orange is better than blue…

TWICE. 😎

[kuyt-toulalan]

blue? what blue? …oh, LES BLEUS.

[kuyt-goal]

but, but… ORANGE!! 😆

[sneijder-goal]

eh… what blue was it, again? IL AZZURRI?

[nistelrooy-mathijsen]

but, but… ORANGE!! the future refuses to change! 😆

well… I do believe that blue outfits are cool — but orange is also cute. that being said, I prefer orange anyways.[1] 😉

___

[1] unfortunately, I haven’t managed to find one particular girl wearing the orange-themed jersey. don’t get unnecessarily distracted, readers. :mrgreen:

[2] photographs courtesy of the EURO 2008 official homepage.

lag of update… due to bandwidth limit exceed

sebelumnya, saya hendak memohon maaf terlebih dahulu, pembaca.

kenapa begitu, anda yang mencoba untuk datang ke sini dalam dua hari terakhir terakhir ini mungkin telah menemukan alasannya; sejak hari Jumat (30/5) sampai Sabtu (31/5), akses ke alamat ini (dan alamat-alamat *.csui04.net ) hanya akan menemukan pesan singkat:

509 Bandwidth Limit Exceeded

The server is temporarily unable to service your request due to the site owner reaching his/her bandwidth limit. Please try again later.

pesannya cukup menjelaskan, bahwa ternyata jatah bandwidth bulanan saya csui04.net untuk bulan Mei ternyata sudah habis dipakai sebelum akhir bulan tersebut. :mrgreen:

bagusnya, pada saat ini csui04.net dan rumah maya saya yang sederhana ini sudah kembali online. direncanakan post berikut akan segera menyusul… dengan topik yang agak lebih bermutu dari post ini tentunya. terima kasih untuk beberapa pembaca yang sempat menanyakan soal ini kepada saya, dan dengan demikian diharapkan bahwa pertanyaan-pertanyaan terkait hal tersebut telah terjawab dengan post ini.

btw, agak bingung juga, sih. kok bandwidth-nya sampai habis begitu, ya? 🙄

wakan 1.67, review dan sedikit guide

sebagai sebuah tool untuk belajar bahasa Jepang, software ini bisa digambarkan dengan cukup satu kata: versatile.

…benarkah? benar, kok. silakan melanjutkan membaca entry ini kalau anda penasaran. :mrgreen:

jadi, kali ini saya akan menulis mengenai WaKan. sebuah software yang, kalau bisa dibilang, lebih dari cukup memadai sebagai sarana belajar bahasa Jepang. anda pembaca yang sedang-atau-akan mempelajari bahasa Jepang mungkin akan menemukan software ini sebagai tool yang berguna… atau mungkin, anda sendiri malah sudah menggunakannya untuk waktu yang lama. :mrgreen:

cukup dulu pengantarnya, langsung saja kita mulai.

1. sekilas info

WaKan adalah sebuah software dengan kemampuan utama sebagai kamus bahasa Jepang-Inggris dan sebaliknya. meskipun demikian, kemampuannya tidak terbatas sebagai sebuah kamus; WaKan juga mampu mendukung dalam proses pembelajaran dan penulisan huruf kanji tanpa menggunakan IME[1] secara terpisah.

WaKan dikembangkan dalam WaKan Project, dan dapat di-download dengan lisensi freeware di website-nya.

for downloads and further info:

WaKan Project: http://wakan.manga.cz

2. prerequisites…

WaKan dikembangkan sebagai tool untuk membantu anda sebagai pembelajar tingkat beginner-intermediate. ada beberapa prerequisites yang harus dipenuhi untuk bisa menggunakan software ini dengan maksimal, jadi tidak bisa langsung mulai dari nol, sih.

secara teknis, software ini tidak membutuhkan spesifikasi yang aneh-aneh. hanya saja, anda perlu mengaktifkan East Asian Language Support di OS. setting ini dibutuhkan agar karakter dari huruf-huruf yang sesuai dapat ditampilkan dengan baik. spesifikasi hardware sederhana saja; memori 128 MB dan resolusi 1024×768 cukup memadai untuk menjalankan software ini dalam kapasitas maksimalnya.

