampai hari ini jam 0900. setelah itu, dilanjutkan jadwal biasa, di mana lab akan ditutup jam 2100. jadi, kira-kira ada 12 jam tambahan di mana para mahasiswa ini (termasuk gw) menginap di lab. dan bisa dibilang, hampir semua mahasiswa yang menginap mengalami jumlah tidur yang ‘kalaupun agak banyak, itu tidak sebanyak biasanya’. termasuk gw.

yah. hidup gw ini memang kadang sulit dimengerti. biasa hidup sebagai manusia nomaden (yang nyaris selalu siap disuruh pergi ke mana saja, dengan perlengkapan yang selalu ada di ransel), kadang gw merasa kalau hidup gw ini *agak* kurang sehat. iyalah, seorang cowok ‘normal’ biasanya selalu siap pulang ke rumah atau kos, walaupun hari sudah malam dari kampus. gw? pulang dari kampus jam 1900 aja sudah dibilang ‘pulang cepat’. kadang-kadang (atau sering?) gw malah nggak pulang. kalau nggak menginap di kampus, ya di tempat lain. nggak ada masalah, sebab baju ganti dan perlengkapan hampir selalu tersedia di ransel yang gw bawa ke mana-mana. ditambah, gw nggak punya komputer di kos -iyalah, pakai aja M-E-T-E-O-R-, laptop yang hampir selalu gw bawa ke mana-mana- mengakibatkan alasan gw untuk pulang ke kos semakin berkurang.

jadi ingat. dalam acara menginap kemarin (menginap? memangnya tidur? =P), seorang rekan gw di 2004 ngomong ke gw bahwa hidup gw itu… ‘sulit untuk seorang cewek’. hah? who cares, hidup gw ini sudah cukup berat, ngapain lagi nambahin masalah dengan ‘makhluk’ yang bernama ‘cewek’? gw ini sudah cukup menderita… eh, di kesempatan lain kemarin, rekan gw yang lain juga ngomongin hal yang sejenis. bedanya, kali ini topiknya adalah ‘pengertian yang tinggi itu perlu’. yah. gw sependapat. tapi ada angin apa ya, orang-orang ini ngomongin hal kayak begini?

iya deh, hidup gw ini mungkin memang sulit untuk seorang cewek. terus kenapa? gw sih nggak terlalu peduli. tapi, kalau ada seseorang yang mau dan bisa memahami hidup gw yang sulit dimengerti ini, gw rasa itu cukup bagus. tapi sayangnya, nggak ada tuh. lagipula, hal itu… bukanlah hal yang ingin gw pikirkan sekarang. i don’t (want to) care, though.