kalau mau jujur, ada saat-saat dalam perjalanan hidup gw yang digambarkan dengan baik oleh lagu ini. dan kalau mau jujur lagi, sebagian karena hal seperti itu juga lagu ini menjadi salah satu favorit gw sampai sekarang, walaupun sudah agak lama sejak lagu ini dirilis beberapa waktu yang lalu.
lagu ini dibawakan oleh Shimokawa Mikuni, yang pertama kali dikenal di J-Music dengan single believer ~tabidachi no uta (jp: believer ~a song of departure). dan untuk anda yang mengikuti serial Full Metal Panic! dan Grenadier, mungkin masih ingat dan familiar dengan suaranya yang memang mengisi OST di kedua serial tersebut.
dan saat ini (di tengah suasana hati yang sedang agak ‘tidak biasa’), gw sedang menulis sambil mendengarkan lagu ini. dan entah kenapa, lagu ini jadi terasa telak banget mengena ke gw -_-‘.
lyrics-nya dengan huruf italic, translations-nya dengan huruf plain. seperti biasa, mohon koreksi kalau ada salah translate.
Alone
Shimokawa Mikuni
kawaita kaze ga fuku
machi wa kogoeteiru
ikutsu no kisetsu ga sotto oto mo naku
sugisatta no darouas the dry wind is blowing,
the city is getting colder
how many seasons has silently
passed, I wonderyukikau hito wa minna
omoi nimotsu seotte
tooku ni yureru kagerou no naka ni
ashita wo mitsukeru
people are coming back and forth,
carrying heavy burdens on their backs [1]
within the wavering distant heat haze
searching for tomorrow [2]kono te wo koboreochiru
suna no you na kanjou
ano toki mune ni sasatta
kotoba ga fui ni uzuku kedofalling through my hand,
such feelings like a sand
what stabbed my heart back then [3]
words that now bring sudden pain, buthatenai yoru wo kazoe nagara
jibun no kakera sagashiteita
ushinau hodo ni kono omoi ga
tashika ni natte kuall the while over the endless nights,
I’ve been searching the fragments of myself
and when I nearly lost, this feeling
has become so certainima nara kitto aruhite yukeru
doko made mo
right now, I will keep walking
no matter how far [4]doushite kono sora wa
konna ni hiroi no darou
sakende mite mo
koe ni naranakute
namida ga afureta
why is the sky
so wide, I wonder
although I tried to shout,
my voice wouldn’t come
and these tears started to falljiyuu ni kaze kitte
tori-tachi wa doko e yuku no
sugoshita jikan no you ni
onaji basho ni modorenaicutting freely through the wind,
I wonder where the birds are going
just like the time that has passed,
they can’t go back to the same placekono mama yume wo akiramete mo
takanaru kodou osae kirenai
itsuka wa kitto chikadzukitai
ano kumo no takasaeven if I give up my dreams like this,
it won’t be able to suppress my heartbeat
someday, surely, i want to get closer
to the height of that cloudmou ichido kokoro ni tsubasa hiroge tabidatou
kanarazu tadoritsukeru hazuspread the wings in my heart and leaving once again
I will reach it, definitelyhatenai yoru wo kazoe nagara
jibun no kakera sagashiteita
ushinau hodo ni kono omoi ga
tashika ni natte kuall the while over the endless nights,
I’ve been searching the fragments of myself
and when I nearly lost, this feeling
has become so certainima nara kitto aruhite yukeru
doko made mo
right now, I will keep walking
no matter how far
___
footnote:
[1] secara harfiah, nimotsu artinya ‘baggage’ atau ‘luggage’. seou artinya ‘carry on back’. di sini, supaya lebih pas, gw menuliskan ‘carrying heavy burdens on their backs’. (omoi = ‘heavy’, tapi secara umum juga digunakan sebagai padanan kata ‘burden’)
[2] bahasa jepang sering menggunakan bentuk terbalik dalam menyatakan kalimat pekerjaan. konteks seharusnya ‘searching for tomorrow within the distant heat haze’, tapi karena gw menerjemahkan baris-per-baris, jadinya seperti itu.
[3] mune secara harfiah artinya ‘chest’. meskipun demikian, umum juga digunakan untuk konteks ‘heart’. tahu, kan, misalnya kalau di bahasa indonesia ada kalimat ‘di dalam dada’ padahal konteksnya ‘di dalam hati’
[4] doko made mo artinya ‘to anywhere’. bisa juga diterjemahkan ‘no matter how far’, maka gw menuliskannya seperti itu.