sekarang, dari sisi anda sebagai pembelajar. di sini, ada dua hal yang perlu diperhatikan sebelum anda mulai.

pertama, anda harus menguasai bentuk tulisan hiragana dan katakana. hal ini diperlukan, sebab anda akan banyak sekali berhadapan dengan kedua jenis huruf ini. sebagai contoh, kamus dalam WaKan mengembalikan hasil dalam bentuk hiragana dan katakana, walaupun anda bisa memasukkan query[2] dalam huruf latin.

kedua, anda setidaknya perlu sedikit memahami struktur dasar kosa kata dalam bahasa Jepang. ini penting, karena anda perlu mengetahui bentuk dasar (baca: ‘bentuk kamus’) dari suatu kata kerja. WaKan sendiri menyediakan bantuan soal ini, tapi anda bisa mendapatkan hasil yang misleading tanpa pemahaman minimal yang memadai.

…sudah siap? sekarang, mari kita lihat selintas tentang software ini.

3. dictionary, tentu saja

WaKan menyediakan menu kamus yang cukup convenient; proses loading terhadap query dilakukan secara real-time, tergantung kata yang dimasukkan. sebagai contoh, misalnya ketika anda memasukkan kata ‘ikaga’ (= ‘how…?’), maka terjemahan untuk kata ‘ika’ (= ‘doctor’, ‘medical’) akan ditampilkan ketika anda masih setengah jalan. cukup ergonomis, terutama ketika anda tidak terlalu yakin mengenai ejaan dari suatu kata yang dicari.

[wakan02]

dictionary pada WaKan: perhatikan antara bentuk dasar dan bentuk pada query. perlu sedikit pemahaman awal agar tidak misleading.

salah satu feature lain dari kamus yang ditampilkan oleh WaKan adalah kemampuannya untuk menemukan berbagai bentuk kata. sebagai contoh, pada screenshot di atas diberikan query ‘kaeritai’ (= ‘want to go home’), namun hasil yang dikembalikan meliputi kata dasar ‘kaeru’ (= ‘to go home’, ‘to return’) dengan kanji yang berbeda.

hal ini sangat membantu kalau anda agak bingung dengan struktur dan bentuk kata dasar (misalnya ‘-masu’, ‘-nai’, ‘-itai’, dan sejenisnya), tapi awas! anda harus memperhatikan dengan teliti kata mana yang dimaksud oleh hasil yang diberikan. pemahaman akan huruf hiragana akan sangat membantu di bagian ini, demikian juga sedikit pemahaman tentang struktur kata. ini penting, karena anda bisa saja mendapatkan makna yang misleading tanpa pemahaman tersebut.

4. characters, untuk belajar kanji

selain kamus, WaKan juga menyediakan menu untuk mempelajari huruf kanji, termasuk cara membaca karakter yang bersesuaian. ejaan dengan on-yomi dan kun-yomi[3] juga disertakan, jadi tidak sekadar makna dari suatu karakter.

[wakan01]

characters menu: arahkan mouse ke satu karakter kanji, dan POP! keluarlah sebuah popup yang sangat membantu. jangan lupa feature search yang sangat komprehensif.

feature yang tidak boleh dilewatkan dari menu ini adalah menu search yang sangat komprehensif. anda bisa melakukan search dengan kriteria pengucapan on-yomi dan kun-yomi, bahkan sampai penggolongan level JLPT![4]

untuk anda yang sedang mempelajari tentang kanji dan cara membacanya, bagian ini tidak boleh dilewatkan. tentu saja, sebelumnya anda harus sudah menguasai huruf hiragana (terutama untuk membaca kun-yomi) dan katakana (untuk on-yomi)… tapi mengasumsikan bahwa kedua hal tersebut telah dipelajari sebagai prasyarat sebelum belajar kanji, seharusnya tidak ada masalah dengan bagian ini.

5. editor/translator, the fun begins here

sejujurnya, ini bagian yang paling saya sukai dari WaKan. di sini, anda bisa menuliskan apapun yang anda mau dalam bahasa Jepang, lengkap dengan kanji yang tersedia kalau anda mau menggunakannya. sebagai tambahannya, disediakan juga tampilan cara membaca kanji yang dituliskan, dalam bentuk huruf hiragana yang lebih kecil. needless to say, sangat membantu dalam proses belajar menuliskan kalimat dengan kanji.

[wakan03]

editor/translator: tidak perlu pengetahuan mendalam, dan voila! anda pun bisa menulis dengan kanji. sudah seperti text editor dengan fungsi khusus untuk belajar, lengkap dengan cara pengucapannya.

di bagian ini, bisa dibilang sudah seperti text editor untuk memasukkan huruf hiragana/katakana/kanji. di sini, diberikan juga segmentasi warna yang dilakukan untuk memisahkan antara kata dan partikel. tidak perlu pengetahuan mendalam untuk sekadar bisa menuliskan apa yang ingin anda sampaikan dengan kanji… tapi seperti halnya segala sesuatu, sedikit pemahaman akan membantu sebagai awalan.

tentu saja, anda harus memiliki pengetahuan mengenai kosa kata dan grammar dalam bahasa Jepang untuk bisa menuliskan kalimat dengan benar di sini. idealnya sih, penguasaan cukup mendalam soal grammar dan sedikit pemahaman akan kanji dibutuhkan untuk menggunakan bagian ini dengan maksimal. meskipun demikian, sedikit penguasaan kosa kata dan sedikit penguasaan untuk grammar bisa menjadi awalan untuk main-main di bagian ini.

6. vocabulary, untuk pembelajaran lebih terstruktur

bagian ini memfokuskan dalam drilling pemahaman anda akan kosa kata — atau lebih spesifik lagi, mengenai penulisan (written), pengucapan (phonetic), dan makna (meaning) dari setiap kata. fokus dari masing-masing jenis latihan bisa anda tentukan melalui menu learning list di sini, jadi memudahkan untuk pembelajaran yang lebih terstruktur.

[wakan04]

vocabulary training: untuk beginner-intermediate learner. navigasi untuk menampilkan kosa kata di sisi kanan layar, berdasarkan status masing-masing dalam proses belajar.

bisa dikatakan, bagian ini bisa digunakan untuk tingkat pembelajaran awal-menengah (beginner-intermediate), dengan sifat yang lebih ke arah drilling. bagian ini cocok untuk pemula yang masih mencari arah ketika mulai belajar, namun di sisi lain juga cukup cocok digunakan sebagai media pembelajaran sekunder untuk anda yang sudah lebih maju.

7. overall…

WaKan adalah sebuah tool yang versatile untuk belajar bahasa Jepang. tentu saja, WaKan tidak bisa digunakan sendirian; anda perlu mempelajari grammar secara terpisah, demikian juga penerapan dalam percakapan harus dipelajari sendiri. hal ini juga mengingat bahwa WaKan dikembangkan sebagai sebuah ‘kamus dengan fungsi-fungsi tambahan’ untuk belajar bahasa Jepang.

meskipun demikian, WaKan adalah ‘senjata’ yang lebih dari cukup memadai apabila anda sudah memiliki kemampuan dasar yang dibutuhkan… yah, tapi ini tergantung niat juga, sih. lisensi berupa freeware juga menjadi nilai tambah bagi software ini, khususnya mempertimbangkan performance yang jauh di atas lumayan untuk kelasnya.

overall, software ini seharusnya lebih dari cukup mampu untuk menemani perjalanan anda dalam mempelajari dan menggunakan bahasa Jepang — khususnya apabila anda memang mempelajari bahasa Jepang secara mandiri.

well then, shall we call it a day? 😉

___

[1] IME (input method editor) adalah program atau tool untuk memasukkan input karakter yang tidak tersedia di keyboard. biasanya digunakan dalam sistem operasi untuk mendukung bahasa seperti Jepang, Cina, atau Korea.

[2] query di sini maksudnya input kata yang dimasukkan untuk dicari padanannya. sama sekali tidak berhubungan dengan query untuk database management system. :mrgreen:

[3] on-yomi dan kun-yomi maksudnya cara membaca kanji. penggunaannya berbeda, on-yomi biasanya untuk kata-kata dengan kanji gabungan (misalnya ‘daigaku’ = kanji ‘dai’ + kanji ‘gaku’). kun-yomi biasanya digunakan untuk kanji yang berdiri sendiri (misalnya ‘hitori’ = kanji ‘hito’ + hiragana ‘ri’). sebenarnya nggak sesederhana itu juga sih, tapi kira-kira begitulah.

[4] Japanese Language Proficiency Test. di sini maksudnya level kanji yang harus dikuasai untuk satu tingkatan. tingkatannya mulai dari JLPT level 4 (paling mudah, commonly used) sampai JLPT level 1 (paling sulit).

sibuk, jadi…

sekarang ini, masih belum ada tulisan baru, pembaca. :mrgreen:

untuk beberapa pembaca yang meninggalkan komentar (dan menunggu jawaban), silakan cek kembali topik yang bersesuaian… saya baru saja me-reply beberapa (dari lebih banyak) komentar yang sepertinya perlu dijawab.

kemungkinan sampai beberapa hari ke depan, frekuensi update di sini akan agak menurun, tapi saya masih akan (mengusahakan untuk) meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan atau komentar yang mungkin muncul. mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.

terima kasih sebelumnya, mohon maaf untuk pembaca yang mengharapkan tulisan baru saya (memangnya ada ya? 🙄 ) . tulisan yang agak lebih bermutu direncanakan untuk dirilis dalam beberapa hari ke depan.

back on the rocks, at last

…yes, as it says. back on the rocks, at last.

A_072.gif

more updates are to come, later.

I would like to have some rest, though. 12 hours (and counting down) left to rest quietly, adequately.

…oh yes, I’ll be starting to update this website (again) as I used to be. just need some more rest for now.

I’ll write again soon.

A_233.gif

___

[1] whew, I can hear the crowd applause :mrgreen:

[2] English for now. Indonesian (and maybe English sometimes) later on.

there will be LAG of update

pembaca yang terhormat,

sebelumnya, saya mohon izin karena kemungkinan saya akan tidak meng-update website ini untuk waktu yang cukup lama. dengan demikian, anda mungkin akan menemukan bahwa website ini tidak akan berubah selama beberapa waktu, dan mungkin akan kecewa untuk itu *dibakar massa :mrgreen: *

selama beberapa waktu ke depan ini, kemungkinan saya akan lebih dari cukup sibuk, mengingat akan sangat tingginya load yang saya terima. oleh karena itu, untuk pembaca yang mungkin akan merindukan tulisan-tulisan baru saya… yah, mohon kesabarannya untuk menunggu. *memangnya adaaaa?! :mrgreen: *

dengan demikian, sampai saatnya nanti mungkin load saya akan berkurang, harap maklum bahwa proses update akan sangat tertunda. yah, doakan saja saya bisa cepat kembali menulis, karena sesungguhnya saya sama sekali tidak memiliki rencana untuk pensiun dari kegiatan menulis di sini. 🙂

terima kasih sebelumnya, dan saya berharap bisa menulis lagi… dalam beberapa waktu ke depan, mungkin.

wordpress 2.2 (codename: getz)

akhirnya, setelah satu tahun lewat menggunakan WordPress 2.0.2 (codename: Duke), engine website ini di-upgrade menjadi WordPress 2.2 (codename: Getz).

sebenarnya, sudah agak lama juga ide untuk upgrade engine ini timbul, namun karena kesibukan dan sebagainya (lagaknyaa! 😛 ) akhirnya upgrade engine dilakukan pada Rabu (13/3) lalu. yah sudahlah, dan sekarang engine website ini menggunakan WordPress 2.2 yang (katanya sih) lebih stabil dengan beberapa feature baru.

OK, lalu apa bedanya engine baru ini dibandingkan sebelumnya?

1. outside view: nothing, though

kalau dari sisi pembaca, sebenarnya relatif tidak banyak, sih. atau malah bisa dikatakan, tidak ada. feature-feature yang terlihat dari sisi pembaca tidak banyak berubah: masih ada ‘search’ di sidebar, page management yang tidak berubah, dan sebagainya.

bahkan sebenarnya, pembaca seharusnya tidak akan menyadari bahwa website ini baru saja berganti engine. apa boleh buat… kalau dilihat dari luar, memang tidak ada bedanya sih.

2. inside view: enhanced CSS, and…

di administration panel, yang terasa agak berubah adalah dashboard dengan stylesheet yang diperbaharui. CSS[1]-nya sedikit dimodifikasi, tapi secara umum tidak jauh berbeda. menu yang ada tidak jauh berubah, masih dengan nuansa biru-putih-biru muda.

fungsionalnya juga tidak jauh berubah… tapi ada perbedaan di manajemen kategori. kali ini, kategori untuk link digabungkan dengan kategori untuk post. hal ini sebenarnya agak membingungkan, mengingat pada versi sebelumnya WordPress cukup rapi dalam hal pengkategorian ini. anehnya lagi, pengkategorian yang ‘ajaib’ ini juga timbul ketika penulisan post.

…masa kategori untuk link disamakan dengan kategori untuk post? entahlah. mungkin para developer di WordPress.org punya pertimbangan sendiri untuk hal ini.

3. upgraded writing menu

salah satu upgrade yang cukup convenient adalah adanya feature autosaving yang tidak terdapat di engine WordPress 2.0.2 yang digunakan sebelumnya. sebenarnya sih feature ini sudah tersedia sejak WordPress 2.1 (codename: Ella), dan sangat membantu untuk pengguna yang sering membuat tulisan panjang… dan seringkali lupa menekan tombol ‘Save and Continue Editing’ seperti saya. :mrgreen:

wp_writepost.jpg

mode baru: mode ‘Visual’ dan ‘Code’ sebagai pengganti popup ‘Edit HTML Source’. pemilihan mode ini diletakkan di atas WYSIWYG editor.

hal yang juga berubah dari menu penulisan post (atau page… mekanisme pembuatannya sama saja, sebenarnya) adalah dua mode tampilan ‘Visual’ dan ‘Code’. mode tampilan ‘Code’ ini menggantikan popup ‘HTML code’ pada WordPress sebelumnya, dan cukup nyaman digunakan. anda yang lebih terbiasa menulis post dengan HTML code mungkin akan menemukan bahwa menulis dalam mode ‘Code’ lebih nyaman daripada menggunakan mode ‘Visual’… yah, tapi itu soal selera, sih.

hasilnya? tim developer WordPress.org bisa dikatakan cukup sukses dalam memberikan convenience dalam penulisan post maupun page dengan mekanisme yang baru.

4. widget integration

ini feature paling ditunggu-tunggu dalam rilis WordPress 2.2. feature ini memberikan kemudahan dalam kustomisasi sidebar, tanpa kebutuhan untuk menyentuh HTML code oleh pengguna. pengguna cukup melakukan drag-and-drop untuk memodifikasi sidebar-nya, dengan item-item yang telah disediakan.

wp_widget.jpg

widget integration: kini jauh lebih praktis dengan drag-and-drop. disediakan juga menu custom text widget.

sebagai contoh, untuk meletakkan search di atas calendar, yang perlu dilakukan hanyalah men-drag item yang diperlukan ke tempat yang sesuai. hal ini sangat memudahkan bagi pengguna yang tidak terbiasa dengan HTML code, dan merupakan salah satu menu paling convenient dalam penataan tampak luar halaman.

dalam widget customization sendiri terdapat cukup banyak pilihan: arsip tulisan terbaru, komentar-komentar terbaru, sampai RSS feeder untuk ditampilkan di sidebar. selain itu, disediakan juga custom text widget untuk membuat item sidebar sesuai kebutuhan. untuk saya, hal ini sangat menguntungkan sebab sebelumnya saya harus menuliskan ‘Profiles’, ‘Quotes’, dan ‘License’ dengan hardcode[2] langsung di sidebar tersebut. 🙁

…euh, memang lebih enak kalau dicoba sendiri sih, tapi secara umum feature ini tampil sangat convenient, khususnya untuk pengguna yang tidak terbiasa utak-atik code HTML.

5. privacy?

agak kaget juga sewaktu melihat menu ‘privacy’ ini, mengingat fungsinya yang cukup ‘ajaib’. tidak terlalu rumit sih, tapi dampaknya bisa besar sekali. ada dua pilihan, yaitu untuk mem-blok search engine dari membaca website, atau memperbolehkan website untuk dibaca oleh search engine.

wp_privacy.jpg

privacy options: menu sederhana yang ‘tidak biasa’. cocok untuk pengguna yang tidak menginginkan kunjungan tak dikenal ke blog pribadi.

feature ini sebenarnya cukup bagus untuk pengguna yang memang tidak ingin mendapatkan ‘kunjungan tidak dikenal’, sekaligus mengurangi pemakaian bandwidth untuk server. meskipun demikian, default option untuk hal ini adalah ‘visible to search engine’.

sebenarnya tidak susah sih. yang dilakukan oleh feature ini kira-kira meliputi editing file robots.txt[3] untuk mencegah search engine bots di server tempat engine di-deploy. tapi agak heran juga sih, ternyata ada juga feature seperti ini. 🙂

6. so…

beberapa feature baru dari WordPress 2.2 sebenarnya cukup convenient, khususnya dari segi penulisan post. widget integration menjadi feature unggulan untuk rilis ini, dan sepertinya cukup berhasil mengingat baiknya tanggapan pengguna dari diskusi di WordPress.org.

tentu saja, tidak bisa dibandingkan dengan pengguna WordPress.com yang memang selalu menggunakan engine terbaru (pengguna WordPress.com, jangan ketawa. heh, dibilangin jangan ketawa! :mrgreen: ), tapi setidaknya kali ini WordPress memberikan rilis yang lebih dari cukup memudahkan bagi pengguna engine buatannya tersebut.

___

[1] Cascading Style Sheet. secara sederhana sih, pengaturan tampilan halaman web yang meliputi penggunaan bentuk, warna, dan ukuran berbagai elemennya.

[2] maksudnya, menuliskan code langsung di file. ini merupakan teknik modifikasi paling ‘kampungan’ (tapi sekaligus paling ampuh :mrgreen: ) yang bisa dilakukan seorang programmer.

[3] file ini diletakkan di server, biasa digunakan untuk pembatasan akses search engine. sederhananya, di file robots.txt didefinisikan halaman-halaman mana saja yang tidak boleh diakses search engine.

a lost entry

kalau anda memperhatikan (alah, memangnya siapa yang mau memperhatikan? =P), ada sebuah post yang ‘hilang’ dari halaman ini. tadinya gw juga tidak menyadarinya… sampai gw memeriksa backup dari content website ini di server lokal (baca: offline).

agak bingung juga bagaimana hal seperti itu bisa terjadi, mungkin juga admin-nya salah klik dan akhirnya men-delete post tersebut, entahlah. meskipun demikian, setelah sedikit utak-atik akhirnya post tersebut — berikut comment yang ada — berhasil di-retrieve dan kembali online.

post yang bersangkutan bisa dilihat di entry yang bersesuaian.

bahasa jepang itu (sebenarnya) gampang

beberapa orang menanyakan kepada gw, apakah gw belajar bahasa jepang secara khusus (baca: les, pergi ke pusat budaya jepang, atau sebagainya). agak bingung juga kenapa sampai ada pertanyaan seperti ini, mengingat gw belum sampai pada level yang ‘jago banget’ atau sebagainya… walaupun sedang berusaha ke arah situ, sih =P.

sebenarnya tidak. secara umum, gw belajar bahasa jepang sendiri, tanpa ada yang mengajarkan — dan sebagai akibatnya, perkembangan gw tidak secepat rekan-rekan yang memang belajar secara khusus dan lebih intensif.

jadi begini. sebenarnya (setidaknya menurut gw), belajar bahasa jepang itu tidaklah sesulit yang dikira orang pada umumnya. yang anda butuhkan sebenarnya hanyalah material yang tepat, peralatan yang tepat, dan kebiasaan yang tepat pula. yang anda butuhkan praktis hanyalah kemauan yang cukup keras dan kerja keras yang juga sama kerasnya.

jadi anggap saja ini tips untuk anda yang tertarik untuk mendalami soal bahasa jepang tanpa keluar banyak uang =)

1. Material (dan kalau bisa: gratis)

anda bisa mencari buku untuk belajar bahasa jepang di toko buku yang cukup besar dan lengkap. bisa dalam bentuk tourist guide, thorough grammar, dan sebagainya… terserah anda. tentu saja, siapkan cukup uang untuk membeli buku seperti ini.

…meskipun demikian, gw tidak melakukan hal tersebut, walaupun sebenarnya hal ini bisa lebih baik. meskipun demikian, hal ini tidak mutlak adanya.

anda juga bisa menggunakan material yang tersedia secara gratis untuk di-download di internet. untuk awalan, gw menggunakan Yasashii Nihongo (=’good japanese’), sebuah file dokumen yang cukup singkat dan padat, menjelaskan struktur dasar dan grammar dalam bahasa jepang secara singkat. isinya kurang dari 10 halaman, tapi mencakup hampir seluruh core dalam penggunaan bahasa jepang sehari-hari.

ada juga material lain yang jauh lebih thorough soal grammar, tapi sebaiknya anda mempelajari terlebih dahulu material yang disebutkan sebelumnya. di sini, untuk grammar yang lebih advanced, gw menggunakan A Logical Japanese Grammar yang lebih kompleks (dan sebagai akibatnya, sedikit lebih membingungkan) dibandingkan material yang disebutkan sebelumnya.

yah, memang Yasashii Nihongo jauh lebih tepat sebagai awalan untuk mulai belajar, sehubungan dengan penjelasannya yang memang lebih sederhana. setelah anda cukup memahami material tersebut, silakan lanjut ke A Logical Japanese Grammar.

material-material tersebut bisa di-download di sini.

Yasashii Nihongo (PDF, 370 KB),
A Logical Japanese Grammar (PDF, 773 KB)

2. Dictionary

yah. setelah anda cukup familiar mengenai core dari grammar bahasa jepang (anda tidak perlu dalam tahap ‘sudah benar-benar menguasai’ di sini), selanjutnya anda membutuhkan pengetahuan mengenai kosa kata.

…yah, anda membutuhkan sebuah kamus di sini.

salah satu yang gw sarankan adalah sebuah software yang bernama JLookUp, sebuah kamus Jepang-Inggris dan sebaliknya. lisensinya freeware, dan bisa di-download dengan gratis di website resminya.

salah satu feature yang sangat menguntungkan dari JLookUp adalah konversi huruf romaji-kana yang berjalan ketika anda mengetikkan sebuah kata di search window. selain itu, translasi yang diberikan juga mengikutkan versi kanji dari sebuah kata berikut huruf kana yang bersangkutan.

software ini sangat membantu dalam belajar, tapi akan jauh lebih memudahkan bila pada tahap ini anda telah menguasai huruf hiragana dan katakana. demikian juga pengetahuan anda akan struktur kata dalam grammar akan sangat membantu untuk mencari sebuah kata dalam bentuk literal-nya.

JLookUp bisa di-download di website resminya:

http://jlookup.aumaan.no-ip.org/

3. Do Best Practices!

percaya atau tidak, dua proses di atas menyumbang tidak sampai 60% dari pemahaman anda bila anda belajar tanpa guru.

yang harus anda lakukan selanjutnya adalah best practice. alias, coba-coba!

sesungguhnya, anda tidak perlu benar-benar menguasai material yang ada untuk mulai masuk ke tahap ini. yang anda butuhkan adalah pemahaman akan struktur dasar bahasa jepang: predikat, objek, dan sebagainya. kalimat negatif dan positif, tenses, dan sebagainya juga akan membantu, tapi yang paling penting adalah pemahaman akan struktur bahasa.

kenapa? sebab mulai dari sini, anda bisa mengembangkan pengetahuan anda sendiri. kalau anda bingung akan struktur yang ‘aneh’, lihat kembali material. kalau ada kosa kata yang baru, lihat kamus… dengan bentuk literal (baca: bentuk ‘kamus’) yang bisa anda turunkan dari pengetahuan grammar dasar yang anda miliki.

sekarang, bagaimana anda akan melakukan best practice tersebut?

akan memudahkan kalau anda punya sparring partner yang sudah lebih jago (misalnya pernah tinggal di Jepang, atau setidaknya levelnya sudah cukup tinggi). orang seperti ini dibutuhkan untuk mengoreksi kesalahan anda ketika berbicara.

cara yang gampang juga, dengarkan lagu yang berbahasa jepang. anda akan lebih mudah menghafalkan bentuk dan struktur bahasa dengan lagu, dan pada gilirannya akan membentuk pemahaman di bawah-sadar anda tentang struktur bahasa. dengan demikian, dari sebuah lagu saja anda bisa men-derive penggunaan grammar pada kebutuhan tertentu. dan yang lebih penting lagi, anda akan memiliki sebuah pemahaman bawah-sadar akan bentuk suatu kalimat.

kok bisa? jelas bisa. anda mungkin ingat bahwa anda dulu mungkin sering mendengarkan lagu dari Bon Jovi atau The Corrs (dan menghafalkan liriknya secara tak sengaja), dan sebagai imbasnya anda memiliki pemahaman akan grammar bahasa Inggris dari lagu tersebut. hal yang sama juga berlaku di sini.

cara yang juga sederhana, walaupun agak lebih susah: belajar dari film, anime, atau drama. dengan film, anda memang harus memasang telinga agak lebih tajam, dan hal ini memang agak susah. tapi, anda tidak perlu bisa mendengarkan semua omongan di film, cukup beberapa patah kata dan translation-nya.

selanjutnya, yang perlu anda lakukan hanyalah memasang telinga sambil membaca translation yang disediakan. kemungkinan anda akan menemukan kosa-kata baru (dan tidak perlu melihat kamus karena anda bisa membaca subtitle =) ), atau lebih bagus lagi bila anda bisa men-derive suatu bentuk grammar dari dialog yang ada.

percaya atau tidak, gw belajar dari hal-hal seperti ini lebih banyak daripada gw belajar dengan membaca material. tentu saja, ini membutuhkan pemahaman dasar akan grammar. kosa kata anda tidak perlu sudah cukup banyak, walaupun hal tersebut akan sangat membantu. lihat saja kamus kalau bingung! dengan mengetikkan entry yang sesuai, hasilnya akan muncul dalam waktu kurang dari satu detik.

4. then…

jadi sebenarnya, belajar bahasa jepang itu cukup mudah… setidaknya, tidak sesulit yang dibayangkan sebelumnya. yah, tidak usah jauh-jauh, anda seharusnya juga bisa… mungkin malah dengan lebih cepat dan lebih baik daripada gw. yang penting modal tekad dan kerja keras saja, kok.

satu hal yang agak perlu diperhatikan adalah bahwa apa yang anda pelajari dalam material mungkin akan sedikit ‘berbeda’ dengan apa yang mungkin anda temui di film, anime, atau drama. hal yang wajar mengingat pada material-material tersebut bahasa yang dipergunakan adalah bahasa yang resmi dan sopan, sementara dalam anime atau drama (atau orang jepang betulan, kalau ada =) ) bahasa yang digunakan cenderung kasual.

dan karena itu juga, ketika gw menggunakan bahasa jepang yang ‘belajar-sendiri’, kadang tidak memenuhi kaidah yang diajarkan (walaupun penggunaannya mungkin benar!).

ano hito wa dare desu ka? –> bahasa formal
dare ka, aitsu wa? –> bahasa kasual

tapi tentu saja, dalam setiap bahasa kadang-kadang formalitas menjadi kurang berlaku. bahkan bahasa Inggris atau Indonesia sekalipun seringkali memiliki bentuk informal yang tidak sesuai grammar aslinya.